Okokan adalah alat musik khas Bali yang berupa kalung (keroncong) dari kayu yang digantungkan dileher sapi. Okokan dimainkan beramai-ramai sebagai sarana hiburan masyarakat agraris. Okokan mengeluarkan suara yang keras dan bergemuruh jika dimainkan secara beramai-ramai.
Menurut cerita dari sesepuh, acara dimulai dengan "tetekan" (kentongan bambu atau kayu yang dibunyikan beramai-ramai). Acara tetekan diadakan jika dimasyarakat merasakan ada sesuatu merana / mala misalnya gagal panen, atau ada wabah. Masyarakat percaya untuk mengatasi atau mengusir merana ini dengan membunyikan tetabuhan tetekan (kentongan) , kemudian ditambah "okokan", yang semakin membuat suara terasa magis.
Awal tahun 1950 sd tahun 2005, okokan jarang dimiliki masyarakat. Pentas okokan dari masing-masing banjar yang ada di Desa didapat dengan meminjam dari teman di wilayah utara dekat pegunungan Batu Karu, seperti milik warga Desa di Kecamatan Penebel, Kecamatan Marga atau kabupaten lain.
Desa Kediri setiap malam diramaikan gemruh suara okokan, antar banjar saling berkunjung/ saling serang kebanjar lain yang jadi saingannya, bagaikan perseteruan antar banjar, perseteruan yang dilampiaskan dalam bentuk seni okokan.
Pada tahun 1960, Okokan Kediri tampil di Lapangan Puputan Badung kota Denpasar dalam kegiatan menyambut tamu Negara atau acara lainnya.
Okokan beberapa tahun terakhir menjadi pertunjukan rutin disaat menjelang hari raya Nyepi (hari H) Suara okokan yang khas dari masing-masing banjar di Desa Adat Kediri membahana selama beberapa hari menjelang hari H. Setiap banjar secara antusias bergiliran berlatih disepanjang jalan utama Kota Kecamatan Kediri. Ditempat lain acara menjelang Nyepi diisi pawai ogoh-ogoh. Khusus hanya di Desa Kediri hari H diisi "Aktrasi Okokan " dari 6 banjar yang ada.
Kepemilikan okokan oleh masing masing hanya digunakan menjelang hari raya Nyepi, selebihnya jadi pajangan digantung dirumah masing-masing.
Pemuda dan sesepuh banjar Delod Puri berkeinginan memaksimalkan pemanfaatan okokan yang ada sebagai saluran kegiatan warga.
Okokan akan bisa menjadi saluran kegiatan positif para Pemuda/ Pemudi banjar Delod Puri, untuk meminimalisi pengaruh negatif di masyarakat. Seni Okokan diharapkan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Latar belakang itulah yang menyatukan keinginan warga untuk membentuk "Sekaa Okokan Brahma Diva Kencana", Banjar Delod Puri, sebagai wadah menampung kegiatan positif warga untuk menjaga warisan budaya leluhur.
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang