×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Ngereden, Wonosari, Klaten

Legondo: Oleh-oleh Peziarah Makam Ki Ageng Perwito Ngreden

Tanggal 01 May 2023 oleh Haha_fine_21 . Revisi 6 oleh Haha_fine_21 pada 04 May 2023.

Di daerah Desa Ngreden Kabupaten Klaten terdapat makanan khas yang biasa disebut Legondo. Legondo di Desa Ngreden biasanya diperjualbelikan kepada orang-orang yang mengunjungi makam Ki Ageng Perwito yang juga berada di Desa Ngreden. Biasanya, para peziarah pasti akan membeli legondo sebagai oleh-oleh atau tanda bahwa mereka telah sampai ke makan Ki Ageng Perwito. Tak hanya para peziarah, legondo juga dibeli oleh orang-orang yang lewat atau sekadar mampir.

Ki Ageng Perwito sendiri merupakan seorang keturunan Kerajaan Demak, tepatnya anak ke empat dari Sultan Trenggono. Ki Ageng Perwito awalnya mempunyai nama Pangeran Prawoto. Saat Kerajaan Demak runtuh dan pusat pemerintahan berpindah ke tangan Sultan Hadiwijaya, Pangeran Prawoto pun juga ikut pindah ke Pajang. Setelah itu, ada peristiwa babat alas yang dilakukan oleh Danang Sutowijaya, Pangeran Prawoto pun menyusul, tetapi justru bertemu dengan Sunan Kalijaga. Kemudian Pangeran Prawoto diminta untuk tinggal di daerah delanggung yang besar, yang sekarang ini adalah Desa Ngreden.

Legondo terdiri dari kata lega ning dada (lega di dada) yang bisa diartikan bahwa manusia itu harus ikhlas tanpa pamrih, berbesar hati, dan menjadi manusia yang bisa berlapang dada. Legondo ini bahan dasarnya adalah ketan yang dipususi (dibersihkan). Untuk bahan-bahan pembuatan legondo adalah ketan, janur, garam, tutus (bilah bambu tipis), dan kambil.

Selanjutnya, untuk cara membuatnya adalah ketan dibersihkan (dipususi) terlebih dahulu. Setelah itu disaring dan dicampur dengan garam serta kambil. Janur yang udah disiapkan dijadikan sebagai wadah dari campuran ketan dan garam tadi. Janurnya dilinting seperti bentuk tabung atau kubus. Setelah dilinting, janur yang berisi campuran ketan dan garam dikencangkan menggunakan tali tutus yang berasal dari bilah bambu tipis. Terakhir, setelah dilinting dan ditali, legondo siap dikukus.

Legondo di Desa Ngreden ini biasanya diperjualbelikan di hari Kamis malam Jumat dan di hari Jumat ketika peziarah datang. Peziarah memang biasanya datang mengunjungi makam Ki Ageng Perwito saat malam Jumat, khususnya Jumat wage. Konon, legondo merupakan salah satu makanan kesukaan Ki Ageng Perwito saat masih kecil. Selain itu, legondo juga menjadi makanan wajib saat perayaan Haul Ki Ageng Perwito tiap setahun sekali.

Salah satu penjual yang saya temui, mengaku sudah hampir 30 tahun berprofesi sebagai penjual legondo dan intip di sepanjang jalan Ngreden, Wonosari. Legondo yang ia jual dihargai 7.500 per gandeng yang berisi 5 buah legondo. Dulu memang banyak yang jual, tetapi sekarang hampir bisa dihitung jari. Hal ini karena tidak ada yang meneruskan pekerjaan tersebut dari orang tuanya atau bahkan neneknya.

Referensi:

Legondo yang dijual dengan harga 7.500

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...