Tari Kedempling |
https://budaya-indonesia.org/Tari-Kedempling |
Tari kedempling mulai tumbuh di Kabupaten Majalengka Utara, seperti daerah Ligung, Jatitujuh, dan Randegan. Kesenian ini diperkirakan mulai tumbuh pada tahun 1938. Kesenian ini bermula dari berkembangnya komuniti ronggeng doger yang biasa dipentaskan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara ba... |
Seni Pertunjukan Jawa Barat |
wayang beber remeng mangunjoyo |
https://budaya-indonesia.org/wayang-beber-remeng-mangunjoyo |
Pada umumnya, pertunjukan wayang menggunakan boneka sebagai wujud dari tokoh. Boneka-boneka dalam wayang bisa berbentuk dua dimensi seperti wayang kulit purwa, atau wayang berbentuk tiga dimensi seperti wayang klithik. Salah satu bentuk wayang yang tidak berwujud boneka adalah wayang beber. Wayan... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Wayang Wong Gaya Yogyakarta |
https://budaya-indonesia.org/Wayang-Wong-Gaya-Yogyakarta |
Wayang wong gaya Yogyakarata disebut dengan wayang mataraman, karena historis terciptanya wayang wong ini berada pada masa peralihan dari kerajaan Mataram sebelum pecah menjadi dua. Menurut perjanjian Giyanti 1755, di mana kesepakatan dicapai antara Pangeran Mangkubumi dengan Sinuwuh Paku Buwono... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Wayang Kancil Yogyakarta |
https://budaya-indonesia.org/Wayang-Kancil-Yogyakarta |
Wayang Kancil diciptakan oleh Sunan Giri, kira-kira akhir abad 15, sebagai media penyebaran agama Islam di Jawa. Akan tetapi, wayang Kancil tidak berkembang pesat sebagaimana wayang kulit Purwa. Wayang kancil dipopulerkan kembali oleh seorang Tionghoa yang bernama Bo Liem pada 1925. Wayang kancil... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Beksan Jebeng |
https://budaya-indonesia.org/Beksan-Jebeng |
Beksan Jebeng diciptakan oleh Kanjeng Gusti Paku Alam II. Kemudian tari ini dilestarikan mulai dari Paku Alam III sampai Paku Alam VIII. Tari beksan Jebeng pada awalnya berkembang di Pura Pakualaman. Prinsip yang ada dari tarian ini joged ki bebas, merdika, ning ora sah nggaya; artinya, tarian in... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Beksan Floret |
https://budaya-indonesia.org/Beksa-Floret |
Anglingkusumo, menunjuk seorang ahli yang bernama Mardjijo untuk melakukan penggalian terhadap kekayaan tari Pakualaman. Salah satu hasil dari penggalian tersebut, beksan Floret pernah dimainkan di Keraton Yogyakarta dan di Pura Pakualaman pada tahun 1994. Beksan Floret memfokuskan pada hubun... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Bedhaya Tejanata Pakualaman |
https://budaya-indonesia.org/Bedhaya-Tejanata-Pakualaman |
Bedhaya Tejanata berawal dari sebuah cerita Kanjeng Gusti yang ke VII yang akan menikah dengan seorang putri dari Solo. Putri Solo yang merupakan Putri terkasih dari Pakubuwono XI (BRA. Retna Puwasa). Saat proses ini berlangsung, situasi di Pakualaman secara politik sedang tidak bagus dan sedang... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Bedhaya Kuwung-Kuwung |
https://budaya-indonesia.org/Bedhaya-Kuwung-Kuwung |
Bedhaya Kuwung-kuwung adalah salah satu karya tari klasik gaya Yogyakarta dan menjadi salah satu karya pusaka di Keraton Yogyakarta. Dalam lirik Kandha, disebutkan bahwa bedhaya Kuwung-kuwung lahir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII (lahir 4 Februari 1839, naik tahta 13 Agustus... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Jemparingan |
https://budaya-indonesia.org/Jemparingan-1 |
Jemparingan merupakan olah raga panahan khas Kerajaan Mataram. Berbeda dari panahan pada umumnya yang dilakukan sambil berdiri, jemparingan dilakukan dengan duduk bersila. Hingga kini jemparingan masih lestari, baik di Yogyakarta maupun di Surakarta. Asal usul jemparingan di Kesultana... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |
Beksan Guntur Segara |
https://budaya-indonesia.org/Beksan-Guntur-Segara |
Sumber cerita beksan Guntur Segara dari siklus Panji, dapat dikenali pula dari cerita dan permainan wayang Gedhog. Dari naskah tari Guntur Segara yang disusun Soenartomo Tjondroradono (Maret, 1999), dapat ditarik suatu pemahaman bahwa Raden Jayasena adalah adik Prabu Kediri. Sedangkan Guntur Sega... |
Seni Pertunjukan DI Jogjakarta |