Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Sumedang
Cerita Rakyat Gunung Tampomas
- 9 Desember 2020 - direvisi ke 3 oleh Bangindsoft pada 29 September 2024

Dahulu kala berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja muda yang bijaksana.

Kerajaan Sumedang Larang namanya.

Kerajaan Sumedang Larang terletak di daerah Sumedang, Jawa Barat sekarang.

Kerajaan Sumedang Larang memiliki alam yang subur dan makmur.

Rakyat tidak pernah mengalami kelaparan.

Rakyat hidup damai dan tentram di bawah pimpinan raja muda yang adil bijaksana.

Di kerajaan Sumedang Larang berdiri sebuah gunung bernama Gunung Gede.

Gunung tersebut memiliki hutan yang lebat, tanah yang subur dan air yang mengalir berlimpah.

Di suatu hari, tiba-tiba ada suara gemuruh menggelegar disertai tanah goyang yang cukup kuat.

Rakyat Sumedang Larang sontak merasa keget.

Mereka lari berhamburan keluar rumah menuju tempat terbuka.

Usut punya usut, ternyata suara gemuruh tersebut berasal dari gunung Gede yang tampaknya akan meletus.

Rakyat Sumedang Larang yang tinggal di kaki Gunung Gede merasa cemas dengan keadaan ini.

Mereka segera berkemas dan pergi membawa serta keluarga mengungsi menjauhi Gunung Gede.

Berita akan meletusnya Gunung Gede tentu saja terdengar hingga ke istana kerajaan Sumedang Larang.

Raja muda yang bijaksana merasa sedih dengan ancaman meletusnya gunung Gede.

Raja sangat mengkhawatirkan keadaan rakyatnya.

Oleh karenanya, raja memutuskan untuk bersemedi guna memohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa.

Raja kemudian memberitahu Patih bahwa beliau akan bersemedi.

“Aku akan bersemedi guna memohon petunjuk Yang Maha Kuasa untuk mengatasi ancaman meletusnya Gunung Gede. Untuk sementara Engkau mengurus kerajaan.” kata raja kepada sang Patih.

“Baik Raja, hamba mematuhi perintah raja.” kata sang Patih.

Raja kemudian memasuki ruangan khusus yang biasa digunakan untuk bersemedi.

Setelah beberapa hari bersemedi akhirnya raja mendengarkan bisikan gaib yang memerintahkan dirinya untuk melemparkan keris emas milik nenek moyangnya ke dalam kawah Gunung Gede.

“Jika Engkau ingin menyelamatkan rakyatmu dari bencana letusan Gunung Gede, maka lemparkanlah olehmu keris emas milik nenek moyangmu ke dalam kawah Gunung Gede. Niscaya gemuruh Gunung Gede akan mereda.”

Setelah mendengar bisikan gaib tersebut sang raja pun jatuh pingsan.

Merasa khawatir dengan kondisi raja karena telah beberapa hari tidak keluar dari ruangan semedi, prajurit penjaga memberanikan diri memasuki ruangan semedi dan mendapati sang raja pingsan.

Prajurit kemudian membawa raja keluar dan segera memanggil Patih dan para tabib istana.

Beberapa lama kemudian raja pun sadar dari pingsannya.

Raja langsung menyampaikan pada Patih bahwa ia harus menuju kawah Gunung Gede untuk melemparkan keris emas milik nenek moyangnya.

“Aku harus segera menuju kawah Gunung Gede dan melemparkan keris emas milik nenek moyangku agar gemuruh Gunung Gede reda.” kata raja.

“Tapi itu sangat berbahaya raja. Biar aku saja yang melakukannya.” kata sang Patih.

“Tidak bisa. Harus aku yang melakukannya sendiri demi menyelamatkan rakyatku dari bencana ini. Aku sudah merelakan nyawaku untuk menyelamatkan rakyatku.” kata raja.

Akhirnya dengan mengunggangi kuda, raja pergi ke puncak gunung Gede.

Berbagai rintangan dilalui raja dengan gagah.

Hanya satu yang dipikirkan raja saat itu yaitu keselamatan rakyatnya, rakyat Sumedang Larang.

Setelah tiba di puncak gunung Gede dengan susah payah, raja mendekati pinggir kawah dan melemparkan keris emas milik nenek moyangnya.

Keajaiban terjadi, kawah gunung Gede yang tadinya bergolak berangsur-angsur menjadi tenang, suara gemuruh pun tidak terdengar lagi.

Raja bersyukur petunjuk itu ternyata benar.

Pengorbanan raja mendaki Gunung Gede terbayar sudah.

Setelah memastikan kawah Gunung Gede sudah aman, akhirnya raja kembali ke istana kerajaan, rakyat menyambut kedatangan raja mereka.

Raja bahagia akhirnya gunung Gede tidak jadi meletus dan seluruh rakyat kerajaan Sumedang Larang selamat.

Semenjak kejadian itu, gunung Gede dirubah namanya menjadi gunung Tampomas karena kawahnya menerima keris emas milik nenek moyang raja Sumedang Larang.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline