Subak adalah sistem pengelolaan pendistribusian aliran irigasi pertanian khas masyarakat Bali. Sistem ini sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Bali. Melalui sistem subak, para petani mendapatkan jatah air sesuai ketentuan yang diputuskan dalam musyawarah warga. Secara filosofis, keberadaan subak merupakan implementasi dari konsep “tri hita karana”, yang bila diartikan adalah tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam). Tri hita karana merupakan konsep mengenai hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan, manusia dengan alam, dan antar manusia. Jadi dengan kata lain, kegiatan di dalam subak tidak selalu mengenai pertanian, tapi juga mencakup interaksi sosial antar warga dan ritual keagamaan untuk kesuksesan dalam bertani. Uniknya, sistem pengairan Bali (subak) tidaklah ditetapkan atas perintah raja, melainkan diinisiasi penduduk desa melalui koperasi desa, yang disebut "subak...
Ubud berada di dataran tinggi sekitar 300 meter di atas permukaan laut, cuaca yang sejuk serta keadaan desa yang cantik menjadikan inspirasi bagi siapapun yang datang mengunjunginya. Ubud sendiri telah menjadi kota kerajaan selama lebih dari seratus tahun dimana sampai saat ini sang raja yang bergelar “Tjokorda atau Agung” beserta keluarganya masih tinggal di istana tradisional yang bernama “puri” dan dikenal dengan sebutan Puri Saren Ubud. Adapun letak dari Puri Saren itu sendiri yaitu di jalan utama Ubud, Gianyar, Propinsi Bali. Puri Saren Ubud (Ubud Palace) merupakan istana kerajaan Ubud Bali yang indah dengan rumah-rumah tradisional sebagai tempat kediaman Raja Ubud. Keberadaan puri ini menunjukkan jiwa serta identitas dari Desa Ubud itu sendiri. Meskipun sistem feodal telah lama ditinggalkan namun peran Tjokorda masih sangat berarti bagi masyarakat Ubud. Meskipun tidak ada kekuasaan formal para bangsawan Ubud masih menghargai perintah semata-mata kar...
Masyarakat Hindu sudah lama menggunakan cara pengobatan tradisional dengan bahan-bahan alami. Ilmu tersebut berdasar pada naskah kuno lontar usada dari kitab Aryuweda. Manfaat tumbuh-tumbuhan untuk mengobati beragam penyakit dimuat dalam lontar usada. Orang yang mempraktekkan pengobatan tradisional ini disebut Balian, semacam dukun yang dapat mengobati penyakit. Selain menggunakan pengetahuan tentang obat-obatan alami, umumnya obat yang diramu oleh Balian diberi doa dengan memohon kesembuhan untuk pasien. Kemampuan Balian didapat dari warisan/tradisi atau dengan belajar kepada Balian lain. Hindu people have known how to use nature for traditional medicinie. The knowledge is based on lontar usada script from Aryuveda which contains the advantage of various plants to cure different diseases. A person who practises this is known as Balian, some kind of shaman. Balian usually prays first before giving remedies for the patient. Balian skills can be achieved from tradition or by...
Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Raja memiliki banyak istri, dan istri terakhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan masih keturunan Kyai Pasek Gobleng. Suatu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suaminya, ia dititipkan kepada Kyai Jelantik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan mempunyai wibawa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat maupun masyarakat biasa. Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata padanya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.” “Mengapa ayah?” “Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.” Sebelum berangkat, ayah angkatnya memberikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tomba...
Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Raja memiliki banyak istri, dan istri terakhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan masih keturunan Kyai Pasek Gobleng. Suatu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suaminya, ia dititipkan kepada Kyai Jelantik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan mempunyai wibawa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat maupun masyarakat biasa. Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata padanya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.” “Mengapa ayah?” “Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.” Sebelum berangkat, ayah angkatnya memberikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tomba...
Tari Sang Hyang Jaran ialah tarian asal provinsi Bali yang ditampilkan oleh seorang lelaki atau pemangku (orang suci) yang mengendarai kuda-kudaan yang terbuat dari pelepah daun kelapa. Dengan diiringi gending sang Hyang Jaran yang dilantunkan oleh paduan suara, sang pemangku menari dengan mata terpejam, berjalan dan berlari-lari kecil dengan kaki telanjang sambil menginjakkan kakinya pada bara api batok kelapa yang berada di tengah arena. Disebutkan bahwa sang penari tidak merasakan sakit saat menginjak bara api karena saat ia menari, sang pemangku telah dirasuki oleh roh tunggangan dewa setelah dilakukan upacara. Tarian ini dapat ditemukan di kawasan Bali, di kabupaten Badung, Gianyar, Denpasar dan Bangli. Masyarakat desa mengadakan penampilan tari Sang Hyang Jaran saat kondisi alam memprihatinkan. Tarian ini bertujuan untuk menolak bala, dengan memohon perlindungan agar terhindar dari bencana dan wabah penyakit.
Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani yang diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali. Revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin, dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah berbeda dengan sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode yang baru pada revolusi hijau menghasilkan pada awalnya hasil yang melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-kendala seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air.Akhirnya dit...
Menurut catatan sejarah tarian Bali, tari kupu-kupu diciptakan oleh diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an. I Wayan Beratha adalah seniman Tari Bali yang lahir pada tahun 1926, di Banjar Belaluan Denpasar . Kini ia menetap di Banjar Abian Kapas Kaja. I Wayan Beratha hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga seniman Bali. Kakeknya, I Ketut Keneng (1841-1926) juga adalah seniman Bali yang besar pada zamannya. Kakeknya adalah seorang ahli karawitan dan pagambuhan. Karena kebesaran nama dan karyanya, hampir sebagian besar kehidupan Pekak (Kakek) Kenengnya diabdikan untuk keluarga Puri Denpasar, sebagai seniman kesayangan Raja I Gusti Agung Ngurah Denpasar hingga Perang Puputan Badung meletus tahun 1906. Maka pantaslah darah seniman besar mengalir dalam I Wayan Beratha dan menciptakan karya-karya besar bagi masyarakat Bali dan Indonesia. Secara filosofis, tarian kupu-kupu adalah penggambaran keindahan, kedamaian dan eksotoknya pulau Bali. Gerakan...
Tari Arja adalah opera tarian asli Bali. Arja berasal dari kata reja (bahasa sansekerta) yang berarti bahasa indah atau mengandung keindahan. Drama tari Arja mengambil lakon yang bersumber pada ceritra-ceritra Panji hanya kadangkala mengambil lakon dari ceritra lain seperti Jayaprana, Pakang Raras, Sam-Pik, Rare Angon dan lain sebagainya. Ceritra Mahabarata yang juga sering dilakonkan dalam Arja adalah Salya (Senopati Salya). (Sumber: Maestro Seni Tradisi & Anugerah Kebudayaan Tahun 2011. Hal. 14. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film) Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat . Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820an, pada masa pemerintahan raja Klungkung I Dewa Agung Sakti . Tiga fase penting dalam perkembangan Arja adalah: mun...