malam mencari kebenaran
Event tahunan Upacara Nyiar Lumar di Situs Astana Gede, tempat pemakaman Raja Galuh di Kecamatan Kawali pada Sabtu hingga Minggu (28-29/7) mampu menyedot animo seniman, budayawan dan masyarakat dari berbagai daerah. Seperti Bali, Cirebon, Karawang, Bandung, Subang, Garut dan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis Max Sopyan menerangkan Ciamis memiliki kekayaan budaya dan kesenian yang beragam.
Masyarakat pun masih melestarikan warisan-warisan sejarah dari leluhur itu. Seperti halnya tradisi Upacara Nyiar Lumar. “Ini aset Kabupaten Ciamis yang berharga,” jelasnya.
Dia berharap melalui Nyiar Lumar, warga punya rasa memiliki terhadap kekayaan seni dan budaya para leluhur agar tetap lestari.
Koordinator Kegiatan Nyiar Lumar Didon menjelaskan dalam Nyiar Lumar ada prosesi jalan kaki dari kantor kecamatan membawa cempor dan obor ke Situs Astana Gede. Tujuannya untuk mendekatkan diri dengan alam.
Dalam momen tersebut, pihaknya juga menampilkan kesenian Calung Sekar Hanjuang, Ginjring Ronyok, Karinding Nyengsol, Sanggar Pacikrak, Tutunggulan Goropak, Sang Hyang Jaran Bali, sejarah Perang Bubat dan ditutup dengan Ronggeng Gunung Bi Raspi.
“Event yang digelar dua tahunan ini diselenggarakan oleh para pelaku seni Ciamis, mahasiswa dan Pemkab Ciamis,” jelasnya.
Seperti diketahui, event Nyiar Lumar ini dicetuskan oleh sastrawan internasional asal Ciamis, Godi Suwarna. Arti Nyiar Lumar berasal dari dua kata.
Yakni Nyiar artinya mencari dan Lumar adalah sejenis jamur yang tumbuh di tunggul pohon bambu yang pada malam hari terlihat bercahaya. Makanya, Nyiar Lumar ini memiliki makna berjalan mencari cahaya. Artinya dalam kehidupan harus berjuang untuk mencari kehidupan yang sejahtera.
“Kita ketahui bahwa Nyiar Lumar sudah diselenggarakan sejak 20 tahun lalu hingga sekarang terus dijaga kelestariannya,” terang Didon.
Didon menambahkan pada event kali ini berbeda tahun sebelumnya. Di mana seniman dan budayawan yang hadir berasal dari berbagai daerah. Seperti Bali, Cirebon, Karawang, Bandung, Subang dan Garut.
Dia berharap ke depan Nyiar Lumar ini juga dapat menarik minat para wisatawan untuk datang ke Ciamis.
“Situs Astana Gede Kawali ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi di dalamnya yang terus kami jaga hingga sekarang,” tutur dia.
sumber: https://www.radartasikmalaya.com/menjaga-tradisi-nyiar-lumar/
#SBJ
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.