|
|
|
|
Prosesi Naifeto Lale’an Tanggal 26 Dec 2018 oleh Aze . |
Naifeto Lale’an berasal dari tiga kata yakni Nai, Feto dan Lale’an. Nai berarti yang mulia, Feto artinya bunda dan Lale’an berarti surga.
Naifeto Lali’an dapat diartikan Bunda Surgawi.
Prosesi ini berupa perarakan patung Bunda Maria Stella Maris mengelilingi wilayah paroki tertua di pulau Timor tersebut.
Selain untuk memperkokoh iman dan persaudaraan kristiani, Prosesi Naifeto Lale’an dilangsungkan untuk mengenang sejarah Kekatolikan di wilayah Atapupu.
Kala itu para misionaris Jesuit datang ke tanah Atapupu dari arah laut membawa salib, Kitab Suci, Arca Bunda Perawan Maria serta sarana-sarana rohani lainnya.
Tahun ini, prosesi Naifeto Lale’an berlangsung sejak 25 Juli hingga 31 Juli 2018 dimana terdapat dua rute perarakan yakni darat dan laut.
Pada masa prosesi ini, Naifeto Lale’an atau Bunda Maria Stella Maris diarak mengunjungi umat di setiap kapela di masing-masing stasi paroki itu.
Setelah selesai mengunjungi semua kapela dan stasi, perarakan lewat laut dilangsungkan dari Teluk Gurita menuju Atapupu.
Perahu yang mengangkut patung Maria Stella Maris berada paling depan. Diiringi belasan perahu, umat katolik yang mengikuti prosesi itu terus berdoa hingga menepi di tempat pendaratan ikan, dekat dengan pusat Paroki Atapupu.
Patung kemudian ditahtakan kembali di dalam Gereja Stella Maris Atapupu.
Pada perayaan puncak, prosesi ini berkahir dengan misa syukur ulang tahun Paroki Stella Maris Atapupu yang ke-135 di Gereja Atapupu.
Dirintis Jesuit
Situs resmi keuspukan agung Atambua merilis, sejarah paroki Atapupu berawal dari misi seorang pastor Jesuit bernama Jacobus Kraaijvanger, SJ.
Pater Jacob adalah pastor yang pertama kali bertugas menyelidiki kelayakan pendirian sebuah stasi di Atapupu.
Setelah mematangkan persiapan, beliau menulis surat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia yang isinya memohon untuk mendirikan Stasi Atapupu.
Atas permohonan itu, Gubernur Hindia Belanda menerbitkan surat izin pendirian Stasi Atapupu pada 1 Agustus 1883.
sumber : https://voxntt.com/2018/08/01/prosesi-naifeto-lalean/31799/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |