Koncok-koncok adalah kuliner yang biasa dijadikan oleh-oleh. Oleh masayarakat Bawean yang ke luar pulau atau wisatawan yang datang ke Bawean. Kuliner ini masih diminati sampai sekarang.
Nama Koncok-Koncok bermula karena makanan itu sendiri awalnya adalah bagian ujung dari adonan yang akan dibuat kerupuk ikan. Sedangkan bagian tengahnya dijadikan kerupuk. Dalam bahasa Bawean, koncok-koncok berarti bagian ujuang. Asal katanya adalah koncok yang bermakna ujung.
Namun sekarang karena sudah menjadi makanan khas yang diminati banyak orang, bagian tengah dari adonan yang mau dibuat kerupuk ini tak hanya ujungnya saja, bagian tengahnya juga. Dan perbedaan lainnya koncok-koncok dengan adonan kerupuk adalah lebih banyak menggunakan ikan. Koncok-koncok lebih terasa ikannya. Semakin banyak ikannya, semakin enak.
Cara membuatnya adalah:
Pisahkan daging ikan laut dengan tulangnya, ikan laut dihaluskan, setelah halus ikan dicampuri tepung kanji, dengan garam secukupnya. Setelah itu diulet sampai ikan dan tepungnya menyatu. Setelah itu campuran tepung dan ikan tadi dibentuk memanjang kemudian dibungkus dengan daun pisang.
Lalu adonanan yang sudah dibungkus dengan duan pisang tadi dikukus selama kurang lebih 2 jam. Setelah adonan yang dikukus matang (matang adalah ditandai dengan adonan menjadi lemas) setelah itu bisa langsung digoreng. Sebelum adonan tadi digoreng, bungkus dari daun pisang tadi dilepas dulu, setelah itu adonan diris-iris tebal-tebal.
Nah, adonan yang sudah dikukus tadi tidak harus langsung digoreng. Tergantung keinginan. Adonan tadi bisa bertahan lama dengan disimpan di kulkas dan digoreng beberapa hari kemudian. Hal ini yang membuat mengapa Koncok-Koncok bisa menjadi oleh-oleh kuliner khas Bawean. Karena adonan koncok-koncok tadi bisa bertahan lama, dan bisa dibawa keluar pulau.
Kandungan Gizi Koncok-Koncok
Kandungan ikan kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh. Selain itu ternyata ikan juga mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan segar dan manfaatnya antara lain :
Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi syaraf dan penglihatan bayi.
Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah di cerna
Kaya akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutaan pada anak
Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang
Vitamin B6 untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf
Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf
Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh
Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan hambatan pertumbuhan anak
Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagian anti oksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas
Seng yang membantu kerja enzim dan hormon
Fluor yang berperan dalam meguatkan dan menyehatkan gigi anak
Jenis ikan yang dipakai dalam Koncok-Koncok adalah ikan tongkol yang banyak ditemui di Bawean. Kandungan ikan tongkol adalah energi sebesar 117 kilokalori, protein 23,2 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 2,7 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Ikan Tongkol juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Ikan Tongkol, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Selain ikan Tongkol, masyarakat Bawean juga menggunakan ikan jenis tuna pada Koncok-Koncok. Kandungan gizi pada ikan tuna adalah Air 68,1%, protein 20,9%, lemak 9,4%, vitamin A 25 IU/g, dan vitamin B 16000-42000 IU/g.