3.355 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gunungan Estri / Wadon
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunungan Estri memiliki bentuk seperti bokor . Bagian dasar gunungan lebih kecil daripada bagian tengah gunungan dan kembali mengecil pada bagian atas. Rangkanya dibuat dari bambu. Pada bagian atas gunungan , yang disebut sebagai mustaka , terdapat sebuah kue dari ketan berwarna hitam yang bentuknya menyerupai gunungan wayang kulit. Ilat-ilatan berwarna hitam dipasang mengelilingi mustaka . Ilat-ilatan merupakan kue ketan yang pipih panjang seperti lidah. Di bawah ilat-ilatan , dipasang sabunan . Sabunan , gulungan daun pisang ( klaras ) yang bagian atasnya diberi kucu dan upil-upil , ditata melingkar. Kucu berbentuk bulatan kecil berwarna putih sedangkan upil-upil berbentuk persegi panjang dan dibuat dalam lima warna, putih, merah, kuning, hijau, dan hitam. Keduanya dibuat dari beras ketan. Sedikit lebih rendah dan di luar lingkaran sabunan , rengginang ditata melingkar. Rengginang adalah kue ketan berwarna putih dan berbentuk bundar. Pada setia...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gunungan Dharat
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunungan Dharat memiliki bentuk mirip dengan Gunungan Estri . Rangkanya juga terbuat dari bambu. Namun mustaka Gunungan Dharat tidak berwarna hitam. Ilat-ilatan yang ada juga berwarna-warni.  Mustaka gunungan dikelilingi dengan upil-upilan , di luar lingkaran upil-upilan terdapat tlapukan bintang , dan di luar lingkaran tlapukan terdapat rengginang . Tlapukan terbuat dari ketan, berbentuk bintang dan beraneka warna. Sama seperti pada rengginang , tiap tlapukan diberi satu buah kucu dan lima buah upil-upil berbeda warna. Sama seperti Gunungan Estri , pada Gunungan Dharat juga terdapat ole-ole dan bethetan . Badan Gunungan Dharat juga ditutup dengan pelepah pisang. Eblek dan tedheng digantungkan sebagai hiasan. Gunungan Dharat tidak ditempatkan di jodhang , tapi pada dumpal . Dumpal merupakan kayu berbentuk bundar. Dumpal tersebut diikatkan pada batang bambu yang digunakan untuk memikul gunungan. Gunungan Darat melamb...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gunungan Gepak
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunungan Gepak berbeda dengan gunungan lain. Gunungan ini berwujud keranjang-keranjang yang berisi lima jenis kue kecil yang tediri dari lima jenis warna seperti wajik, jadah, lemper, roti bolu, dan bolu emprit. Di atas tumpukan kue tersebut diletakkan buah-buahan. Tiap jenis buah terdiri dari dua biji, berpasangan sebagai satu jodoh. Kue dan buah-buahan tersebut tidak disusun meninggi namun hanya diletakkan saja pada jodhang dan diselimuti dengan kain bangun tulak sehingga tampak sebagai tonjolan-tonjolan tumpul ( gepak ). Karena itulah gunungan ini disebut sebagai Gunungan Gepak . https://kratonjogja.id/tak-benda/Lainnya/15/jenis-jenis-gunungan-keraton-yogyakarta

avatar
Aze
Gambar Entri
Gunungan Pawuhan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wujud Gunungan Pawuhan mirip Gunungan Estri dan Dharat , namun dengan ukuran yang lebih kecil dan bagian mustakanya diganti dengan bendera berwarna putih. Rangka Gunungan Pawuhan juga terbuat dari bambu. Bagian atas dari gunungan ditusuk dengan lidi-lidi bambu yang setiap ujungnya diberi picisan . Picisan terbuat dari timah yang dicairkan dan dibentuk seperti koin-koin kecil. Sebagai hiasan, di sekeliling badan gunungan dipasang buntal yang terbuat dari daun udan mas, cowekan, dan kembang merah yang disusun bergantian. Buntal tersebut tampak menjuntai pada badan gunungan. Sama seperti Gunungan Dharat , Gunungan Pawuhan dipikul menggunakan dumpal . Pawuhan berasal dari kata uwuh yang berarti sampah. Gunungan ini dinamakan demikian karena berisi segala macam sisa bahan gunungan yang lain. Gunungan ini dimaksudkan agar tidak ada material yang terbuang percuma. sumber :https://kratonjogja.id/tak-benda/Lainnya/15/jenis-jenis-gunungan-keraton-yogyakar...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gunungan Brama / Kutug
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunungan Brama mirip Gunungan Estri . Bentuknya seperti silinder tegak dengan bagian tengah sedikit mengecil. Gunungan Brama juga terbuat dari ole-ole , rengginang , kucu , dan upil-upil . Rangkanya terbuat dari bambu dan badannya ditutup dengan pelepah pisang. Bagian atas gunungan dihias dengan bendera-bendera segitiga berwarna merah, sedang badan gunungan dihias dengan ole-ole yang dirangkai mirip jala. Bagian puncak Gunungan Brama memiliki lubang untuk menempatkan anglo , tungku kecil dari tanah liat. Anglo yang diisi arang membara digunakan untuk membakar kemenyan, sehingga terus-menerus mengepulkan asap tebal. Gunungan Brama merupakan gunungan yang hanya dikeluarkan saat Garebeg Maulud Tahun Dal , perayaan yang hanya diadakan setiap delapan tahun sekali. Berbeda dengan gunungan lain yang dibagikan ke masyarakat, Gunungan Brama hanya dibagikan kepada keluarga sultan saja. Gunungan dalam berbagai wujudnya merupakan wujud sedekah dari seorang...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tingalan Jumenengan Dalem
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tingalan Jumenengan Dalem adalah serangkaian upacara yang digelar berkaitan dengan peringatan penobatan/ kenaikan tahta Sultan. Puncak acara dalam rangkaian peringatan ini adalah Sugengan yang digelar untuk memohon usia panjang Sultan, kecemerlangan tahta Sultan, dan kesejahteraan bagi rakyat Yogyakarta. Setelah sugengan kemudian digelar acara labuhan di beberapa petilasan yang dianggap sakral bagi Keraton Yogyakarta. Selain upaya untuk berdoa memohon keselamatan, upacara labuhan baik di gunung maupun tepi laut juga untuk melaksanakan tugas Sultan untuk selalu menjaga keselarasan alam, “ Hamemayu Hayuning Bawono ”. terdii dari beberapa rangkaian kegiatan ritual seperti Ngbebluk, Ngapem, Mempersiapkan Ubarampe, Sugengan,dan prosesi Upacara Labuahan. sumbe r: https://kratonjogja.id/ulang-tahun-kenaikan-tahta/6/tingalan-jumenengan-dalem

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngebluk
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ngebluk merupakan kegiatan membuat adonan apem. Ngebluk dilakukan 2 hari menjelang upacara Hajad Dalem Labuhan . Bertempat di Bangsal Sekar Kedhaton , sebuah tempat yang berada di lingkup Kaputren atau kediaman para Putri Raja. Ngebluk hanya boleh dilakukan oleh para wanita yang dipimpin Permaisuri dan Putri Raja tertua. Selain para Putri Raja, orang-orang yang terlibat pada prosesi ngebluk adalah para kerabat Keraton beserta Abdi Dalem Keparak . Proses pertama, para Putri dibantu oleh Abdi Dalem mencampurkan bahan yang diperlukan guna dijadikan jladren atau adonan. Adonan terus diaduk hingga tercampur. Proses pengadukan adonan menimbulkan suara “ bluk ”, sehingga prosesi ini disebut Ngebluk . Setelah menjadi jladren , adonan kemudian dipindahkan kedalam enceh (gentong berukuran besar), kemudian didiamkan selama satu malam agar adonan mengembang.     Pada waktu bersamaan beberapa Abdi Dalem Keparak memiliki tugas lain untuk me...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ubarampe
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada waktu bersamaan dengan prosesi ngapem , para Abdi Dalem Reh Widyabudaya bertugas menyiapkan ubarampe labuhan . Ubarampe utama berupa seperangkat pakaian yang pernah digunakan Sultan, seperangkat pakaian untuk laki-laki dan perempuan, potongan kuku dan potongan rambut Sultan serta layon sekar . Ubarampe dibawa dari Kawedanan Hageng Punakawan Widya Budaya menuju ke Bangsal Manis untuk diteliti kembali kelengkapannya. Setelah semua lengkap, ubarampe kemudian diinapkan di Gedhong Prabayeksa . sumber :https://kratonjogja.id/ulang-tahun-kenaikan-tahta/6/tingalan-jumenengan-dalem

avatar
Aze
Gambar Entri
Sugengan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tepat pada hari peringatan penobatan Sultan diadakan acara Sugengan , yaitu upacara selamatan yang dihadiri kerabat Keraton beserta Abdi Dalem . Upacara selamatan ini merupakan doa dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk keselamatan Sultan dan Keraton. Upacara ini diadakan di Bangsal Kencana , seusai upacara kemudian apem dan nasi golong lengkap dibagikan kepada yang hadir. Selain itu, semua ubarampe labuhan dibawa ke Bangsal Srimanganti untuk disemayamkan selama satu malam. sumber :https://kratonjogja.id/ulang-tahun-kenaikan-tahta    

avatar
Aze