Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Beksan Floret
- 28 Desember 2018

Anglingkusumo, menunjuk seorang ahli yang bernama Mardjijo untuk melakukan penggalian terhadap kekayaan tari Pakualaman. Salah satu hasil dari penggalian tersebut, beksan Floret pernah dimainkan di Keraton Yogyakarta dan di Pura Pakualaman pada tahun 1994.

Beksan Floret memfokuskan pada hubungan antara gerak dan gending iringan dalam tari klasik Jawa. Penari harus mampu memainkan ketrampilan teknis memainkan pedang floret, dan memiliki penghayatan gending yang tinggi, karena terikat dengan pencapaian rasa gerak. Gending Gangsaran yang cepat, seperti mengejar-ngejar, nyaris monoton-datar, bukan perkara mudah bagi penari untuk menerapkan rasa gerak yang tepat. Beksan Floret memendam makna adanya tuntutan penari agar mencapai rasa gerak, sampai tataran nggending, sebagaimana kualifikasi puncak yang harus dicapai oleh seorang penari klasik Jawa. Kesemua gerak itu teralir dalam urutan gending iringan:Lagon Wetah, Slendro (Ngayoja), Gangsaran, Ladrang Dirada Meta (Slendro 6), Gangsaran, Lagon Jugag, Slendro.

Busana beksan Floret merupakan perpaduan antara unsur Barat, yang mengambil sumber inspirasi seragam opsir Belanda dan pakaian tari klasik Jawa, yang meliputi:

  1. Bagian kepala terdiri dari iket udheng, atau bisa blangkon dengan sedikit modifikasi melalui hiasan tambahan bulu-bulu di bagian depan atas jidat. Bulu-bulu yang tegak lurus ke atas diberi warna mencolok. Keberadaan bulu-bulu ini juga mempengaruhi pola pacak gulu penari
  2. Baju lengan panjang, bertanda pangkat di bahu, bak perpaduan antara pakaian seragam tentara Belanda dan beskap dalam tradisi Jawa. Celana panji selaras dengan warna baju hingga sebatas lutut. Kain jarit (sinjang) batik motif parang (alit) dan dipakaikan dengan teknik lipat supit urang gaya Yogyakarta. Stagen cindhe melilit di badan, sementara pada bagian kaki dikenakan sepatu hitam dan kaos kaki putih menutupi kaki bagian bawah.
  3.  Asesoris meliput sumping model ron, boro samir, sabuk-epek-timang serta kaos tangan putih

Tari beksan Floret menggambarkan kecakapan prajurit dalam memainkan pedang jenis floret, sekaligus kecakapan mereka dalam tarung anggar. Beksan Floret menjadi simbol dari pertahanan yang artistik atas kediaman Pakualaman; sementara, ketangkasan menjadi bagian dari symbol kekuatan Keraton Yogyakarta. Tari beksan Floret mampu menjadi bagian penting dari seni tradisi Keraton yang mampu memberikan keamanan dan ketentraman dalam hal perjuangan mempertahankan keamanan keraton. Tari ini menjadi pemicu kegairahan perjuangan di dalam masyarakat.

Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev