Tradisi Nyorog khas Bekasi, tentu bukanlah hal yang asing bagi oleh sebagian besar masyarakat Bekasi. Pasalnya tradisi Nyorog ini merupakan salah satu tradisi yang diturunkan secara turun-temurun hingga ke generasi saat ini. Tradisi Nyorog, merupakan salah satu tradisi yang dilakukan di setiap bulan Ramadhan dan Idulfitri, tradisi antar-mengantar makanan ke warga sekitar, saudara, hingga kerabat yang dituakan ini, menjadi salah satu bentuk rasa persatuan dan kebersamaan yang dianut oleh masyarakat Bekasi. Letaknya yang begitu berdekatan dan berbatasan langsung dengan ibu kota, menjadikan Bekasi sebagai kota yang penuh akan keberagaman budayanya, yang mana sebagian besar tradisi ataupun kebudayaan masyarakatnya kerap dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan lain baik betawi, sunda, ataupun jawa. Hal inilah yang menjadi alasan, mengapa tradisi Nyorog tersebut terbentuk. Melalui tradisi Nyorog ini, para leluhur masyarakat bekasi beranggapan, melalui proses tukar-menukar makanan ini akan lebih mempersatukan dan membangun kebersamaan antar masyarakat Bekasi, terlebih tradisi tersebut diadakan pada bulan istimewa yaitu bulan Ramadan, yang dapat memperkokoh tali persaudaraan antar umat beragama di bulan yang penuh keberkahan. Sebagaimana yang dikutip dari laman medcom.id, Ali Anwar selaku sejarawan bekasi mengatakan “Nyorog itu memang tradisi sudah amat lama. Apakah itu memang sejak adanya islam atau sebelum islam, tapi prinsipnya itu dianut oleh umat islam”, dikutip pada rabu 18 Maret 2020. Ali selaku sejarawan mengungkapkan bahwa tradisi Nyorog ini salah satunya dijadikan sebagai ajang menguji keahlian memasak bagi anak-anak perempuan Bekasi, yang nantinya akan dinilai oleh para orang tua, saudara, ataupun kerabat yang dituakan. Yang mana masakan-masakan tersebut nantinya akan dinilai dan dijadikan bahan evaluasi bagi perempuan yang ingin menarik hati calon menantunya, oleh karenanya seorang anak perempuan bukan hanya dituntut untuk bisa memasak, tapi dituntut untuk pandai dalam mengolah masakan yang enak. Tradisi Nyorog sendiri saat ini dapat dikatakan tak banyak dilakoni oleh sebagian besar muda-mudi. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya ketertarkan anak-anak muda di bekasi saat ini untuk melestarikan apa yang telah menjadi budaya di daerah tempat tinggalnya, tradisi Nyorog ini pun justru lebih sering dilakoni oleh para orang tua. Inilah yang harus menjadi perhatian bagi generasi-gerasi muda Bekasi untuk lebih peduli dan berani dalam melestarikan warisan budaya-budaya bekasi.
Sumber https://www.google.com/amp/s/m.medcom.id/amp/Wb7LGr2k-tradisi-nyorog-di-bekasi.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang