Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Kalsel
Pangeran Biawak
- 19 September 2014
Dahulu di pedalaman Kalimantan ada sebuah kerajaan. Rakyat kerajaan itu hidup dengan kemakmuran yang melimpah, tentram dan damai karena kerajaan itu diperintah oleh seorang raja yang adil dan bijaksana.

Raja mempunyai 7 orang putri, Semuanya belum bersuami. Lalu raja mengadakan sayembara. Barang siapa dapat membangun istana megah di seberang sungai maka merekalah yang akan beroleh kesempatan menjadi menantunya.

Pengumuman pun disebar ke pelosok negeri. Hasilnya luar biasa. Ada enam orang pemuda yang menyanggupi permintaan raja. Keenam pemuda itu bekerja keras siang dan malam, hasilnya luar biasa. Dalam tempo yang tidak terlalu lama berdirilah sebuah istana yang megah di seberang sungai, lengkap dengan isinya dan tanah lapang yang mengelilinginya.

Karena istana tersebut letaknya berada di seberang sungai. Raja mengadakan sayembara kembali untuk dibuatkan jembatan agar orang yang hendak ke sana tidak usah naik perahu cukup berjalan kaki saja. Namun sungguh aneh hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu tidak ada seorangpun yang menyanggupi sayembara itu.

Tiba-tiba entah darimana datangnya ada seorang nenek tua dan seekor biawak hadir di ruang persidangan.

"Hamba meminang putri Paduka untuk anak hamba."
"Apa?" teriak sang Raja kaget.
"Benar Paduku, biarpun kami berasal dari keluarga miskin kami sanggup mengikuti sayembara itu?" kata perempuan tua itu dengan mantap.
"Oh, ya tidak masalah." kata Raja." sayembara ini terbuka untuk siapa saja. Kaya miskin, tampan jelek tidak masalah, kamu tidak memandang rupa."
"Benarkah Paduka tidak mamandang rua?"
 
"Benar ucapanku adalah jaminan. Pantang bagi raja menjilat ludah sendiri." sang raj menegaskan." Tetapi perlu kau ingat bila anakmu gagal maka akan diberi hukuman pancung!"
"Nah, anakku Kau sudah mendengar sendiri perkataan sang raj tadi."
Tak disangka biawak yang diajak bicara adalah tidak lain anaknya sendiri.

Semua orang yang berada di ruang persidangan menjadi kaget. Tidak disangka jika anak yang dimaksud perempuan tua itu adalah biawak itu. Mereka semua mengira bahwa anaknya berada di rumah.

Sepeninggal nenek tua lalu raja memanggil tujuh orang putrinya untuk diajak bermusyawarah. Masing-masing ditanya satu-satu siapa yang mau dipinang oleh seekor biawak. Enam putri menolak mentah-mentah tinggal satu orang putri yang belum menjawab yaitu si putri bungsu. Kini sang ibu permaisuri menegaskan untuk bertanya kembali. Si putri bingsu itu langsung menjawab "Ucapan raja pantang ditarik kembali. Demi kehoramatan ayahanda selaku raja negeri ini, saya sanggup menerima pinangan Biawak itu."
Permaisuri langsung jatuh pingsan karena jawaban dari putri bungsu tersebut. Keenam putri yang lain malah terheran-heran. Keesokan harinya semua orang kaget ternyata biawak itu sudah menyelesaikan pekerjaannya bahkan dia mampu menyelesaikannya hanya dalam tempo kuarng dari satu malam.
 
Rajapun kemudian menepati janjinya untuk disandingkan dengan calon menantunya. Keenam pasangan tersebut terlihat serasi kecuali hanya satu pasang saja yaitu putri bungsu yang cantik bersanding dengan seekor biawak.
 
Pada saat malam hari tiba,Keenam pasangan tersebut terdengar canda dan tawa. Namun hanya kamar putri bungsu saja yang tidak terdengar canda ria seperti hal yang lain. Ketika malam semakin larut Putri bungsu semakin mengantuk, Biawak yang yang menjadi suaminya ditinggal begitu saja di sudut kamar. Ia segera tertidur pulas. Namun di tengah malam ketika ia terjaga, ia kaget bukan kepalang. di sampingnya telah berbaring sorang seorang pemuda tampan.
 
Ia memekik sekuat-kuatnya. Para pengawal istana segera memriksa ke dalam putri bungsu namun setelah di jumpai tidak ada satupun yang dilihat kecuali seekor Biawak tersebut.
Lalu semua pengawalpun pergi karena menganggap sudah aman. Namun Putri Bungsu masih terheran-heran. Ia yakin sedang tidak bermimpi. Tapi kemana ya perginya pemuda tampan itu.
 
Pada malam ketiga sebelunya putri untuk tdak tidur pada siang harinya dengan pulas agar nanti malam ia bisa bangun dengan pura-pura tidur nyenyak. Ternyata benar tidak lama kemudian terasa ada benda berat merebahkan diri disampingnya. Putri bungsu segera membalik. Benar saja pemuda yang dua malam berturut-turut hadir di kamarnya kini malah makin berani mendekatinya.
 
Dengan mata beringas putri Bungsu berkata," Hai lelaki asing ! sungguh kau tak tahu malu, berani masuk ke kamar orang. walau suamiku seekor binatang ia jauh lebih baik dibanding kau yang tidak tahu tatakrama !"
 
Habis memaki-maki putri bungsu langsung menghunuskan pisau ke arahnya tiba-tiba dengan mudahnya lelaki itu menagkisnya sehingga pisau itu terlempar ke lantai. Kini sang putri malah berada didalam rangkulan ketat si pemuda tampan.
 
"Sabar istriku sebenarnya aku adalah suamimu sendiri karena waktu itu ada beberapa hal akhirnya aku dikutuk oleh dewa senhingga menjadi seekor biawak."
 
Putri bungsu langsung menganguk-angguk mendengar penuturan lelaki itu. ketika rangkulan pemuda di lepaskan. Putri Bungsu segera melompat ke sudut kamar, di sana ia menemukan kulit biawak. Sarungan yang biasa dimasuki suaminya itu segera dibawa ke luar istana. Lalu dibakar sampai hangus musnah. Lalu ia kembali ke kamarnya lagi. Di sana ia mendapati seorang perjaka tampan yang lagi gerah, karena sarungan yang biasa dia pakai kini hangus terbakar, selanjutnya ia pulih sedia kala.
 
Keajaiban itu membuat iri keenam saudaranya. Hampir bersamaan mereka menyuruh suaminya untuk berdagang yang jauh. Lalu mereka memelihara seekor biawak liar di dalam kamarnya. Mereka berharap kejadian serupa yang dialami adiknya.
 
Tapi apa yang terjadi? di malam pertama mereka sudah menjerit-jerit kesakitan karena di gigit oleh biawak liar tersebut. Akhirnya biawak itu dibuang ke sungai.
 
Esok harinya mereka bersama-sama menemui adik mereka tercinta yaitu si Putri Bungsu. Mereka merangkul adiknya dengan penuh rasa haru. Mereka sadar bahwa adiknya itu bersuamikan Biawak bukan karena keinginan sendiri melainkan demi berbakti dan menjaga kehormatan ayahandanya. Niat tulus itu akhirnya membuahkan nasib yang baik dan membahagiakan Putri Bungsu.
 
 
 
Sumber: http://dongengdanceritarakyat.blogspot.com.tr/2013/02/pangeran-biawak-cerita-rakyat-dari.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline