Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...
Sate Kopyok adalah makanan khas Sleman yang saat ini masih menjadi salah satu nadalah kuliner kota ini. Sate kopyok juga sering disebut dengan tongseng kambing, karena bahan yang digunakan hampir sama, hanya saja berbeda dalam penyajiannya. Selain menggunakan daging kelinci, sate kopyok juga bisa hadir dengan menggunakan daging sapi, ayam dan kelinci. Sate yang unik ini berkuah santan kental dengan tambahan bahan berupa kol, tomat dan juga cabai rawit merah serta daun bawang sebagai taburan dan isiannya. Ketika dibakarm sate kopyok ini hanya menggunakan bumbu kecap saja. Namun setelah selesai proses pembakaran sate dimasukkan ke dalam kuah bumbu yang sangat khas dan dibiarkan meresap pada daging.. Bahan : -2 ons daging Kelinci, potong kotak kecil -1 1/2 ons kol, potong memanjang -1 buah tomat merah, potong -4 buah cabe merah,potong -1.000 ml air -800 ml santan dari 1/2 potong kelapa -1 batang serai, ambil bagian putih dan memarkan -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 s...
Kue Legomoro Bahan Ketan: •250 gram beras ketan, rendam 1 jam •150 ml santan dari 1/2 butir kelapa •½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula pasir •2 lembar daun pandan Bahan Isi: •Fillet dada ayam 300 gram •2 lembar daun salam •1 batang serai, ambil putihnya, memarkan •½ sendok teh garam, ½ sendok teh kaldu bubuk rasa ayam ( sesuai selera ) •1/4 sendok teh merica bubuk •1 sendok makan gula pasir •150 ml santan dari 1/4 butir kelapa •1 sendok makan minyak untuk menumis Bumbu Halus: •5 butir bawang merah •2 siung bawang putih •2 butir kemiri, sangrai •1/4 sendok teh ketumbar, sangrai •1 cm kunyit, bakar Cara membuat : Isi : •Rebus daging ayam sampai matang. Angkat. Suwir suwir halus. •Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun salam dan serai, ayam suwir, garam, kaldu bubuk, merica, gula dan santan. •Masak hingga bumbu meresap dan kering. Ketan : •Kukus ketan selama 10 - 15 menit sampai setengah matang. •Rebus santan,...
Roti Kolombeng Namanya Kolmbeng, konon asal nama roti khas asal Sidorejo, Lendah, Kulonprogo, ini “kolo emben” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesa artinya “zaman dulu kala”. Bahan: 4 btr telur 200 gr gula pasir(bisa dikurangi jk gk suka manis)) 200 gr tepung terigu secukupnya Vanili Cara membuat: Olesi cetakan dengan mentega tipis atau minyak goreng Kocok gula dan telur hingga mengembang Masukkan terigu dan vanili aduk dengan spatula atau mix dengan kecepatan rendah sampai adonan tercampur rata matikan mix Tuang adonan ke dalam cetakan dan siap dipanggang Dipanggang dengan mandeng gerabah (open) RM/ Toko yang menyediakan: Roti Kolmbeng / Roti Jadoel Beluran Toko Roti Jalan Sidomoyo Beluran Sidomoyo, Sleman, Beluran, Sidomoyo, Kec. Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55264 Sumber: https://cookpad.com/id/resep/1538741-bolu-jadoelkolombeng-bakar https://radarjogja.jawapos.com/2016/10/19/kolmbeng-roti-jadul-y...
BAKPIA KUKUS Bahan Membuat Bahan Kulit Lapisan 1 : • 125 gr tepung terigu protein sedang • 65 gr tepung protein tinggi • ½ sdt garam • 2 sdm gula pasir • 100 ml air • 50 ml minyak goreng Bahan Kulit Lapisan 2 : • 65 gr tepung terigu protein sedang • 25 ml minyak goreng • ½ sdm margarin Bahan Perendam Adonan Kulit : • 150 ml minyak goreng Bahan isi/bumbu kacang hijau : • 125 gr kacag hijau kupas, cuci bersih, rendam 1 jam • 100 gr gula pasir atau sesuai selera • ¼ sdt garam • 50 ml santan kental • 1 lembar daun pandan, dibentuk simpul Langkah Membuat Isi : tiriskan kacang hijau yang sudah direndam lalu kukus selama 30 menit sampai matang dan empuk, kemudian haluskan. Campur dengan gula pasir, santan, daun pandan, dan garam, aduk dengan rata. Masak sambil diaduk hingga kalis. Angkat dan dinginkan. Kemudian sisihkanKulit campur semua bahan lalu aduk dengan rata dan sisihkan. Kulit 1 : panaskan air, masukkan gula pasir. Aduk hingga rata da...
Batik asli Indonesia, yang telah menjadi kelompok yang berbeda dari negara Indonesia. Batik bukan sekadar kain tradisional dengan beragam pola. Batik juga mengandung nilai-nilai sejarah dan tradisi berharga dari masyarakat Indonesia. Dibandingkan dengan kain biasa, batik memiliki nilai lebih artistik yang cocok untuk semua kalangan. Batik digunakan sebagai pakaian yang umumnya dipakai saat ada acara formal. Batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO telah menciptakan Batik sebagai warisan budaya asli Indonesia. Pengakuan internasional membuat masyarakat Indonesia bangga dengan budaya batik dan terus mempertahankan keberadaan batik yang tersebar luas di kepulauan ini. Dalam upaya melestarikan budaya batik dengan mewujudkan kecintaan terhadap batik dalam penggunaannya sebagai pakaian. Sekarang, perkembangan batik menjadi semakin cepat, dan juga menyediakan berbagai motif batik sehingga mudah untuk memilih pola batik sebagai paka...
Cirebon Jeh! Cirebon juga tidak kalah menariknya dengan kota - kota lain, untuk itu tidak ada salahnya jika sekali – kali berkunjung ke Kota Udang ini, yaitu Kota Cirebon. Nah, jika kamu berkesempatakan liburan panjang atau mendapat libur “ hari kecepit” tidak ada salahnya untuk mengunjungi Kota Cirebon ini. Kota Cirebon sendiri tidak kalah menariknya dengan kota – kota wisata lainnya, seperti Bandung, Yogyakarta, Bali dan sebagainya Cirebon sendiri memiliki tempat wisata serta makanan khasnya yang harus kalian cobain. Ada apa aja si di Kota Cirebon? Walaupun Cirebon masih belum dipandang sebagai tempat wisata yang ternama, tetapi kamu juga perlu tahu beberapa tempat di Cirebon yang biasanya didatangi para wisatawan, ada Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman dimana dulu itu adalah tempat bersejarah sebuah kesultanan yang ada di Cirebon, Taman Gua Sunyaragi bangunan dimana memikiki banyak rongga dengan arsitektur yang ini ini juga tempat bersemedi dan tempat pelatihan dari praurit...
Tari Bedaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan serta Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta (upacara peringatan kenaikan tahta raja). Nama Bedhaya Ketawang sendiri berasal dari kata bedhaya yang berarti penari wanita di istana. Sedangkan ketawang berarti langit, identik dengan sesuatu yang tinggi, keluhuran, dan kemuliaan. Tari Bedhaya Ketawang menjadi tarian sakral yang suci karena menyangkut Ketuhanan, di mana segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Bedhaya Ketawang merupakan suatu tarian yang berfungsi bukan hanya sebagai hiburan, karena tarian ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang sangat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara Kangjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram. Semuanya diwujudkan dalam gerak-gerik tangan serta seluruh bagian tubuh, cara memegang sondher dan lain sebagainya. Semua kata-kata yang tercantum dalam tembang (lagu) yang mengiringi...
" Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat Abbas, Novida (1981) Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat. Berkala Arkeologi II No 1, Maret 1981, 2 (1). pp. 24-31. ISSN 02161419 [img] Text 5.Ragam Hias Pada Kompleks Makam Sunan Drajat.pdf Download (4MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Proses kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa, telah banyak dibicarakan oleh para ahli. Bukti pertama mengenai eksistensi Islam di Jawa adalah nisan kubur Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H atau 1082 M. Selanjutnya Islam dikembangkan melalui proses perdagangan dan perkawinan. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE D...