|
|
|
|
Sedekah Laut Juwana Tanggal 13 Aug 2018 oleh Oskm18_16018097_eva silvia septiana. |
Setiap tanggal 7 bulan Syawal yang jatuh setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, Sedekah Laut ini digelar besar-besaran. Biasanya warga lokal menyebutnya dengan Lomban Syawalan. Tradisi ini berpusat di Kecamatan Juwana. Dimana terdapat tempat pelelangan ikan terbesar di Pati. Seolah menjadi aset budaya untuk masyarakat Pati terutama daerah pesisir.
Sebelum dilaksanakan Sedekah Laut Juwana, banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh warga. Hal yang paling penting adalah persiapan untuk menata sesaji. Peserta sedekah laut adalah para nelayan yang biasa mencari ikan dari laut. Salah satu syarat sesaji tersebut adalah kepala kerbau atau kepala kambing beserta 4 kakinya.
Ada dua sesaji yang disiapkan dalam ritual ini. Sesaji yang pertama akan dilarung ke laut dan sesaji yang satu akan diarak dalam kirab untuk penanda batas akhir Lomban tersebut. Sebelum kegiatan Larung Sesaji dilakukan, biasanya akan dilakukan kirab atau arak-arakan yang menampilkan ikon atau ciri khas desa masing-masing. Arak-arakan tersebut biasanya mengelilingi desa di sekitaran Kecamatan Juawana dan berakhir di tempat pelelangan ikan yang saat itu disulap menjadi area pertunjukan. Semua aktivitas pelelangan ikan sudah dihentikan dari mulai awal puasa hingga prosesi Sedekah Laut Juwana berakhir dan para nelayan kembali ke laut untuk mencari ikan.
Kalian juga akan menyaksikan adu entok di sekitaran kali Juwana. Perahu-perahu milik nelayan juga akan memeriahkan acara kirab ini. Mereka akan beradu merebutkan entok dan siapa yang mendapatkan entok terbanyak maka dialah pemenangnya. Selain berebut entok kalian juga akan melihat beberapa kapal hias yang ikut memeriahkan tradisi Sedekah Laut Juwana. Kapal-kapal hias mereka pun ikut mengantarkan riual larung sesaji ke tengah laut. Sungai Silugonggo pun mendadak ramai dan meriah karena adanya kapal-kapal hias itu.
Selain prosesi ritual larung saji di laut, ada juga acara karnaval yang diadakan keliling kampung. Warga pun antusias menyambut karnaval sedekah laut yang hanya digelar setahun sekali ini. Mereka dengan senang hati merayakan sedekah laut ini dengan berdandan sesuai tema yang diusung dalam karnaval tersebut. Setelah karnaval selesai biasanya ada beragam hiburan rakyat seperti wayang, ketoprak atau panggung hiburan dangdut.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |