Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Bengkulu Bengkulu
Gelamai Bengkulu
- 4 Januari 2018
Seperti daerah lainnya, warga Bengkulu mempunyai makanan khas Lebaran yang disebut Gelamai atau di Betawi disebut dodol.
Seperti daerah lainnya, warga Bengkulu mempunyai makanan khas Lebaran yang disebut Gelamai. Proses pembuatannya memerlukan waktu setengah hari. Kelapa yang sudah diambil santannya kemudian dimasak.
 
Setelah dua jam, tepung ketan dan gula merah dimasukkan ke dalam santan itu.
Adonan itu kemudian diaduk selama delapan jam. Bila tak diaduk, maka akan rusak dan masaknya tak merata. Gelamai yang berwarna kecoklatan lalu dimasukkan dalam wadah hingga keras dan siap dinikmati.
 
Terbukti ada acara tradisi “Ngidak Gelamai” Jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Gelamai merupakan kue khas dari wilayah Bengkulu Bagian Selatan , meliputi Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan hingga Kabupaten Kaur. Gelamai hampir menyerupai kue dodol, namun rasa dan bentuknya agak berbeda. Sementara kata “ngidak” berasal dari bahasa Bengkulu Selatan yang artinya “mengaduk”, karena dalam pembuatan gelamai harus selalu diaduk agar adonan matang sempurna. Dodol atau gelamai yang siap dibungkus dengan kulit pinang atau plastik.
 
Gelamai populer di kalangan masyarakat desa, makanan ini marak dibuat saat menjelang lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha terutama di daerah manna pino raya. Gelamai juga dihidangkan saat perayaan hari besar atau acara pernikahan, bila tak ada gelamai maka jamuan belumlah lengkap. Tidak semua orang mampu membuat gelamai, karena memerlukan keterampilan dan resep khusus. Saat ini keahlian membuat gelamai hanya dikuasai para tetua saja. Karena sulit dibuat, adonan gelamai pembuatan gelamai biasanya dalam porsi besar dan dikerjakan bergotong royong minimal 4-8 orang
 
Makanan yang bercita rasa legit ini terbuat dari bahan ketan, santan, gula merah (khusus) serta dimasak menggunakan api tungku yang besar. namun, proses pembuatannya tidak selegit rasanya, membutuhkan kesabaran ekstra dalam menghasilkan gelamai kualitas unggul. Butuh waktu berjam-jam duduk di depan tungku untuk mengacau (mengaduk) hingga menjadi masakan yang utuh. Dan ada gelamai rasa pisang dan durian bila di campur dengan 2 bahan tersebut.
 
Bahan dasar pembuatan gelamai adalah tepung beras padi arang (ketan hitam) atau tepung padi pulut (ketan putih), perbedaan bahan dasar akan berpengaruh pada warna gelamai. Bila menggunakan tepung padi arang, gelamai akan berwarna hitam pekat, sedangkan tepung padi pulut warna gelamai menjadi coklat tua
 
Bahan lain yang harus ada untuk pembuatan gelamai adalah gula merah, kelapa dan minyak. Takaran adonan gelamai yang biasanya digunakan adalah cupak, untuk lima cupak beras ketan gula merah yang digunakan empat kilogram dan 30 butir kelapa. Sedangkan minyak digunakan untuk melumuri pembungkus gelamai agar tidak lengket.
 
Waktu pembuatannya pun terbilang lama, yakni bisa mencapai delapan jam. Bila pembuatan dimulai jam 08.00 WIB, maka perkiraan selesai sekitar jam 16.00 WIB. Untuk membuat gelamai diperlukan peralatan khusus, belango (kuali) yang digunakan bukanlah belango aluminium melainkan belango besi yang 100 persen terbuat dari besi, tujuannya agar panasnya merata. Api yang digunakan pun berasal dari kayu bakar.
 
Sementara alat untuk mengidak adalah sendok kayu berukuran besar. Bila tidak menggunakan sendok besar, maka adonan dibagian bawah akan gosong, sedangkan dibagian atasnya belum matang. Sendok berukuran kecil juga rentan patah.
Sulitnya pembuatan gelamai ini, menciptakan analogi di tengah masyarakat yang berbunyi “Bukan mudah ngidak gelamai” artinya, suatu pekerjaan yang sedang dikerjakan amat berat, hingga sulit untuk diselesaikan.
 
Sumber:
1] http://gelamaikhasbengkuluselatan.blogspot.co.id/2017/06/gelamai-khas-bengkulu-selatan.html
2] http://news.liputan6.com/read/111992/gelamai-makanan-khas-warga-bengkulu-saat-lebaran
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline