×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kebudayaan

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Barat

Kesenian Ujungan Bekasi

Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM_16518308_ZAIDAN YAHYA .

Tak mudah untuk mengenali kesenian Ujungan ini. Karena selain sudah sangat sulit menemukannya dipertontonkan, tak banyak pula literatur yang menceritakan detail bagaimana kesenian ini muncul dan eksis di masyarakat Kabupaten Bekasi, kemudian menghilang nyaris tanpa jejak.

Tulisan Andi Sopandi, dalam buku ‘Sejarah dan Budaya Bekasi’ menuliskan, permainan ujungan seolah tenggelam bersama pesatnya pembangunan di Bekasi. Bahkan tak terdengar lagi alunan sempyong dan tarian ucul tarian yang dilakukan sebelum mulainya permainan ujungan.

Seni ujungan merupakan jenis ketangkasan bela diri yang didalamnya terdapat perpaduan tiga jenis seni yaitu seni musik (Sampyong), seni tari-silat (Uncul), dan seni bela diri tongkat (ujungan). Menurut beberapa sumber, seni ujungan merupakan jenis kesenian tertua yang pernah ditemukan, pada era Kerajaan Salakanegara (130M) berdasarkan naskah kuno Wangsakerta yang merupakan cikal bakal kerajaan besar di Jawa Barat. Ujungan merupakan suatu kesenian bela diri yang berkembang di Bekasi. Kata ujungan sendiri berasal dari Bahasa Sunda, Jung yang berarti dari lutut ke bawah. Kata ini berkembang menjadi ujung yang artinya kaki. Beberapa tokoh ujungan Bekasi mengatakan bahwa ujungan berasal dari kata ujung (bongkot, bahasa dialek Bekasi), baik ujung rotan maupun ujung kaki. Dalam bahasa Melayu, ujung berarti lawan kata dari pangkal atau garutan yang menonjol ke laut. Pengertian kata ujung dalam bahasa Melayu mempengaruhi kata-kata dalam bahasa Sunda. Dalam bahasa Melayu kata ujung berkembang dan kemudian menjadi kata yang umum digunakan dalam permainan.

Kelahiran kesenian Ujungan ini cukup lama berada di Bekasi. Kesenian tradisional itu lahir semasa kerajaan Pasundan ketika masih berkuasa saat itu. Dulunya kesenian ini menjadi ajang permainan para jawara yang tinggal di Bekasi. Ujungan ini biasanya dilakukan saat musim panen tiba.

Permainan kesenian Ujungan ini menyertakan satu kayu rotan berkuran satu setengah meter dan satu buah perisai. Untuk lokasi aksi permainan ini membutuhkan tempat berukuran 3 x 4 meter persegi.

Ketua Pemangku Seni Budaya Bekasi (PANGSI) Drahim Sada menyampaikan "Dalam permainan ujungan ini, yang harus diperhatikan dan dipertahankan adalah menjaga agar ujung kaki jangan terkena ujung rotan. Ujung kaki dalam konteks ini adalah jari-jari kaki, terutama ibu jari kaki, karena dapat terluka berat bila terkena pukulan penjug istilah dalam permainan ujungan".

Sejak tumbuh di jamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari oleh seluruh penduduk di Bekasi. Karena, mereka sangat terhibur apabila ada pergeleran Ujungan di tampilkan. Biasanya, permainan ini diperagakan dengan kemahiran para jawara dalam silat. Dan ada satu orang yang bertugas untuk bisa memberi rasa humor kepada para penonton kelak jawara sedang berkelahi.

Andi Sopandi menulis, dalam kesenian Ujungan, aspek magis kerap mewarnai pertarungan jawara. Bentuknya bisa berbentuk azimat yang dibelitkan dipinggang atau bentuk ritual lain seperti mengusap atau meniup rotan sambil melafalkan doa dan mantra-mantra.

Drahim Sada mengaku prihatin kini kesenian Ujungan tak lagi muncul. Dia berharap pemerintah turun tangan melestarikannya.

 

Video Ujungan:
https://www.youtube.com/watch?v=_h6RvB6ImtQ

Sumber:

http://urbancikarang.com/v2/page.php?halaman=Ujungan-kesenian-asli-Bekasi-yang-nyaris-punah#.W3LFtM4za00

 

OSKMITB2018

#OSKMITB18

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...