jawa tengah
Rajo Tiangso |
https://budaya-indonesia.org/Rajo-Tiangso |
Desa Sandaran Agung terletak di pinggir danau Kerinci yang bening airnya. Pinggir sebelah barat mencecah (menyentuh) sampai bertemu dangan air danau. Batu-batu besar menyembul di bagian tepi tanah yang berumput itu. Pada pagi, tengah hari dan petangnya pinggir desa itu ramai oleh manusia yang aka... |
Cerita Rakyat Jambi |
Cerita Asal Munculnya Bukit Tai |
https://budaya-indonesia.org/Cerita-Asal-Munculnya-Bukit-Tai |
Pada suatu hari, Sangumang pergi memancing ikan. Lalu ia berkata pada ibunya, "Oh ibu, sediakanlah untukku beras kira-kira satu karung, akan mau pergi memancing." "Untuk apa Ngumang? Lauk kita masih banyak. Daging rusa, daging babi hasil buruanmu masih banyak. Mau pakasem, mau wadi, mau punda... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Si Nalau dan 101 Anaknya |
https://budaya-indonesia.org/Si-Nalau-dan-101-Anaknya |
Si Nalau sudah beristri. Kerena istrinya sedang mengidam binatang buruan, ia disuruh istrinya pergi berburu. Demikian ia pun pergi berburu membawa segala anak sumpitan guna mencari binatang buruan idaman istrinya. Sudah sehari suntuk ia berburu, masuk ke luar dari pematang yang satu ke pemata... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Asal Mula Membuat Mihing Di Sungai Kahayan |
https://budaya-indonesia.org/Asal-Mula-Membuat-Mihing-Di-Sungai-Kahayan |
Pada zaman dahulu kala, di kampung Tambang Danau, hiduplah seorang janda serta seorang anaknya laki-laki, yang bernama Bowak. Setelah Bowak berusia kurang lebih dari dua belas tahun, ia tidak lagi turut serta ibunya pergi ke ladang, tetapi tinggal menjaga rumah sambil membuat makanan babi. Tiap p... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Cerita Lauk En (Ikan Apa) |
https://budaya-indonesia.org/Cerita-Lauk-En-Ikan-Apa |
Dahulu kala orang tinggal dibentang. Di zaman itu boleh dikatakan tak ada rumah yang bentuknya seperti rumah sekarang. Betang itu rumah panjang dan besar. Beratus-ratus orang ditampung di dalamnya. Dalam sebuah kampung biasanya terdapat beberapa buah betang. Kalau banyak pemuda-pemudi kawin atau... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Pak Paloy Dengan Kambe Jadin |
https://budaya-indonesia.org/Pak-Paloy-Dengan-Kambe-Jadin |
Pada suatu hari Pak Paloy, berangkat ke hutan hendak mencari kulat, rebung dan daun paku-pakuan untuk gulai mereka anak-beranak. Maka ia pun membawa bakul yang dipikulnya diatas bahunya lalu berangkat. Sampai di hutan Pak Paloy, menemukan sebuah kumpulan kulat, banyak sekali kulat (cendawan) itu... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Todung Pandak dan Todung Panjang |
https://budaya-indonesia.org/Todung-Pandak-dan-Todung-Panjang |
Pada Jaman dahulu di daerah Kalimantan Tengah tidak ada raja, pangeran atau pun raden bupati. Yang lazim dipakai hanyalah gelar saja (untuk kepala suku). Kepala Suku Tomun Sarang Maruya yang mula- mula ialah Santomang. Tetapi sesudah pemerintahan Santomang, terjadilah perpisahan tiap-tiap puak at... |
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah |
Cerita Anak Saudagar Telu Muakhi |
https://budaya-indonesia.org/Cerita-Anak-Saudagar-Telu-Muakhi |
Zaman dulu ada seorang saudagar yang kaya raya, dia mempunyai tiga orang anak laki-laki. Ketiga anak tersebut sejak kecil sudah biasa dimanjakan, semua kemauannya dituruti karena uangnya banyak. Sampai mereka besar kelakuannya tidak berubah menjadi anak manja yang hanya tahu senangnya saja. M... |
Cerita Rakyat Lampung |
Cerita Anak Khaja Sai Sholeh |
https://budaya-indonesia.org/Cerita-Anak-Khaja-Sai-Sholeh |
Tersebutlah kisah, ada seorang raja mempunyai anak tunggal. Pada suatu ketika sang raja meninggal dunia, dan kini tinggallah ibunya bersama si anak tunggal itu. Sesudah orang tuanya meninggal maka si anak tunggal, dingkatlah menjadi raja di negeri itu, menggantikan kedudukan ayahnya. Raja yang ba... |
Cerita Rakyat Lampung |
Cerita Lubuk Sendawali |
https://budaya-indonesia.org/Cerita-Lubuk-Sendawali |
Tersebutlah suatu keluarga, mempunyai dua orang anak, yang sulung laki-laki dan adiknya perempuan. Setelah anak itu berumur kira-kira sepuluh tahun, orang tuanya yang perempuan meninggal dunia, tiga bulan sesudah itu dengan takdir Tuhan Yang Maha Kuasa, ayah mereka menyusul pula pulang ke alam ba... |
Cerita Rakyat Lampung |