Sumber: https://lektur.kemenag.go.id/web/ Logo Kemenag RI LKK_CIAMIS2013_MLM09 DOA KELUARGA LKK_CIAMIS2013_MLM09 Bhs. Arab Aks. Arab Prosa DO 24 hal /9 baris 17.x 11 cm Kertas Eropa Naskah ini diberi judul “Doa Keluarga”. Pemberian judul ini berdasarkan dari isi naskah itu sendiri, karena judul aslinya tidak dijumpai baik pada kaver maupun teks naskah itu sendiri. Demikian juga nama penulis naskah maupun nama pemilik naskah tidak diketahui, baik pada kaver maupun dalam teks naskah. Adapun bahasa yang dipakai dalam tulisan naskah ini adalah bahasa Arab, sedangkan untuk penjelasannya mengunakan bahasa Jawa. Naskah ini ditulis yang biasa dipakai oleh anak-anak sekolah, jenis HVS bergaris, ketebalan 24 halaman, setiap halaman terdiri dari 9 baris, tanpa mencantumkan nomor halaman. Kondisi naskah masih bagus, ditulis dalam buku tulis pelajaran anak sekolah, ditulis dengan tinta hitam masih dapat dibaca seluruhnya dengan jelas. Naskah dijilid dengan benang, dan dika...
Sumber: https://lektur.kemenag.go.id/web/ Logo Kemenag RI LKK_CIAMIS2013_MLM11 HIZIB LKK_CIAMIS2013_MLM11 Bhs. Arab Aks. Arab Prosa TH 44 hal/19 baris 17.x 11 cm Kertas Eropa Judul naskah dijumpai dalam teks dalam bahasa Arab tertulis :” Hizbu al-Imām al-Nawawī Raḥmatu Allāh ‘Alaihi”. Naskah disampul, dan dijilid dengan benang, ditulis pada kertas Eropa dengan tangan, tinta hitam. Disekeliling lembaran naskah dibingkai dengan sebuah garis kotak. Ketebalan naskah 20 halaman, setiap halaman terdiri dari 9 baris, tanpa mencantumkan nomor halaman, tetapi menggantinya dengan tanda penghubung ke halaman berikutnya. Namun demikian, kondisi kertas masih baik, juga tulisan masih terang mudah dibaca. Naskah tasawuf ini ditulis dalam bahasa Arab, dibawahnya ditulis maknanya sebagai terjemah dalam bahasa Jawa huruf Pegon. Naskah ini diawali dengan kalimat basmallah: ” Bismillāhirraḥmānirraḥīm. Bismi Allāh Allāhu Akbar, aqūlu ʽalā nafsī wa ’alā dīnī wa ʽalā ahlī wa ʽalā aul...
Dahulu kala berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja muda yang bijaksana. Kerajaan Sumedang Larang namanya. Kerajaan Sumedang Larang terletak di daerah Sumedang, Jawa Barat sekarang. Kerajaan Sumedang Larang memiliki alam yang subur dan makmur. Rakyat tidak pernah mengalami kelaparan. Rakyat hidup damai dan tentram di bawah pimpinan raja muda yang adil bijaksana. Di kerajaan Sumedang Larang berdiri sebuah gunung bernama Gunung Gede. Gunung tersebut memiliki hutan yang lebat, tanah yang subur dan air yang mengalir berlimpah. Di suatu hari, tiba-tiba ada suara gemuruh menggelegar disertai tanah goyang yang cukup kuat. Rakyat Sumedang Larang sontak merasa keget. Mereka lari berhamburan keluar rumah menuju tempat terbuka. Usut punya usut, ternyata suara gemuruh tersebut berasal dari gunung Gede yang tampaknya akan meletus. Rakyat Sumedang Larang yang tinggal di kaki Gunung Gede merasa cemas dengan keadaan ini. Mereka segera berkemas dan...
Prabu Panggung Keraton yang memerintah sebuah kerajaan kecil bernama Kerajaan Dayeuh Manggung Masanggrahan, memiliki seorang adik perempuan yang sudah terkenal kecantikannya. Putri Rarang Purbaratna namanya. Saking cantiknya, rakyat kerajaan Dayeuh Manggung Masanggrahan menganggap Putri Rarang Purbaratna adalah seorang titisan bidadari. Kendati demikian, menginjak usia remaja, Putri Rarang Purbaratna belum juga memiliki jodoh. Hal ini membuat raja merasa sedih. Di suatu hari sang raja memanggil adiknya. “Rayi putri, ada yang ingin Kakang tanyakan kepada Rayi. Sekarang Rayi Putri sudah telah menginjak usia remaja, Kakang merasa sudah saatnya Rayi mendapatkan jodoh. Kalau kakang boleh tahu, sudahkah ada pemuda pilihan hatimu?" tanya prabu Panggung. "Maaf kakang, Rayi memang sudah lama memikirkan hal ini. Hingga saat ini Rayi belum memiliki tambatan hati. Rayi tidak mempersoalkan siapa yang akan menjadi pendamping hidup Rayi, asalkan dia mampu memenuhi per...
Alkisah, dahulu kala berdiri sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan Pajajaran yang terletak di daerah Pakuan atau kota Bogor, Jawa Barat , sekarang. Kerajaan Pakuan Pajajaran dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja atau dikenal juga dengan nama Prabu Siliwangi. Permaisuri Prabu Siliwangi adalah seorang perempuan sangat cantik. Disamping permaisuri, Prabu Siliwangi juga memiliki beberapa selir yang cantik. Dari sang permaisuri, Prabu Siliwangi dikaruniai seorang putri yang lebih cantik dari ibunya. Putri Kandita namanya. Ketika tumbuh dewasa, Putri Kandita menunjukan sifat dewasa, arif dan bijaksana seperti sang ayah. Jadi tidak heran jika putri Kandita menjadi putri kesayangan Prabu Siliwangi. Atas pertimbangan sifat-sifat baik Putri Kandita, Prabu Siliwangi bermaksud menjadikannya sebagai pengganti dirinya kelak. Rencana sang raja membuat para selir dan anak-anak beliau dari selir-selir tersebut merasa cemburu. Oleh karena itu, mereka pun bersekongkol untuk m...
Pada jaman dahulu hidup seseorang bernama Sunan Ibu di sebuah taman indah bernama Taman Sorga Loka. Saat itu Sunan Ibu tengah menunggu kedatangan Dewi Sri Pohaci Long Kancana. Setelah tiba, Dewi Sri Pohaci menceritakan kepada Sunan Ibu bahwa ada suatu tempat di bumi yang belum memiliki cihaya atau sesuatu kebutuhan hidup umat manusia. Tempat itu bernama Buana Panca Tengah. Setelah mendengar penuturan Dewi Sri Pohaci, Sunan Ibu lantas memberi perintah kepada Dewi Sri agar ia pergi ke negeri Buana Panca Tengah. Dewi Sri Pohaci menyanggupi tugas yang diberikan oleh Sunan Ibu, namun ia meminta agar kepergiannya ditemani oleh Eyang Prabu Guruminda. Sunan Ibu mengabulkan permintaan Dewi Sri Pohaci. Sunan Ibu kemudian memanggil Eyang Prabu Guruminda dan memerintahkannya agar menemani Dewi Sri Pohaci ke negeri Buana Panca Tengah. Sebelum pergi meninggalkan Taman Sorga Loka, Eyang Prabu Guruminda meminta waktu untuk duduk bersemedi dalam rangka memohon petunjuk Hiang Dewa...
Dahulu kala, ketika Indramayu ( Jawa Barat ) masih berupa hutan lebat dan dihuni oleh binatang-binatang buas juga para mahluk halus, datanglah ke lembah sungai Cimanuk, seorang kesatria dari desa Banyu Urip (Purworejo-Jawa Tengah sekarang). Ia bernama Raden Wiralodra. Tugasnya adalah membuka hutan untuk dijadikan pemukiman penduduk atau pedukuhan. Dalam menjalankan tugasnya, Raden Wiralodra ditemani oleh seorang pembantu setia dan sakti mandraguna, bernama Ki Tinggil. Selama tiga tahun lebih, keduanya berjalan hendak menuju ke lembah sungai Cimanuk. Karena tidak tahu jalan, keduanya justru tersesat di sebuah hutan di lembah sungai Citarum. Disini keduanya bertemu dengan seseorang yang mengasingkan diri dari keramaian dunia. Ki Sidum namanya. Karena tidak tahu jalan menuju ke lembah sungai Cimanuk, Ki Sidum meminta keduanya untuk tinggal beristirahat satu malam. Ki Sidum juga memberikan kepada Raden Wiralodra seekor Kijang Kencana yang akan menjadi penunjuk ja...
Hadro adalah salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang, merupakan perpadua antara budaya Parsi (Timur Tengah) dengan budaya Priangan. Kesenian ini diiringi oleh tabuhan rebana, tilingtik, kempring, kompeang, bangsing, terompet dan bajidor (beduk kecil). Sementara lagu-lagunya merupakan gubahan dari karya Syeh Jafar Albarjanji, yang lebih dikenal dengan Kitab Barjanji. Selain tabuhan dan lagu, Hadro juga dibarengi dengan tarian yang gerakannya sangat didominasi oleh gerakan pencak silat (penca). Para penari yang jumlahnya sekitar 40 orang itu berpakaian kampret putih dan bercelana hitam, serta menggunakan totopong (ikat kepala), layaknya pemain silat. Yang membedakannya, para penari Hadro selalu menggunakan selendang berwarna merah. enurut catatan para penggerak kesenian Hadro, kesenian ini diciptakan sekitar tahun 1917 oleh K.H. Ahmad Sayuti, K.H. Sura, dan Pak Sastra, yang berasal dari Tanjung Singuru, Samarang Garut, untuk tu...
Kue cincin ini juga disebut kue ali agrem. Mengapa dinamakan kue cincin mungkin karena dari bentuknya menyerupai cincin. Kue yang merupakan panganan khas Cianjur, Jawa Barat ini yang biasa disajikan hanya hari tertentu, biasanya setiap kali hajatan seperti mantenan (kawin) dan hari Raya kue ini tersedia. Tapi saat ini tidak begitu gampangnya kita mendapatkan kue ini. Mungkin karena prosesnya yang sedikit memakan waktu, tidak ringkas seperti halnya kue lain. Bahan: 300 gram tepung ketan 75 gram tepung beras kelapa parut (yang masih muda) garam 250 ml air Minyak untuk menggoreng 125 gram gula merah 50 gram gula pasir 50 ml air Cara Membuat: Campur tepung ketan, tepung beras, kelapa parut dan garam. Beri air, lalu aduk dan campur sampai adonan bisa dibentuk. Ambil 1 sendok adonan, lalu bentuk bulat. Bulatkan tengah adonan dengan ujung jari sampai berlubang. Goreng dalam minyak panas sampai kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan. Panas...