|
|
|
|
Gangan, Sup Ikan Asal Belitung Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM_16118023_Nissa . |
Jika mendengar kata Belitung, mungkin sebagian dari kita akan langsung teringat novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang legendaris itu. Pulau Belitung menjadi latar tempat cerita fiksi tersebut yang kemudian menjadi tempat syuting ketika novel Laskar Pelangi diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Film tersebut banyak menyorot keindahan Pulau Belitung yang belum terekspos layaknya Pulau Bali. Kala itu, Belitung masih sepi dan belum ramai pengunjung. Sejak adanya film Laskar Pelangi, masyakarat Indonesia pun mulai melirik pesona pulau yang berada di provinsi Bangka Belitung tersebut.
Selain keindahan pantai, keanekaragaman tambang, dan banyaknya rawa-rawa, penduduk Belitung pun memiliki ciri khas tradisional mereka. Penduduk Belitung mayoritas adalah dari suku Melayu. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu dan tentunya bahasa Indonesia. Selain itu, Belitung pun punya makanan khasnya sendiri. Kalau Bandung punya peuyeum, Yogyakarta punya gudeg, dan Jakarta punya ketoprak, Belitung juga punya gangan. Apa itu gangan?
Kata gangan diambil dari bahasa Jawa yaitu jangan yang artinya sayur. Meskipun begitu, sebenarnya gangan adalah masakan berupa sup ikan. Penampakannya terlihat seperti gulai dengan kuah berwarna kuning kecoklatan, tapi gangan tidak dimasak menggunakan santan. Asam dan pedas adalah cita rasa dari gangan. Gangan sendiri sebenarnya tidak hanya berbahan pokok daging ikan. Ada pula gangan dengan daging sapi yang biasa disebut dengan gangan darat, sementara gangan yang terdiri dari daging ikan disebut gangan laut. Jadi, jangan khawatir jika teman-teman memiliki alergi terhadap daging ikan, karena gangan masih bisa dinikmati dengan bahan daging sapi.
Gangan bukanlah makanan yang dimakan sehari-hari. Gangan biasa disajikan saat kenduri dan acara besar lainnya. Selain karena pembuatannya yang cukup sulit, daging ikan yang biasa dijadikan bahan pokok harganya cukup mahal. Kenapa ikan tidak diganti dengan daging lain? Orang Belitung biasa makan ikan, jadi gangan darat biasanya lebih jarang disajikan daripada gangan laut.
Jika teman-teman adalah penggemar kombinasi asam dan pedas, gangan adalah makanan yang harus dicoba jika kalian berkunjung ke Belitung. Disarankan untuk memakan gangan ketika masih hangat karena jika sudah dingin dan dipanaskan kembali, cita rasanya akan berbeda.
Nah, jadi, sudah siap untuk mencicipi makanan tradisional khas Belitung ini?
.
sumber: wawancara langsung dengan Ayah dan www.dream.co.id
sumber gambar: www.belitungtripservices.com
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |