Ornamen
Ornamen
Seni Ukir dan Anyaman Kalimantan Selatan Banjarmasin
Kerajinan Suku Banjar
- 29 November 2014

Faktor kekayaan alam Kalimantan memberikan berbagai kemungkinan kepada penduduknya untuk memanfaatkan hasil-hasil kekayaan alam tersebut dengan berbagai cara antara lain dengan usaha-usaha kerajinan yang sejak dulu telah dikembangkan di desa yang ada di Kalimantan Selatan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa usaha-usaha kerajinan yang terbanyak dikerjakan oleh penduduk desa adalah sebagai usaha tambahan di samping mata penceharian utama bertani atau menangkap ikan. Usaha-usaha kerajinan tangan ini yang berhubungan dengan kerajinan menganyam sejak turun temurun tetap hidup dan berkembang sebagai tambahan penghasilan yang besar artinya bagi penduduk.

Sejak dulu sampai sekarang terutama pengerjaannya masih manual, terutama penduduk desa ialah kerajinan anyaman yang meliputi pembuatan anyaman tikar purun, bakul purun dan topi purun. Demikian juga dengan anyaman rotan yang masih tradisional. Maka tidak heran jika hasilnya ada yang halus dan masih ada juga yang kasar. Barang-barang anyaman yang halus dan yang kasar dihasilkan di daerah Margasari, seperti bermacam-macam tangguk, kipas, bintingan, kotak jahitan, kopiah. Sebenarnya seni anyaman ini di Kalimantan biasanya dibagi dalam dua macam yaitu, seni anyaman suku bangsa Dayak dan seni anyaman yang bukan suku Dayak.

Seni anyaman pada suku Dayak berhubungan erat dengan kepercayaan Kaharingan, terutaman dalam nyanyian-nyanyian pujaan meraka, sehingga hasil anyaman mereka merupakan wujud atau manifestasi keagamaan mereka. Bahan-bahan yang dipakai adalah rotan dan cara pembuatannya sangatlah halus.

Seni anyaman yang bukan orang Dayak, termasuk Kalimantan Selatan bahan yang terutama dipakai adalah purun, rotan, bambu, juga masih dipakai, akan tetapi tidak sebanyak seperti pada purun. Jenis anyaman sebagai mata penceharian rakyat terdapat di desa-desa seperti tikar, kampil, bakul belangsai, dan lain sebagainya.

Sebaliknya anyaman tikar perhiasan yang halus memakai sistem anyaman tunggal. Sifat dan kasar seni anyaman dari tikar perhiasan pada umumnya berasal dari seni anyaman suku bangsa Dayak dan dari luar. Corak tikar perhiasan kebanyakan bermotif tapak catur, bintang berhamburan, pancar walu, belah ketupat, gigi haruan dan daun melancar. Selain itu ada juga yang terkenal teknik anyaman kopaih pekat dan kopiah janggang (bahan dari ekor kuda atau dari jangang) yang dibuat oleh orang Banjar. Karena halus anyamannya dan hampir serupa dengan kain tenun.

Di samping kerajinan menganyam di Kalimantan Selatan terdapat kerajinan mengasah intan dan batu-batuan. Pusat pengasahan intan yang terkenal sejak dulu ialah Martapura. Teknik pengasahan secara tradisional yakni dengan memakai alat-alat penggosok yang masih sederhana. Dari teknik penggalian yang sederhana ini telah menghasilkan intan-intan besar dengan harga jutaan misalnya, intan Trisakti dengan ukuran 166,72 karat ditemukan pada akhir tahun 1965. Intan Galuh Cempaka dengan ukuran 29,75 karat yang ditemukan di pedalaman intan rakyat di kampung Cempaka pada tanggal 18 Agustus 1966. Intan Galuh Badu dengan ukuran 26,5 karat ditemukan pada tanggal 27 November 1967, di kampung Bentok, Kecamatan Bati-bati Pleihari.

Mengukir. Yang diukir adalah rumah-rumah dan alat-alat perkakas yang digunakan oleh masyarakat. Sifat dan dasar ukiran yang dijelmakan sebagian berasal dari pengaruh suku Dayak yang disebut ukir bini, misalnya dengan motif bunga-bungaan, pohon-pohonan, buah-buahan dan binatang. Bagian rumah yang diukir adalah pada puncak rumah, papilis, pintu (dani lawang), jendela (dahi lalongkamg jendela) dan dinding ruangan muka bagian dalam (anjung ambin sayup). Sedangkan alat untuk mengukir menggunakan tatah, jembangan, pucuk rabung, gigi haruan dan awan. Sedangkan untuk alat-alat perkakas dikenal tiga macam yaitu ukiran surut, ukiran dalam dan ukiran berangkap. Ukir surutkebanyakan terdapat pada alat-alat rumah tangga seperti sampiran, cupak gantang (takaran beras), hulu pisau raut dan lain-lain. Sedangkan ukir dalam dan ukir berangkap, terdapat pada macam-macam alat-alat perhiasan seperti penginangan kayu, pet, kalandan, tangkai gayung, kepala keris, badik, parang, sarung tombak, kepala tongkat, gerbong, nisan kubur dan lain-lain.

Salah satu kerajinan penduduk yang telah ada sejak dulu adalah mengukir (= menatah), memberikan tatah = ukiran dari kayu untuk perhiasan rumah, pinti-pintu rumah (tatah dahi lawang), jendela, juga ukiran-ukiran pada perahu-perahu, makam. Selain itu ada juga ukiran pada bahan-bahan kuningan seperti tempat sirih pinang (penginangan), peludahan, peti kuningan dan sebagainya terutama dibuat oleh orang Banjar Negara. Selain itu dibuat pula ukiran-ukiran dari bahan tanduk dan kayu untuk kepala keris dna tongkat yang terutama dikembangkan di Amuntai, Barabai, Martapura dan Banjarmasin.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1313/kerajinan-suku-banjar

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU