Faq Tanggal 13 Oct 2011 oleh Vande Leonardo. |
budaya-indonesia.org merupakan sebuah domain untuk proyek dengan nama Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (disingkat PDBI). PDBI diharapkan mampu menjadi referensi online dan rumah bagi jutaan artefak Budaya Indonesia yang kurang mendapatkan perhatian dan karenanya, sangat minim diketahui oleh ilmu pengetahuan. PDBI akan terus menghimpun informasi baik tentang keragaman artefak tradisional maupun kreasi turunannya. Singkatnya, PDBI akan membantu kita untuk lebih memahami Kebudayaan Indonesia, disamping tentu saja, membuka peluang untuk pemahaman lebih jauh tentang pola kehidupan antar-umat manusia di dunia.
Artefak budaya (selanjutnya disingkat artefak) adalah seluruh hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, kelompok, atau komunitas yang peruntukan utamanya adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia, kelompok, atau komunitas tersebut. Di samping itu, PBDI mengintroduksi sebuah metode, yang menurut kami, reliable untuk mendapatkan ‘potret budaya’ berdasarkan informasi kultural yang direpresentasikan oleh artefaknya, yaitu memetika.
Memetika sendiri adalah unit informasi kultural terkecil yang dapat diamati dan dapat digunakan untuk menjelaskan proses evolusi artefak budaya (Situngkir, 2004). Selain itu, pada Dawkins (1978) kita mengetahui bahwa semua yang kita dengar, rasakan, pakai, nikmati, dan alami, muncul dari unit informasi hasil proses evolusi genetis kita. Dengan kata lain, PDBI merupakan sebuah bangunan maya berisi ‘rak-rak digital’ besar yang memuat segenap hasil kreasi dan inovasi Manusia Indonesia.
Saat ini artefak yang kami kumpulkan meliputi ke-15 kategori yaitu,
Daftar ini adalah kategori dasar yang kami susun yang diharapkan akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya data dan akumulasi pengetahuan yang kita bangun tentang Budaya Indonesia.
Kebutuhan untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan tentang kekayaan Budaya Indonesia telah lama dirasakan oleh banyak pihak, namun sangat sedikit usaha praktis yang dilakukan untuk mewujudkannya. Di sisi lain, picu globalisasi tak pelak lagi mendorong munculnya pergeseran kebutuhan manusia modern, dari semata-mata kebutuhan akan informasi, menjadi sumber inspirasi guna menunjang proses kreatif, yang pada gilirannya terimplementasi dalam skema kebutuhan-kebutuhan baru, disamping lahirnya produk-produk ekonomi berbasis kreativitas.
Dengan memanfaatkan arus revolusi informasi, kami merasa bahwa sudah saatnya, sebuah negara dengan kekayaan budaya seperti Indonesia, memiliki sebuah sistem informasi kebudayaan yang menjamin ketersediaan informasi bagi rakyatnya di mana di dalamnya masyarakat akan merasa aman dan terlindungi dalam mengembangkan kreasinya. Berkaca pada polemik budaya dengan negara tetangga yang sekalipun telah mencapai tahap resolusi, namun jelas meninggalkan efek membekas hingga saat ini, sebagian pihak menilai bahwa usaha ini terlambat. Namun, dengan bantuan segenap pihak, kami yakin kita dapat menyelesaikan proyek ini bersama-sama. Kita semakin didesak dengan pilihan yang sangat terbatas: sekarang atau tidak sama sekali!
PDBI dibuat atas inisiatif yang diprakarsai oleh sebuah lembaga yaitu Indonesian Archipelago Culture Initiatives (IACI). Kami sadar bahwa ekspektasi publik atas terselesaikannya proyek ini sangatlah besar. Untuk itu, IACI berusaha keras untuk mewujudkan ekspektasi tersebut.
Kendala terbesar yang mungkin kami hadapi adalah bergerak secepat mungkin dalam memenuhi harapan dan antusiasme publik yang muncul dari proyek ini. Kami tidak menutup diri pada kondisi saat ini sebagian besar rakyat Indonesia yang masih belum dapat memanfaatkan sumber daya informasi secara optimal. Kondisi geografis Indonesia yang kepulauan dan ketidakmerataan akses informasi adalah kendala-kendala yang pasti akan dihadapi. Namun, berbekal kreativitas dan kerja keras, kami optimis bahwa hal tersebut akan dapat diatasi. Sebagai langkah awal, PDBI dirancang sebagai situs dengan antar-muka yang sefamiliar mungkin, agar setiap pihak yang peduli dengan Budaya Indonesia dapat berpartisipasi di dalamnya. Proyek ini adalah amanah, yang dengan bantuan kita semua, kami yakin, amanah sekaligus ‘mimpi’ ini dapat terwujud.
Saat ini, jika kita mencari tau tentang apapun seputar Budaya Indonesia menggunakan fasilitas internet maka hasil pencarian akan menampilkan ribuan sumber-sumber informasi yang tersebar mulai dari jurnal, artikel, catatan perjalanan pribadi, sampai situs resmi milik pemerintah. Dari sana, kita dapat membuat kategori secara intuitif bahwa hasil pencarian yang paling banyak adalah situs komersial dan situs pendidikan/universitas asing. Kita dihadapkan pada keterbatasan informasi tentang Budaya Indonesia, informasi yang valid, dapat dipertanggungjawabkan, dan yang paling utama: gratis. PDBI berusaha mengisi kekosongan ini dengan menyediakan layanan satu atap tentang Budaya Indonesia.
Rilis awal PDBI (domain www.budaya-indonesia.org) pada bulan April 2008 telah berhasil mengumpulkan 705 artefak yang terkategori dalam halaman motif kain, alat perang, desain arsitektur, dan ornamen. Adapun secara komprehensif informasi yang dicakup pada rilis awal adalah antara lain:
Dengan semakin bertambahnya data ke-15 “rak” artefak PDBI maka dapat dibayangkan betapa kaya informasi dan pengetahuan yang dapat kita miliki tentang Budaya Indonesia.
Sangat mudah, karena pada dasarnya situs didesain menggunakan bahasa tutur sehari-hari, yaitu dengan mengklik setiap gambar. Hal ini berlaku sama untuk artefak-artefak lain. Selain itu, halaman dapat disesuaikan untuk menampilkan data yang Saudara inginkan dengan cara memasukkan kata kunci pada fasilitas pencarian
PDBI didedikasikan sepenuhnya untuk Rakyat Indonesia. Kebutuhan kita akan ketersediaan informasi Kebudayaan Indonesia yang handal diharapkan berbanding lurus dengan kesungguhan kita dalam menyediakan data kepada PDBI. Oleh sebab itu, para pengguna diharapkan memperhatikan petunjuk teknis pada seksi Instruksi Tambah Data.
Seringkali PDBI menerima kiriman file yang tidak memiliki keterangan mencukupi atau file gambar dengan kualifikasi teknis minim. Kami sangat mengapresiasi hal ini dan berterimakasih untuk kepercayaan yang telah Saudara berikan. Namun, kita juga harus paham bahwa PDBI memiliki tanggung jawab sebagai penyedia layanan informasi yang dapat dipercaya. Sehingga, standar kelayakan informasi adalah faktor utama yang harus dipenuhi.
Di sisi lain, jika Saudara berkunjung ke PDBI saat ini, maka Saudara akan menjumpai banyak katalog kosong. Kami mohon, tempatkan kekosongan tersebut sebagai Undangan untuk Berkontribusi. Untuk dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan data artefak silakan lihat di sini
Terkait dengan keterbatasan jaringan internet di Indonesia, jika Saudara memiliki informasi tentang artefak tertentu namun terkendala dengan keterbatasan jaringan internet, maka segera hubungi kami, dan kami akan memikirkan cara agar informasi yang Saudara miliki dapat segera diketahui oleh PDBI.
Terdapat banyak pertanyaan seputar kebudayaan yang menunggu untuk dijawab. Multikulturalisme, konflik sosial, globalisasi dan identitas kolektif, ekonomi kreatif adalah beberapa isu budaya krusial yang solusinya akan berdampak signifikan bagi sistem sosial di Indonesia. Untuk membantu memecahkan isu tersebut, PDBI berusaha menjadi sarana penunjang bagi penelaahan budaya secara mendalam melalui upaya pelestarian, secara digital, keanekaragaman Budaya Indonesia.
Di samping itu, IACI mendukung terselenggaranya pengkajian dan penelitian yang berorientasi pada pelestarian dan pengembangan Budaya Indonesia. IACI mempublikasikan hasil-hasil risetnya secara berkala melalui Working Papers yang dapat diakses di sini. Berbekal riset, komitmen, dan kerja keras para pakar, PDBI akan menjelma menjadi sumber daya informasi tentang Budaya Indonesia, khususnya, dan aspek-aspek lain terkait Budaya dan Kemanusiaan, yang melayani dunia. Sehingga, tidak berlebihan jika kita katakan bahwa PDBI merupakan proyek “padat karya” untuk perwujudan sebuah aset yang tak ternilai harganya.
Selain membantu memecahkan masalah melalui dukungan informasi yang bernilai tinggi, PDBI memiliki banyak manfaat lain. Untuk pertama kalinya, Indonesia memiliki database tunggal tentang Budaya Indonesia yang dapat diakses publik secara gratis. Hal ini memangkas banyak ongkos transportasi jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. IACI berusaha keras agar keterbatasan akses informasi di banyak daerah di Indonesia tidak menghalangi upaya kita untuk menghimpun, mengembangkan, dan selanjutnya, melindungi kekayaan Budaya Indonesia. Selain itu, IACI, lewat Divisi Jaringan-nya juga terus bekerja mengaktifkan kantong-kantong budaya, insitusi pemerintah dan swasta, kelompok-kelompok pelajar dan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pengerjaan proyek ini.
Tidak. PDBI dibuat untuk melayani siapapun yang tertarik pada Budaya Indonesia. Jasa-jasa yang PDBI miliki dibangun dan digunakan oleh ilmuwan, peneliti, sarjana, mahasiswa, pelajar, dosen, guru, seniman, pengacara, selebritis hiburan, budayawan, tokoh masyarakat dan pihak-pihak lain yang memiliki ketertarikan dan/atau kepedulian pada Budaya Indonesia. PDBI berambisi untuk menyediakan layanan informasi dan media pembelajaran Budaya Indonesia yang dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Lebih jauh, pembentukan PDBI ditujukan agar para pendidik dan pengambil kebijakan dapat segera mengambil manfaat dari kehadirannya di tengah masyakarat.
Banyak sekali. Kami yakin, bahwa paling tidak, Ilmuwan dengan latar belakang kepakaran yang Ia miliki akan menemukan PDBI sebagai ruang diskusi dan evaluasi di samping, sumber informasi dan inspirasi.
Pelajar, Mahasiswa, dan Pendidik akan mendapatkan kesan keanekaragaman Budaya Indonesia dalam sebuah situs internet dinamik, karena pada situs ini, detil artefak diulas secara ringkas. Tidak berhenti sampai di sana, situs ini juga menunjukkan betapa perbedaan tiap propinsi/daerah/komunitas yang diwakili oleh artefaknya merupakan merupakan sumber yang menyatukan semua artefak dalam sebuah kesatuan budaya tunggal, sebagaimana yang direpresentasikan oleh pohon filomemetika artefak. Selain itu, Pelajar, Mahasiswa, dan Pendidik dapat terlibat dalam proses akumulasi data dan memberi feedback pada seluruh sistem. Yang jelas, Akademia akan memperoleh banyak informasi tentang artefak suatu daerah, gambaran kebudayaan suatu tempat, dan bagaimana perbedaan-perbedaan tersebut menyatu dalam sebuah "peta" Indonesia yang baru.
Selain layanan edukasi, PDBI dapat difungsikan untuk kebutuhan rekreasi. Tim kami sedang merencanakan sistem informasi yang mencakup kerjasama dengan layanan jasa pariwisata agar user dapat menyusun rencana rekreasi ke tempat-tempat tujuan wisata berdasarkan data yang ada di PDBI.
Untuk dapat menghimpun semua artefak budaya yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara kami belum mampu mengestimasi berapa lama waktu yang dibutuhkan, namun dengan mempertimbangkan tingkat pemanfaatan jasa internet di Indonesia yang naik dari tahun ke tahun, maka katakanlah untuk mengisi ke-15 kategori dengan 100,000 artefak, kami memperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Bagaimanapun juga, proyek PDBI tidak akan pernah usai, karena manusia senantiasa beradaptasi dengan lingkungannya, dan PDBI akan mendata semua kreativitas tersebut.
PDBI adalah kerja kolaboratif. IACI bekerjasama dengan INVASA dalam membangun sistem ini. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas, para pakar yang terlibat merupakan peneliti-peneliti dari Pusat Studi Kompleksitas Bandung Fe Institute(BFI). Di luar BFI, terdapat banyak organisasi yang berkontribusi dalam konseptualisasi dan pembangunan PDBI. Institusi dan lembaga tersebut dapat Saudara lihat di sini.
Penggunaan perangkat lunak di PDBI diselaraskan dengan kebutuhan sistem. Sejauh ini, sistem dikembangkan dengan perangkat lunak kombinasi PHP dan MySQL yang berjalan di atas Apache Web Server. PDBI menggunakan perangkat lunak open-source yang kodenya akan kami tempatkan pada sebuah open-source environment untuk memudahkan para programmer berpartisipasi di PDBI. Kami akan senantiasa beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi, terbuka dengan ide baru, tidak alergi perubahan, dan mendukung terbentuknya kerjasama-kerjasama dengan berbagai pihak.
Sistem PDBI dirakit untuk kebutuhan sistem interaktif. Pengunjung situs dapat memperoleh data secara gratis sekaligus menjadi kontributor data. Dalam hal validasi dan autentikasi, tanggung jawab ini dipercayakan kepada pengguna. Tiap-tiap pengguna menjadi juri bagi dirinya sendiri untuk memutuskan validitas data yang akan ia kirimkan. Dengan demikian, IACI tidak bertanggung jawab dalam hal otentisitas data. Meskipun demikian, IACI telah menyediakan sarana komunikasi antar pengguna dalam sebuah fasilitas perbincangan untuk menunjang hal ini.
Semua informasi yang ada di PDBI adalah gratis. Meskipun demikian, terdapat beberapa batasan terutama seputar penggunaan kembali teks dan gambar yang terdapat di situs, selain “pencurian ide” dari sistem PDBI sendiri. Dengan kata lain, masalah pembatasan dalam penggunaan ulang materi di PDBI merupakan hak perlindungan hukum dari materi yang dimaksud. Hal ini perlu disampaikan karena PDBI menjadi “rumah” bagi banyak kekayaan-kekayaan intelektual Indonesia, yang beberapa diantaranya memiliki skema perlindungan hukum tersendiri. Singkat kata, pengunjung bebas menjelalah informasi di PDBI namun terkait penggunaan data untuk kepentingan komersial, harap Saudara menghubungi pengunggah yang bersangkutan.
Di bagian depan halaman situs ini disediakan 15 ikon yang mengelilingi peta Indonesia. Ikon-ikon tersebut mewakili masing-masing kategori elemen budaya. Silahkan klik ikon tersebut lalu anda akan dibawa ke halaman yang mengandung semua data terkait kategori elemen budaya.
Di bagian atas kanan halaman terdapat link Masuk log/buat akun yang akan membawa Saudara ke halaman pendaftaran. Kami merekomendasikan Saudara untuk mendaftar karena dengan demikian Saudara akan:
Jika keterbatasan koneksi internet tidak memungkinkan dilakukannya pengisian formulir secara online maka Saudara dapat mengisi formulir secara offline dan mengirimkannya ke IACI dengan judul surat: “Kontributor”.
Selain itu, kami menyarankan kepada calon-calon kontributor PDBI untuk memiliki login di situs-situs eksternal yang menyediakan fasilitas untuk meng-upload file-file multimedia seperti YouTube, Flickr, eSnips, Multiply, dll. Login ini dibutuhkan karena data multimedia yang ditampilkan di PDBI merupakan bentuk streaming dari file orisinil yang ada di situs eksternal tersebut.
Kami menyarankan Saudara untuk melakukan catatan dari tiap embedded code yang mewakili keberadaan file Saudara di situs tersebut. Langkah terakhir adalah menyalin embedded code ke formulir upload
Dapat dikatakan bahwa peran PDBI sejauh ini merupakan wahana yang meramu komunikasi antara para kontributor data foto dan teks dengan tim teknis. Meskipun demikian, pada awal kuartal ke-4 di tahun 2008 kami berharap dapat segera meluncurkan sistem baru PDBI agar Saudara tidak hanya mampu mengirimkan data teks dan foto tapi juga data audio dan video.
Kontributor adalah user yang terdaftar (registered user) dengan hak untuk meng-upload data ke dalam situs. Mereka yang tergabung dalam komunitas kontributor PDBI dengan sendirinya menjadi anggota dari Jaringan Budaya Indonesia (JBI), yaitu divisi yang mengorganisasi komunitas-komunitas pendukung dalam kelembagaan IACI.
Di dunia maya, terdapat banyak situs tempat kita bisa memasukkan foto. Di PDBI, kami hanya membutuhkan foto-foto tertentu. Jika login Saudara berhasil, maka halaman pertama yang Saudara temui adalah halaman upload data. Oleh sebab itu, mohon cermati panduan di bawah ini sebelum Saudara berpartisipasi.
PDBI menerima kiriman foto dengan ketentuan:
PDBI tidak menerima foto yang:
Selain persyaratan teknis, deskripsi foto juga penting. Kami menyarankan Saudara telah menyiapkan file txt untuk tiap foto yang akan dikirim karena akan memudahkan Saudara saat berada di halaman upload data. Deskripsi foto setidaknya memuat tentang lokasi, dimensi, fungsi, dan keunikan artefak. Akan lebih baik, jika deskripsi Saudara menginkorporasi kutipan langsung dari narasumber yang relevan. Meskipun demikian, kami mohon ketentuan-ketentuan ini tidak menyurutkan niat Saudara untuk berpartisipasi di PDBI. Kami menyiapkan mekanisme cek silang untuk setiap data yang dikirimkan dan, ingat kembali, bahwa informasi di PDBI tidak statis. Kami senantiasa terbuka dengan masukan dan kritik.
Kesuksesan PDBI terletak pada kontribusi dan partisipasi aktif para profesional dan penggiat budaya, termasuk di dalamnya akademisi, ilmuwan, dan peneliti. Jika Saudara adalah individu yang termasuk dalam kelompok ini, maka selain menjadi kontributor, Saudara dapat membantu PDBI dengan cara:
PDBI hadir untuk memperluas cakrawala Keindonesiaan kita. Ketertarikan kita pada Budaya Indonesia adalah awal dari wujud kecintaan yang paling riil pada nilai kemanusiaan universal. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenali dirinya sendiri, karena dari sinilah sumber pemahaman kita yang paling otentik dalam memandang dunia. Aplikasi ketertarikan pada Budaya Indonesia tidak melulu harus ditunjukkan dengan cara-cara konvensional dengan pemaknaan simbolik dan tradisional. Pengembangan budaya lokal tidak serta merta berasosiasi dengan desentralisasi otorisas pengelolaannya pada kelompok-kelompok parsial.
Pengubahan paradigma dalam memandang budaya dan perlindungan nilai-nilai lokal melalui penguatan peran negara adalah dua tema besar yang menjadi ruh pembuatan PDBI. Kami harap, Saudara dapat menularkan pesan ini seluas-luasnya.
PDBI lahir atas keprihatinan generasi muda yang terusik inteletektualitasnya oleh kondisi faktual negeri yang dicintainya. Sejauh ini, PDBI didanai secara mandiri melalui donasi yang dikumpulkan dari sahabat-sahabat dekat. Namun, kami juga berencana untuk menciptakan sumber dana mandiri lewat kerja-kerja produktif yang dihasilkan di lingkungan IACI.
Anggaran dan belanja PDBI diatur alokasinya dalam Rencana Anggaran Belanja Tahunan IACI yang disusun oleh Divisi Keuangan IACI. Kami sangat mendukung transparansi pengelolaan keuangan organisasi dan untuk alasan ini, IACI menerbitkan Laporan Keuangan IACI yang dapat Saudara akses di sini.
Pendanaan berguna sebagai penunjang kelangsungan PDBI. Saudara dapat membantu kami dalam hal pendanaan dengan menghubungi kami di sini.
Peran media massa sangat kami butuhkan. Saudara dapat membangun kerjasama dengan PDBI dalam bentuk dukungan sponsor berupa donasi atau pengiklanan di media yang saudara kelola. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi kami di sini.
Tulisan dan pembangunan opini Saudara di masyarakat tentang ide dan semangat yang ada di sini adalah jalan untuk mempromosikan nuansa kerja PDBI dan IACI.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |