Lenggang merupakan salah satu makanan khas kota Palembang. Beberapa orang mungkin cukup asing dengan namanya, tapi wujud dan rasanya mungkin sudah cukup dikenali karena rasanya mirip dengan Pempek khas Palembang. Lalu, apa yang membedakan lenggang dengan pempek?
Lenggang adalah kudapan yang dibuat dari adonan yang sama dengan adonan pempek. Adonan pempek dan lenggang terbuat dari ikan yang telah digiing halus, dicampur dengan tepung sagu, dan ditambahkan penyedap rasa lainnya. Berbeda dengan pempek, adonan lenggang akan dibakar atau dipanggang di atas bara api dengan berlapis mangkuk berbentuk kotak yang terbuat dari daun pisang. Namun, sebelum itu adonan perlu dicampurkan dengan telur hingga menenggelamkan atau menutupi bagian adonan yang terbuat dari ikan. Adonan lenggang beserta telur yang telah dimasukkan ke dalam piring daun pisang dibakar di atas arang (untuk rasa yang lebih nikmat) dengan api kecil agar adonan matang merata karena adonan cukup tebal. Selain dibakar, adonan juga dapat digoreng dengan menggunakan api kecil dan hasilnya akan terlihat seperti omelette , namun rasanya cukup berbeda karena tidak tercium aroma daun pisang yang dibakar bersama adonan. Saya sarankan untuk membuat lenggang dengan cara dipanggang atau dibakar. Setelah matang, lenggang dapat dinikmati dengan saos berwarna hitam khas Palembang yaitu cuko. Biasanya penikmat lenggang menikmati makanannya dengan cara menyiramkan cuko ke atas lenggang layaknya kuah. Tidak lupa, bahan pelengkap seperti ebi halus beserta irisan timun disajikan diatasnya.
Berikut adalah foto lenggang yang saya ambil dari beberapa sumber:
Sumber : http://2.bp.blogspot.com
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com
Sangat menggugah selera bukan? Dijamin rasanya nendang dan tidak kalah dengan makanan cepat saji yang anda sering nikmati setiap hari. Mari mulai buat lenggang di rumah anda sebagai bentuk pelestarian salah satu kuliner asli Indonesia !
Selamat mencoba ^^
Ardilla Sriwijayanti (16418213)
#ArsipkanBudayaIndonesia
#IndonesiakuSatu
#OSKM 2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang