|
|
|
|
Nyiar Lumar Tanggal 12 Feb 2015 oleh Sandiramdani53 . |
malam mencari kebenaran
Event tahunan Upacara Nyiar Lumar di Situs Astana Gede, tempat pemakaman Raja Galuh di Kecamatan Kawali pada Sabtu hingga Minggu (28-29/7) mampu menyedot animo seniman, budayawan dan masyarakat dari berbagai daerah. Seperti Bali, Cirebon, Karawang, Bandung, Subang, Garut dan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis Max Sopyan menerangkan Ciamis memiliki kekayaan budaya dan kesenian yang beragam.
Masyarakat pun masih melestarikan warisan-warisan sejarah dari leluhur itu. Seperti halnya tradisi Upacara Nyiar Lumar. “Ini aset Kabupaten Ciamis yang berharga,” jelasnya.
Dia berharap melalui Nyiar Lumar, warga punya rasa memiliki terhadap kekayaan seni dan budaya para leluhur agar tetap lestari.
Koordinator Kegiatan Nyiar Lumar Didon menjelaskan dalam Nyiar Lumar ada prosesi jalan kaki dari kantor kecamatan membawa cempor dan obor ke Situs Astana Gede. Tujuannya untuk mendekatkan diri dengan alam.
Dalam momen tersebut, pihaknya juga menampilkan kesenian Calung Sekar Hanjuang, Ginjring Ronyok, Karinding Nyengsol, Sanggar Pacikrak, Tutunggulan Goropak, Sang Hyang Jaran Bali, sejarah Perang Bubat dan ditutup dengan Ronggeng Gunung Bi Raspi.
“Event yang digelar dua tahunan ini diselenggarakan oleh para pelaku seni Ciamis, mahasiswa dan Pemkab Ciamis,” jelasnya.
Seperti diketahui, event Nyiar Lumar ini dicetuskan oleh sastrawan internasional asal Ciamis, Godi Suwarna. Arti Nyiar Lumar berasal dari dua kata.
Yakni Nyiar artinya mencari dan Lumar adalah sejenis jamur yang tumbuh di tunggul pohon bambu yang pada malam hari terlihat bercahaya. Makanya, Nyiar Lumar ini memiliki makna berjalan mencari cahaya. Artinya dalam kehidupan harus berjuang untuk mencari kehidupan yang sejahtera.
“Kita ketahui bahwa Nyiar Lumar sudah diselenggarakan sejak 20 tahun lalu hingga sekarang terus dijaga kelestariannya,” terang Didon.
Didon menambahkan pada event kali ini berbeda tahun sebelumnya. Di mana seniman dan budayawan yang hadir berasal dari berbagai daerah. Seperti Bali, Cirebon, Karawang, Bandung, Subang dan Garut.
Dia berharap ke depan Nyiar Lumar ini juga dapat menarik minat para wisatawan untuk datang ke Ciamis.
“Situs Astana Gede Kawali ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi di dalamnya yang terus kami jaga hingga sekarang,” tutur dia.
sumber: https://www.radartasikmalaya.com/menjaga-tradisi-nyiar-lumar/
#SBJ
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |