Penyumpit Dan Putri Malam ~ Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda bernama Penyumpit. Ia hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil milik orang tuanya. Orang tua Penyumpit telah lama meninggal dunia. Semasa hidup, ayah penyumpit sering berutang kepada seorang kepala desa bernama Pak Raje. Pak Raje adalah orang yang kaya raya, namun jahat dan licik. Utang ayah Penyumpit tidak pernah lunas karena Pak Raje selalu melipat gandakannya. Kini, kedua orangtua Penyumpit telah tiada. Namun, utang-utang ayahnya tak kunjung terlunasi. Sebagai anak yang berbakti kepada orangtua dna berusaha membalas budi kepada Pak Raje, Penyumpit menjaga sawah milik Pak Raje yang berbulir-bulir padinya sudah mulai menguning. Ia harus menjaganya siang dan malam. Suatu hari, Pak Raje meminta Penyumpit datang ke rumahnya. Ia hendak membicarakan tugas yang harus dikerjakan Penyumpit berikut peraturannya. Penyumpit pun datang dengan setengah berlari menghadap Pak Raje. "Hai Penyumpit, pergilah ka...
Jika masyarakat Betawi memiliki tradisi palang pintu, masyarakat Belitung pun memiliki satu tradisi beradu pantun yang biasa disebut berebut lawang. Sama seperti palang pintu, dalam tradisi ini pihak perwakilan mempelai laki-laki harus berani beradu pantun dengan pihak mempelai wanita agar diberikan izin untuk memasuki rumah sang calon istri. Dalam berebut lawang, pihak mempelai laki-laki harus melewati tiga pos yang sudah dibuat oleh pihak wanita. Pertama, saat hendak memasuki halaman rumah sang mempelai wanita, perwakilan laki-laki sudah dihadang oleh wakil mempelai wanita. Di sini, beradu pantun sudah dimulai dan biasanya berisi pantun yang mengenalkan calon suami dan keluarganya ke pihak calon istri. Sukses melewati pos pertama, rombongan dihadang kembali di pos kedua tepat di depan pintu masuk rumah mempelai wanita. Sama seperti di pos pertama, di sini pihak perwakilan laki-laki kembali dihadang dan melancarkan pantun berisi ucapan salam kepada sang pemilik rumah....
Belitung yang dulu dikenal dengan Billiton adalah nama sebuah pulau di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Pulau yang terletak di bagian timur Sumatra ini terbagi menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Di pulau ini beredar sebuah cerita rakyat tentang sepasang suami-istri yang hendak membunuh anaknya. Berbagai cara telah mereka lakukan untuk membunuh anaknya, namun tidak pernah berhasil. Alkisah, di sebuah desa di Pulau Belitung, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan bahagia. Namun, kebahagiaan itu terasa belum lengkap, karena mereka belum mempunyai anak. Untuk itu, setiap malam kedua orang suami-istri itu senantiasa berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. “Ya, Tuhan! Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!” Rupanya doa mereka dikabulkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak beberapa lama kemudian sang Istri hamil. Sepasang suami-istri itu sangat sena...
Bujang Katak adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), Indonesia. Ia dipanggil Bujang Katak karena bentuk tubuhnya seperti katak. Walaupun demikian, ia mempunyai istri seorang putri raja yang cantik jelita. Pada suatu masa di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), hidup seorang perempuan tua yang sangat miskin. Ia tinggal seorang diri di sebuah gubuk reot yang terletak di kaki bukit. Ia tidak memiliki sanak saudara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia menggarap sebidang tanah (ladang) warisan orang tuanya. Pada suatu ketika, musim tanam tiba. Seluruh warga dusun sibuk bekerja di ladang masing-masing, tidak terkecuali perempuan tua itu. Namun karena tubuhnya sudah lemah, ia sebentar-sebentar beristirahat untuk melepas lelah. Ketika sedang duduk beristirahat, tiba-tiba ia berangan-angan ingin mempunyai anak. “Seadainya aku mempunyai anak tentu aku tidak s...
Kepulauan Bangka-Belitung (Babel) adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia. Disebut kepulauan, karena wilayah provinsi ini terdiri dari beberapa pulau. Salah satu di antaranya adalah Pulau Bangka, yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera. Secara topografis, wilayah Pulau Bangka terdiri dari rawa-rawa, daratan rendah, dan perbukitan. Di daerah perbukitan terdapat hutan lebat, sedangkan pada daerah rawa terdapat hutan bakau. Menurut sebuah cerita yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Pulau Bangka, pada zaman dahulu di daerah perbukitan yang dihampari hutan lebat itu, pernah hidup seorang pemuda yatim-piatu yang miskin. Sehari-harinya, ia bekerja sebagai pemburu babi hutan. Suatu ketika, pemuda itu mendapat hadiah berupa perhiasan emas, intan permata dan berlian dari seseorang sehingga ia menjadi kaya raya. Apa sebenarnya yang telah dilakukan pemuda itu, sehingga ia mendapat hadiah yang sangat berharga itu? Ikuti kisahnya berikut...
Kekayaan hasil bumi di tanah Indonesia memang tidak dapat dipungkiri melimpahnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat subur tumbuh di tanah Indonesia tercinta ini. Sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian dan lainnya, sangat banyak ditemukan saat musim panen. Oleh karena banyaknya hasil bumi tersebut, sampai-sampai banyak juga sisa dari hasil panen yang terbuang sia-sia karena mengalami pembusukan. Berbagai teknik dilakukan untuk mengawetkan hasil bumi yang jumlahnya terlampau banyak. Salah satunya adalah Lempok Cempedak ini. Lempok merupakan makanan asli Melayu, dalam hal ini khususnya Melayu Bangka. Lempok Cempedak awalnya dibuat karena banyaknya hasil Cempedak disaat panen, yang akan membusuk jika dibiarkan. Lempok Cempedak ini adalah Oleh-oleh khas Bangka Belitung yang tergantung musim. Musim Cempedak biasanya berada di bulan Oktober sampai Desember tiap tahunnya. Lempok Cempedak ini pada dasarnya adalah dodol. Jika Lempok dari daerah Lampung menggunakan durian sebagai bahan u...
Asal Usul Pulau Kapal Dahulu kala, tinggalah sebuah keluarga yang sangat miskin di dekat Sungai Cecuruk yang terletak di Kepulauan Bangka Belitung.Keluarga ini memiliki seorang anak yang sangat rajin. Mereka sekeluarga hidup dari hasil menjual buah-buahan dan daun-daunan yang mereka petik dari hutan ke pasar. Setiap hari, sang anak ikut ayah dan ibunya mencari hasil hutan. Suatu hari, sang ayah pergi ke hutan untuk mencari bahan makanan. Ketika sedang menebang rebung, ia menemukan sebuah tongkat di antara rumpunan bambu. Ternyata, tongkat itu berhiaskan intan permata dan batu merah delima. Sang ayah bertanya-tanya dalam hati, siapa pemilik tongkat itu. Sang ayah segera membawa pulang tongkat itu dan menunjukkan kepada istri dan anaknya.“Sebaiknya kita simpan saja benda ini, siapa tahu nanti ada yang mencarinya," ujar sang ayah.“Namun, kita tidak mempunyai lemari untuk menyimpan benda ini, Pak. Aku khawatir nanti malah dicuri orang,"" jawab sang ibu."Kita jual s...
keberagaman suku dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. dengan adanya suku dan budaya membuat indonesia kaya akan tradisi unik. salah satu tradisi unik masyarakat indonesia, terdapat di Pulau Bangka yaitu tradisi kawin masal. kawin masal merupakan salah satu adat istiadat peningglan zaman kerajaan sriwijaya yang dapat disaksikan pada masyarakat Pulau Bangka. acara ini diadakan pada hari-hari baik sesuai dengan kepercayaan masyarakat dan dinamakan musim kawin. musim kawin adalah salah satu pesta kawin massal, setelah panen lada. tradisi nikah massal sebenarnya ada beberapa di pulau bangka, namun dewasa ini tradisi tersebut semakin luntur. salh satu daerah yang masih menjalaninnya adalah desa serdang, kecamatan toboali, kabupaten Bangka Selatan. tradisi nikah massal disana disebut dengan "kawin heredek" kawin heredek secara harfiah artinya adalah menikah secara beramai-ramai. waktu yang dinilai paling tepat untuk melakukan tradisi ini adalah setelah hari raya idul...
Jika mendengar kata Belitung, mungkin sebagian dari kita akan langsung teringat novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang legendaris itu. Pulau Belitung menjadi latar tempat cerita fiksi tersebut yang kemudian menjadi tempat syuting ketika novel Laskar Pelangi diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Film tersebut banyak menyorot keindahan Pulau Belitung yang belum terekspos layaknya Pulau Bali. Kala itu, Belitung masih sepi dan belum ramai pengunjung. Sejak adanya film Laskar Pelangi, masyakarat Indonesia pun mulai melirik pesona pulau yang berada di provinsi Bangka Belitung tersebut. Selain keindahan pantai, keanekaragaman tambang, dan banyaknya rawa-rawa, penduduk Belitung pun memiliki ciri khas tradisional mereka. Penduduk Belitung mayoritas adalah dari suku Melayu. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu dan tentunya bahasa Indonesia. Selain itu, Belitung pun punya makanan khasnya sendiri. Kalau Bandung punya peuyeum, Yogyakarta punya gudeg, dan Jakarta...