Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Lampung Lampung
Cerita Anak Khaja Sai Sholeh
- 27 Desember 2018

Tersebutlah kisah, ada seorang raja mempunyai anak tunggal. Pada suatu ketika sang raja meninggal dunia, dan kini tinggallah ibunya bersama si anak tunggal itu. Sesudah orang tuanya meninggal maka si anak tunggal, dingkatlah menjadi raja di negeri itu, menggantikan kedudukan ayahnya. Raja yang baru diangkat ini, kemudian mempersuntingkan seorang puteri untuk dijadikan permaisurinya. Dari perkawinan ini mereka memperoleh anak sepuluh orang.

Tak berapa lama kemudian, raja ini beristri lagi, dan dari istrinya yang kedua ini mereka memperoleh anak tujuh orang. Selang berapa lama, ibunda sang raja meninggal dunia menyusul ayahandanya. Beberapa saat sebelum ibunya meninggal, semua cucu-cucunya, anak dan kedua menantunya dikumpulkan, kemudian beliau berpesan. "Kalau saya nanti meninggal, semua harta yang ada kalian bagi sama rata." Maka si ibu pun meninggal.

Beberapa waktu kemudian, istri kedua dari sang raja berpikir-pikir, "Kalau begini caranya, harta ini bisa habis dibagi oleh anak-anak dari istri pertama. Anak-anakku sedikit, sedangkan anak-anaknya ada sepuluh orang. Kalau begitu, sangat sedikit bagian anakku nanti. Karena itu semua mereka itu harus dibunuh, kalau tidak anak-anakku nanti akan mendapat harta sedikit."

Si istri kedua ini memanggil anak kandungnya yang tua, diperintahkannya pergi ke seberang lautan ke negeri Cina mencari racun untuk membunuh mereka. Kata orang, racun dari negeri Cina itu sangat hebat. Jika seseorang kena bayangan racun itu saja, sudah cukup untuk mematikan. Berangkatlah anaknya yang tua ini ke negeri Cina. Kembali dari sana dia membawa oleh-oleh, kuwe-kuwe yang sangat bagus dan lezat, tetapi sesungguhnya telah berisi racun, Kuwe itu sangat mahal harganya.

Setelah tiba kembali di negerinya, kuweh itu langsung diberikan kepada bapaknya dan ibunya yang tua (permaisuri raja) oleh ibu kandungnya. Dikatakannya bahwa kuwe itu sangat lezat, oleh-oleh anaknya dari negeri Cina. Kuweh itu pun dimakan oleh Raja dan Istri tuanya. Raja dan istri tuanya tewas seketika. Sejak itu kesepuluh anak istri pertama raja menjadi yatim piatu. 
 
Diantara kesepuluh anak-anak itu, ada seorang di antara mereka yang sangat alim, taat pada agama, sembahyang tidak pernah tertinggal setiap waktu. Semua larangan agama dijauhinya, dan perintah-perintah agama dikerjakannya  dengan rajin dan ikhlas. Dia tak pernah melupakan Tuhannya sekejappun. Namanya Baruddin Daud.

Istri kedua raja, yaitu ibu tiri Baruddin Daud masih belum puas atas kematian raja dan madunya. Dia kembali berpikir, mencari-cari akal busuk apa yang akan dilakukannya untuk memuaskan nafsu syaetannya. Dia berpikir, jika kesepuluh anak tirinya tidak dimusnahkan semuanya, maka anak-anaknya yang tujuh saudara itu akan memperoleh bagian yang sedikit dari harta peninggalan sang Raja.

Kemudian ia menanyakan kepada anaknya. "Bagaimana cara agar kita dapat membunuh mereka sepuluh bersaudara itu?" Jawab anaknya, "Kita sembelih saja semua mereka." "Jangan!", kata sang ibu. "Kita beri mereka racun seperti kita meracuni ayahmu dulu. Cari lagi racun seperti itu." Anak itupun berangkatah kembali ke negeri Cina mencari racun seperti dulu.

Karena Baruddin Daud sangat mendalami dan taat menjalankan ibadah, maka pada suatu malam ia bermimpi. Dia mendapat petunjuk, bahwa mereka sepuluh saudara akan menemui musibah yang sangat besar.

Sehari-hari, kesepuluh saudra ini biasanya bermain-main, berkejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan kadang-kadang si Baruddin Daud, sekali- sekali menyuarakan azan, sekedar untuk melatih lafadz azan dan lagunya, sekaligus memberi petunjuk kepada saudara-saudaranya tentang azan.

Pada suatu ketika, kesepuluh saudara tersebut dipanggil oleh ibu ibu tirinya secara tiba-tiba. Mereka datang dengan patuh memenuhi panggilan ibu tiri. Dengan muka manis yang dibuat-buat, sang ibu tiri tadi menyuruh kesepuluh bersaudara ini makan kuweh. Diapun memberikan kuweh itu kepada mereka. Sebelumnya, tak pernah sang ibu tiri ini berbuat sebaik ini. Baruddin Daud hanya diam saja, tak sepatah kata pun diucapkannya.

Merekapun mengambil kuweh itu dan terus dimakan. Beberapa saat kemudian, mereka tewas. Tetapi sangat aneh, sangat ajaib tampak di mata, dengan kuasa dan kehendak Allah Ta'ala, berkat ketaatan dan keikhlasan Baruddin Daud menjalankan perintah Allah. Baruddin Daud terlepas dari malapetaka itu, dan ia tidak turut tewas bersama-sama sembilan saudara-saudaranya.

Melihat kenyataan ini, Baruddin Daud curiga. Instingnya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Dia putar otak. Dia curiga atas kebaikan ibu itirinya ynag datang secara tiba-tiba. Dan ibu tirinya memberikan kuweh itu kepada mereka, setengah memaksa. Karena itu Baruddin Daud, mencari akal. Kesembilan saudara-saudaranya yang tewas dibawanya ke suatu ruangan tempat mereka biasa bermain-main. Ada yang ditidurkan di kursi malas sambil memegang buku, ada yang diikatkan dekat jendela, sehingga tampak seolah-olah masih hidup segar, ada yang didudukkan diatas kursi, ada yang dibawa ke dapur dan sebagainya. Sehingga suasananya tampak seperti biasa, seperti tidak ada yang mati. Seolah-oleh mereka sedang bermain-main.

Akan halnya dengan si Baruddin Daud. Dialah yang memegang peranan. Dia melompat-lompat sendiri, tertawa sendiri, membaca azan, dan  macam tingkah lakunya, semata-mata ingin mengalabui mata orang lain agar mengira mereka sedang bermain-main dengan riangnya.

Lama-kelamaan ibu tirinya merasa curiga. Diperhatikannya kesepuluh anak-anak tirinya itu, "Tak ada yang mati," katanya dalam hati Sang ibu tiri memanggil anak-anak kandungnya. Disuruhnya satu persatu memperhatikan kesepuluh bersaudara yang baru saja diberi racun. "Benar mak", lapor mereka kepada sang ibu. "Tak seorangpun diantara mereka yang mati." Si ibu jahanam ini kurang yakin dengan laporan anak-anaknya. Dia sendiri berjalan memperhatikan keadaan ruangan tempat mereka bermain. Diperhatikannya dari jauh. "Benar ternyata mereka tak ada yang mati. Bahkan ada yang memanggil dia. Ada yang sedang membaca. Sangat riuh kedengarannya. Padahal semuanya itu hanya suara dan perbuatan Baruddin Daud.

Permpuan durhaka ini, berkata pada anak-anaknya, "Benar Nak mereka tak ada yang mati, bahkan ada yang memanggil saya. Rupanya kuweh itu tidak mengandung racun Lebih baik kita makan saja kuweh itu bersama-sama. Kita rugi sudah payah-payah memesan kuweh lezat ini, kita sendiri tidak memakannya. Semua kita kumpul nak. Mari kita sama-sama makan kuweh itu.

Baru saja dicicipi sedikit kuweh itu, mereka tewas seketika semuanya. Mereka tergeletak dilantai, tak seorangpun diantara delapan orang itu yang masih bernafas. Baruddinn Daud merasa heran, karena sudah agak lama ia tidak pernah melihat ibu tirinya. Dia pun mencoba melihat mereka. Baruddin Daud sangat terkejut melihat mereka telah terkapar dilantai. Semua mereka tewas. Tak seorangpun yang masih hidup. Kemudian Baruddin Daud memanggil Tuan Kadi di daerah itu untuk menyaksikan dan memeriksa mereka yang tewas.

Tuan Kadi datang bersama beberapa orang temannya. Mereka langsung memeriksa sekitar tempat kejadian. Tampak oleh mereka sisa kuweh tadi ada ditengah-tengah mereka yang mati. Tuan Kadi berkata dengan terkejut" Aaaaaaaaahhh...."itu ada kuweh yang mereka makan. Kuweh itu pasti mengandung racun" Merekapun memeriksa kuweh itu. Ternyata kuweh itu buatan negeri Cina.

Baruddin Daud berkata: Kalau begitu, mereka inilah dulu yang meracun ibu dan bapakku". Kemudian bapak dari si ibu tiri dipanggil oleh Tuan Kadi. Mayat-mayat kedelapan orang itu segera dikuburkan. Musyawarah segera diadakan. Dan keputusan yang diamabil adalah :
Semua harta peninggalan raja, jatuh pada Baruddin Daud.
Baruddin Daud diangkat menjadi raja, tetapi karena masih anak-anak selama dia belum dewasa, maka Kadi bertindak sebagai wali.
Selesai musyawarah, Baruddin Daud berdoa'a sembahyang dua raka'at memohon kepada Tuhan agar kesembilan saudara-saudaranya dapat hidup kembali. Baruddin Daud membawa tujuh batang lidi kelapa hijau. Lidi itu dipukulkan pada tubuh saudaranya yang sedang membaca buku, dan... ternyata si mayat bangkit kembali, hidup dan sehat kembali seperti semula.

Demikian  juga terhadap saudara-saudaranya yang lain. Baruddin Daud memukulkan lidinya pada mereka, berkat kuasa Allah, atas do'a Baruddin Daud, semua saudara-saudaranya hidup kembali. Baruddin Daud berkata, "Sayang Bapak dan Ibuku sudah dalam tanah, sudah dikuburkan. Tidak bisa dihidupkan lagi."

 

 

Sumber : Cerita Rakyat (Mite dan Legende) Daerah Lampung, Depdikbud

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya