×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Seni Pertunjukan

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka

Tari Kedempling

Tanggal 28 Dec 2018 oleh Sri sumarni.

Tari kedempling mulai tumbuh di Kabupaten Majalengka Utara, seperti daerah Ligung, Jatitujuh, dan Randegan. Kesenian ini diperkirakan mulai tumbuh pada tahun 1938. Kesenian ini bermula dari berkembangnya komuniti ronggeng doger yang biasa dipentaskan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara babarang (ngamen). Pada tahun 1940-an, komuniti ronggeng doger mengalami kevakuman. Sejalan dengan waktu, komuniti ini muncul kembali, namun tanpa menggunakan dog-dog, melainkan kecapi, ketuk, goong, dan kendang, sehingga namanya berubah menjadi Ronggeng kacapi. Berkembangnya tari topeng di wilayah Cirebon hingga Majalengka, membuat para penari ronggeng kacapi mulai mempelajari gerak tari topeng khususnya Topeng Tumenggung. Dengan pengaruh kuat dari gerak, busana, dan iringan tari topeng, terbentuklah Ronggeng Kedempling.

Gerakan tari kedempling yakni, gerakan gedut, jalak pateuh, koma, oyag bahu, jangkung ilo, ngayun satengah keupat, barongsay, ngincek, pakbang, dan ngongkrak panjang. Adapun busana yang digunakan dalam tarian ini lebih sederhana dari tari topeng tumenggung dengan modifikasi pada dasi, tutup dada, sabuk, kaca mata (sebagai pemberian dari para mandor yang ikut menari), termasuk juga adanya keris.

Fungsi tari kedempling pada awalnya adalah untuk kegiatan babarang (ngamen) di tempat terbuka, bahkan di lapangan. Sejak tahun 1957, banyak masyarakat yang mengundang tari kedempling untuk tampil di acara lahiran, khitanan, atau kaul dalam acara pernikahan. Secara nilai dan makna, nilai-nilai kebersamaan dalam gerakan tari kedempling memperlihatkan kehalusan sikap, keindahan budi pekerti dan kekompakan masyarakatnya. Selain itu tarian ini memiliki peranan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi para penari dan penabuh gamelan di komunitas mereka.

Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018
 

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...