×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Minuman

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Barat

Kopi Priangan

Tanggal 28 Oct 2017 oleh Fennec_fox .

Sejarah Kopi Priangan

Kopi priangan ini ternyata merupakan jenis kopi primadona bagi para penguasa yang ingin meraup laba. Namun para petani yang pada saat itu sedang menderita pun juga tidak tinggal diam untuk mengambil alih haknya. Mulanya para petinggi yaitu kongsi dagang asal hindia timur atau yang lebih dikenal dengan sebutan VOC yang berada di Jawa tersebut juga tidak menyangka jika bibit tanaman baru yang berasal dari India Selatan tersebut akan memberikan dampak yang sangat luar biasa. Bibit baru tersebut mereka tanam pada kebun masing masing di abad ke 17 dan pada saat itu kopi merupakan sumber utama penghasilan oleh para Kerajaan Belanda.

Kemudian setelah tanaman baru tersebut berbuah maka para petinggi VOC mengirimkan biji kopi segenggam sebagai contoh bibit ke Heeren Zeventien atau kepada para direktur VOD yang ada di Amsterdam di tahun 1706. De Heeren Zeventin kemudian memberikan saran supaya pembudidayaan kopi ini mendapatkan perhatian dari pihak Gurbenur yaitu Jenderal J Van Hoorn. Kemudian Van Hoorn meresponnya dengan cepat lalu membagikan tanaman tersebut pada kepala pribumi yang berada di bagian pesisir Batavia hingga di wilayah Cirebon. Hingga budidaya bergeser ke dataran tinggi tersebut hasilnya jauh lebih memuaskan. Kemudian pada tahun 1711 pertama kalinya bupati Cianjur menyetorkan kopi pertama dari Jawa ke VOC.

Harga kopi priangan yang semakin tinggi tersebut membuat pembudidayaan kopi semakin meluas. Kemudian para bupati serta bangsawan turut serta beramai ramai untuk menanamnya dan VOC menjadikan kawasan Priangan tersebut sebagai pusat penghasil kopi. Para awalnya VOC membeli kopi dari hasil panen milik petani. Namun melihat bahwa kopi sangat memberi keutungan maka lambat laun VOC memaksakan jual beli kopi dengan memberikan harga di bawah pasar. Kemudian VOC menancapkan monopoli dengan memberikan larangan menjual kopi pada pedagang swasta dan apabila di langgar maka akan dikenakan hukuman. VOC juga memberikan aturan setoran wajib pada seluruh kepala wilayah yang memiliki kewenangan untuk mengontrol serta memobilisasi rakyat dalam menanam kopi.

Sejak saat itu hidup petani mulai terpuruk sebab Gubernur Jenderal memberikan kebijakan penurunan harga kopi dengan sangat drastis. Dan para petani melawan dengan merusak tanaman kemudian kabur dari area perkebunan sehingga menyebabkan kebun kopi terlantar dengan dampak kemunduran. Sehingga untuk mengembalikan kondisi sebelumnya memerlukan waktu sekitar 60 tahun. Kemudian perluasan budidaya kopi tersebut membuat VOC memaksa para petani yang ada di Priangan untuk menanam kembali dan menyerahkan hasilnya pada VOC namun para petani tetap melawan. Dan dampak dari perlawanan tersebut membuat VOC bangkrut sehingga digantikan oleh pemerintahan kolonial yang tetap menjadikan kopi asal priangan tersebut sebagai komoditas paling penting. Hingga pada akhirnya kopi priangan benar benar jatuh di tangan para petani dan para petani mendapatkan hasil yang setimpal atas jerih payahnya tersebut.

Citra Kopi Priangan Semakin Membaik

Saat ini usaha kebun kopi yang di olah oleh rakyat Indonesia yang ada di Jawa Barat tersebut semakin melonjak sebab mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak dari eksportir dan juga dari pebisnis domestik. Citra kopi priangan tersebut menjadi sangat sukses di mata pasar dunia serta pesanan terhadap kopi ini terus mengalir yaitu tepatnya setelah terjadinya keanjlokan produksi di wilayah kaki Gunung Sinabung Sumatra Utara. Kemudian AEKI atau wakil ketua asosiasi eksportir kopi di Indonesia Jawa Barat yaitu Iyus Supriatna yang berada di Bandung tersebut memberikan arahan bahwa fenomena tersebut cara tidak langsung memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap adanya permintaan serta harga hasil panen. Terlebih jika kopi asal Priangan ini mendapatkan nama internasional sebagai jawa preanger coffe yang kemudian membuat para pecinta kopi dunia mulai mencari dan menjajal cita rasanya yang cukup spesifik.

Diketahui bahwa sentra produksi dari kopi priangan yang berada di kawasan tinggi yaitu seperti yang ada di kabupaten bandung, sumedang, garut, kabupaten bandung barat seperti cianjur, majalengka, sukabumi, ciamis dan tasikmalaya tersebut mampu menghasilkan kopi merah dalam jumlah Rp. 7.000,- untuk per kilogramnya yang berasal dari para petani. Kemudian kopi priangan ini akan terus mendapatkan tempat yang paling utama di pasar dunia. Dan bahkan baru baru ini kopi tersebut juga sudah sukses mendapatkan tempat di pasar amerika serikat. Kemudian juga terdapat siaran pers yang dikirim pada Indonesian trade promotion center atau ITPC yang berada di milan dan italia tersebut dikatakan oleh Agung Pramudya FR untuk meningkatkan perkembangan pasar dunia.

Sumber: http://www.lintaskopi.com/kopi-priangan/

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...