Salah satu karya sastra yang berasal dari Jawa Barat adalah Wawacan. karya sastra ini sangat populer pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Kata wawacan berasal dari kata "maca" dalam baha subda yang arinya baca. Karya sastra ini merupakan karya sastra berbentuk fiksi yang menceritakan satu kisah panjang yang bertema. Karya sastra ini menggunakan patokan pola pupuh dan dibacakan dengan cara ditembangkeun atau di nyanyikan. Seni membaca wawacan disebut beluk. Wawacan sendiri berasal dari Kerajaan Mataram, masuk nya ke sunda sejak kerajaan kerajaan yang ada di tamah sundaKaereh oleh Mataram di abad ke 17 berbarengan dengan masuk nyabahasa Jawa ke wilayah Jawa Barat.
Salah satu contoh wawacan yang terdapat dalam naskah kuno adalah wawacan ciung wanara. Wawacan ciung wanara di tulis menggunakan akasara cacarakan dalam bahasa jawa kuno diatas bahan kertas eropa, yang menggunakan tinta berwarna hitam dan pungtuasi nya menggunakan tinta berwarna merah. Keadaan naskah ini baik, utuh, dan dapat dibaca. Naskah ini disimpan di Museum Sri Baduga Bandung
Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Teks wawacan ciung wanara merupakan karya sastra tassawuf sunda yang menceritakan tentang ketuhan dan perjalan hidup manusia dari lahir hingga mati. Selain itu dalam teks ciung wanara di ceritakan pula jenis jenis alam yang disebut dengan martabat tujuh. Teks ini menggambarkan ke Esa an Allah dan dapat menimbulkan kesadaran tentang kebesaran dan kekuasaan Allah. Ciung Wanara sendiri merupakan legenda di kalangan orang Sunda yang menceritakan legenda legenda Kerajaan Sunda Galuh, asal muasal nama Sungai Pamali serta menggambarkan hubungan budaya antara orang Sunda dan Jawa yang tinggal di bagian barat provinsi Jawa Tengah.
Sumber :
Dokumen kelompok dan pribadi
Wikipedia.org
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang