Penyumpit Dan Putri Malam ~ Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda bernama Penyumpit. Ia hidup sebatang kara di sebuah rumah kecil milik orang tuanya. Orang tua Penyumpit telah lama meninggal dunia. Semasa hidup, ayah penyumpit sering berutang kepada seorang kepala desa bernama Pak Raje. Pak Raje adalah orang yang kaya raya, namun jahat dan licik. Utang ayah Penyumpit tidak pernah lunas karena Pak Raje selalu melipat gandakannya. Kini, kedua orangtua Penyumpit telah tiada. Namun, utang-utang ayahnya tak kunjung terlunasi.
Sebagai anak yang berbakti kepada orangtua dna berusaha membalas budi kepada Pak Raje, Penyumpit menjaga sawah milik Pak Raje yang berbulir-bulir padinya sudah mulai menguning. Ia harus menjaganya siang dan malam.
Suatu hari, Pak Raje meminta Penyumpit datang ke rumahnya. Ia hendak membicarakan tugas yang harus dikerjakan Penyumpit berikut peraturannya. Penyumpit pun datang dengan setengah berlari menghadap Pak Raje.
"Hai Penyumpit, pergilah kamu menjaga sawahku! Aku tidak akan membayar sepeser pun karena ayahmu masih berutang padaku," ketus Pak Raje. "Baik Tuan," jawab Penyumpit.
"Oh iya, satu hal lagi yang harus kau ingat. Jika sampai sawahku rusak, aku akan mendendamu. Kamu harus membayar semua kerusakan itu!" kata Pak Raje kembali dengan gayanya yang memerintah. Padahal, Pak Raje tahu, kemungkinan besar sawahnya dapat dimasuki babi-babi hutan yang dapat merusaknya.
"Baik Tuan," Penyumpit menyanggupinya tanpa berkomentar apa-apa.
Penyumpit pun pergi meninggalkan rumah Pak Raje yang mewah. Ia segera melaksanakan perintah tuannya untuk menjawa sawah yang sebentar lagi akan panen. Ia bekerja siang dan malam tanpa henti. Siang hari, Penyumpit menuai padi, sedangkan malam harinya ia menjaga sawah agar tidak dirusak oleh babi hutan. Hal ini membuat Penyumpit dapat tertidur sebentar saja pada pagi hari.
Enam hari telah Penyumpit lalui dengan lancar menjaga sawah Pak Raje. Pada hari ketujuh, ketika sedang asyik duduk di saung mengawasi sawah Pak Raje, tampak sesosok babi hutan memasuki wilayah persawahan tuannya.
Dengan sigap, Penyumpit melemparkan tombak yang ia bawa ke arah babi hutan tersebut. Akhirnya, terdengar suara pekikan babi hutan kesakitan. Ternyata, mata tombak si Penyumpit mengenai kaki babi hutan. Penyumpit pun berlari ke arah babi hutan yang terluka. Namun, babi hutan tersebut sudah menghilang. Hanya ada tetesan darah dari tubuh babi hutan itu yang berceceran di sepanjang jalan.
Kemudian, Penyumpit mengikuti jejak tetesan darah tersebut hingga ke dalam hutan. Ia juga ingin mengetahui letak persembunyian para babi hutan. "Wah, dimana letak para babi hutan itu bersembunyi ya? Aku harus menemukannya. Jika aku tidak menemukannya, pasti sawah Pak Raje akan dirusak lagi," kata Penyumpit dalam hati.
Ketika makin masuk ke dalam hutan, Penyumpit dikagetkan dengan berubahnya babi yang ia lukai menjadi seorang putri cantik. Ia pun terdiam beberapa saat karena tidak memercayai apa yang dilihatnya.
"Wahai putri yang cantik, kaukah babi yang terluka tadi?" tanya Penyumpit.
"Benar, Akulah yang tadi menjelma menjadi seekor babi. Namaku Putri Malam," ucap Putri Malam sambil merintih menahan sakit.
"Maafkan aku Putri. Aku telah melukaimu. Mari aku bantu mengobati luka di kakimu," ucap Penyumpit menawarkan diri untuk membantu.
Secara perlahan Penyumpit membersihkan luka dan darah yang mengalir di kaki Putri Malam. Lalu, dengan bantuan buluh (tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas, berongga, dan keras) yang ukurannya sehasta, Penyumpit mencabut mata tombak yang menusuk kaki Putri Malam. "Auuuu...," teriak Putri Malam menahan sakit.
"Tunggu sebentar disini Putri! Aku akan mencari daun kemunting untuk menghentikan pendarahanmu," ujar Penyumpit.
Penyumpit pun pergi dari hadapan Putri Malam untuk mencari daun kemunting. Tidak berapa lama, ia kembali dengan membawa daun kemunting. Dengan segera, ia menumbuk daun itu menjadi halus dan membalurkannya di luka sang putri.
Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih ia memberikan beberapa bungkusan yang berisi kunyit, buah nyatoh, daun simpur, dan buah jering kepada Penyumpit.
"Kamu baru boleh membuka bungkusan ini setelah tiba di rumah," pesan sang putri.
Penyumpit akhirnya kembali ke rumah dan mematuhi pesan Putri Malam. Setibanya di rumah, ia segera membuka bungkusan tadi. Betapa terkejutnya ia, ternyata bungkusan yang berisi rempah-rempah itu berubah menjadi emas, berlian, permata, dan intan.
"Apa yang terjadi? Rempah-rempahnya berubah menjadi emas, berlian, permata, dan intan," teriak Penyumpit tidak percaya. Si Penyumpit kini menjadi orang yang kaya raya.
Kemudian, ia pergi ke rumah Pak Raje untuk membayar semua utang-utang almarhum ayahnya. Selain itu, ia juga terbebas dari tindakan sewenag-wenang Pak Raje yang mempekerjakan ia siang dan malam.
Pak Raje keheranan melihat Penyumpit dapat melunasi utang-utang almarhum ayahnya yang berjumlah besar. "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak ini Penyumpit? Jangan-jangan kamu telah mencuri ya. Aku tidak mau menerima harta haram," ucap Pak Raje dengan gusar.
"Maaf Tuan, saya tidak pernah mencuri dari siapapun. Ini saya dapatkan dengan halal. Ada seorang putri cantik yang baik hati memberikan ini semua kepada saya, Tuan," ucap Penyumpit menjelaskan.
Akhirnya, Penyumpit menjelaskan peristiwa malam itu. Ia mengatakan semuanya kepada Pak Raje sampai dia mendapatkan bungkusan dari Putri Malam yang isinya telah berubah menjadi barang-barang berharga. Rupanya Pak Raje pun tertarik untuk mendapatkan harta dengan cara yang mudah.
Diam-diam Pak Raje berniat untuk mengikuti jejak yang pernah dilakukan Penyumpit. Ia pergi tengah malam menjawa sawahnya dan kemudian menombak babi hutan yang masuk ke sawah. Setelah itu, Pak Raje mengikuti babi yang terluka dan masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan, ia mengobati babi hutan yang terluka. Karena tidak terbiasa jaga malam, Pak Raje terserang rasa kantuk. Ia pun tertidur pulas. Setelah itu apa yang terjadi kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Pak Raje akhirnya mengalami kesialan. Bukanlah Putri Malam yang ia temui setelah terbangun dari tidurnya, melainkan puluhan babi yang besar-besar menyerangnya. Ia pun mati mengenaskan dengan tubuh yang hancur.
Berita kematian Pak Raje membuat terkejut keluarganya. Putri tertua Pak Raje menyampaikan kejadian itu pada Penyumpit. Alangkah terkejutnya Penyumpit mendengar Pak Raje mati karena mengikuti jejaknya menombak babi hutan kemudian menolongnya. Penyumpit pun datang ke rumah Pak Raje. Disana, ia melihat jasad tubuh Pak Raje yang sudah tidak utuh lagi.
Meskipun Pak Raje selalu berbuat jahat pada Penyumpit, Penyumpit tak pernah dendam. Dengan niat baik, Penyumpit berusaha menolong Pak Raje dengan mengucapkan doa dan mantra khusus untuk memohon kehidupan kembali Pak Raje kepada para Dewa.
Doa Penyumpit akhirnya dikabulkan Dewa. Tidak berapa lama kemudian, tubuh Pak Raje menyatu dengan sendirinya. Luka-luka Pak Raje pun sembuh dan ia hidup kembali. Pak Raje merasa malu kepada Penyumpit karena ia selalu berbuat jahat.
"Hai Penyumpit yang baik hati, maafkan atas segala kesalahanku. Aku telah berbuat salah kepadamu dan keluargamu. Sebagai rasa terima kasihku kepadamu, menikahlah kamu dengan anakku," ucap Pak Raje pada Penyumpit.
Beberapa minggu kemudian, Penyumpit menikah dengan anak perempuan Pak Raje. Kini, Penyumpit menjadi orang kaya raya dan hidup bahagia dengan istrinya. Walaupun begitu, ia tetap tidak sombong maupun kikir kepada orang lain. Pak Raje pun menjadi orang yang baik hati dan tidak sombong. Bahkan si Penyumpit diminta Pak Raje untuk menjabat sebagai kepala desa menggantikan dirinya.
Pesan Moral :
Meskipun kita memiliki segalanya, tetaplah menjadi orang yang rendah hati dan selalu menolong orang lain. Sebab, orang yang rendah hati dan suka menolong akan mendapatkan balasan yang baik pula. Jangan pula menjadi orang yang sombong dan kikir.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...