|
|
|
|
|
Permainan Bebentengan Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16018041_Shannen Widijanto. |
Bebentengan sering dikenal sebagai rerebonan di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain dikenal juga dengan nama pris-prisan, oal-palan, omer, dan jek-jekan. Bebentengan berasal dari kata "benteng" yang berarti pertahanan. Bebentengan adalan Dwipurwa (pengulangan suku kata pertama) dan berakhiran -an yang berarti menyerupai. Permainan ini memiliki relevansi dengan bangsa Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dulu, yakni pertahanan bangsa Indonesia saat melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan benteng. Menurut Yayat Sudaryat, Guru Besar Sastra Universitas Pasundan Bandung, permainan bebentengan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu.
Permainan bebentengan merupakan permainan yang memerlukan kecepatan, ketangkasan, kerja sama dan strategi yang baik antar anggota kelompok. Kedua tim, biasanya 4-8 orang, memiliki "benteng" masing-masing yang bisa berupa tiang, pohon, atau batu bata. Setiap anggota kelompok bertugas untuk menjaga benteng jika tidak sedang menyerang lawan. Pemain yang meninggalkan benteng hanya dapat menyerang jika ada pemain dari tim lawan yang meninggalkan benteng lebih dulu. Jika pemain tersebut ditangkap oleh pemain lawan yang meninggalkan benteng lebih belakangan. Cara untuk menangkapnya adalah menepuk badan dari pemain lawan. Jika sudah tertangkap, maka pemain tersebut akan menjadi tawanan dari tim lawan. Jika semua pemain telah menjadi tawanan tim lawan, maka tim lawan dikatakan menang. Cara untuk menangkap pemain lawan selain mengejar 1 lawan 1 bisa juga dengan mengepung pemain lawan agar tidak ada pilihan lagi selain menjadi tawanan.
Selain dengan menangkap anggota tim lawan, pemain juga dapat menang jika berhasil menyentuh benteng lawan tanpa tertangkap oleh pemain lawan. Saat menyentuh benteng lawan, pemain tersebut harus berkata "BENTENG" agar setiap pemain yang sedang bermain tahu dan permainan selesai dengan skor 1-0 untuk kelompok yang anggotanya berhasil menyentuh benteng lawan. Setelah ada yang menang dan kalah, permainan bebetengan ini dapat diulang kembali dari awal.
Permainan bebentengan mengajarkan anak-anak tentang perjuangan melawan musuh. Benteng bisa diibaratkan sebagai negara Indonesia yang perlu kita, sebagai bangsa Indonesia jaga sepenuh jiwa dan raga. Kelompok lawan bisa diibaratkan sebagai ancaman-ancaman dari luar yang bertujuan untuk menghancurkan pertahanan dan kesatuan Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut bisa berupa ancaman secara langsung atau ancaman secara tidak langsung seperti pengaruh globalisasi di kalangan muda Indonesia.
#OSKMITB2018
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |