3.423 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Kisah Kera dan Bangau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Di sebuah hutan yang berada di pinggiran pantai tinggallah seekor kera yang menginjak remaja. Kera itu bertubuh tinggi, bulu-bulunya hitam, bermata tajam, gigi-giginya pun sangat tajam. Setiap hari kera bermain-main dengan sahabatnya, bangau. Bangau adalah seekor anak bangau yang masih kecil, bulunya putih, berkaki dan berpauh langsing. Pada suatu siang mereka bermain-main di bawah pohon bakau di tepi pantai. Kera merasa lapar karena sejak pagi perutnya belum terisi makanan. Ketika si kera melihat laut yang terbentang di hadapannya, timbul dalam pikirannya untuk mengajak bangau mencari ikan untuk makan siang. “Bangau, ayolah kita turun ke laut. Di sana banyak ikan. Bukankah kita belum makan siang?” Ajak kera. “Tidak mau! Aku takut, aku masih kecil, kera!” Jawab bangau memperlihatkan ketakutannya. “Mengapa takut? Bukankah ada aku? Kalau kamu tidak mau aku akan menggigitmu!” Ancam kera sambil membuka mulutnya, berpura-pura akan mengigit Bang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Kera yang Sombong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

  Di tengah hamparan rimba belantara terdapat sebuah telaga kecil yang berair jernih. Mata air berasal dari sebuah ceruk di balik sebuah batu besar yang dicengkeram akar-akar sebuah pohon kesturi yang sangat besar. Permukaan telaga terdiri dari kerikil-kerikil berwana hitam, merah, putih berwarna-warni. Pohon-pohon rindang berdiri berjajar mengelilingi telaga. Siang itu, hanya bagian tengah telaga saja yang terkena sinar matahari. Sedangkan pinggiran telaga diteduhi dengan dedaunan yang tumbuh lebat. Semak-semak perdu mengelilingi telaga itu. Serta bunga-bunga kecil berwarna-warni tumbuh di sela-selanya. Siang itu, matahari sedang terik-teriknya. Ada seekor itik berjalan. Tanpa sengaja dia melihat telaga itu. Itik menyibak semak-semak itu. Dilihatnya sebuah telaga kecil yang menyilaukan mata. “Ada telaga indah sekali! Bukankah pandangan mataku tidak salah? Bukan mimpikah ini?” Dengan langkah perlahan-lahan Itik segera mencebur ke dalam telaga. Kaki dan say...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Jinglur, si Kura-kura Cerdik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Selatan

Pada zaman dahulu kala, di tengah belantara rimba tinggallah bersama binatang aneka ragam. Diantaranya seekor kura-kura kerdil berwarna hitam bernama Jinglur. Jinglur memiliki teman yaitu Si Kera. Setiap hari mereka bermain bersama. Bahkan sering tinggal bersama di sebuah ceruk gua yang berada di tengah hutan itu. Suatu siang, Si Kera sedang bermain-main dengan Jinglur. Si Kera duduk di atas batu berlumut yang berada di bawah sebuah pohon rindang. Tak jauh dari situ Jinglur sedang menyantap rerumputan untuk makan siang. “Jinglur, bagaimana kalau kita bertanding menanam pisang?” Tantang Si Kera tiba-tiba, “Siapa yang kelak berhasil sampai panen tiba maka dialah yang menang!” Sambung Si Kera. “Menanam pisang?” Sahut Jinglur sambil menghentikan makannya. Menatap Si Kera dengan tatapan tidak percaya. Jinglur sering mendengar Kera suka mencuri pisang milik ladang Pak Beruang. “Mungkin sahabatku itu telah bertobat,” pikir Jinglur. Ma...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Bangun Hijau dan Bangun Merah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Bangun Hijau tinggal bersama ayahnya. Ibunya telah meninggal ketika gadis itu masih kecil. Bangun Hijau mempunyai teman sebaya yang tinggal tak jauh dari rumahnya, bernama Bangun Merah. Bangun Merah tinggal bersama dengan ibunya. Ayahnya telah meninggal sejak gadis itu masih kecil. Setiap hari Bangun Hijau dan Bangun Merah bermain-main bersama, pergi ke sawah atau sungai bersama-sama. Kadang berjalan-jalan ke hutan atau bermain seharian di atas bukit. Mereka terlihat sangat akrab. Suatu hari, Bangun Merah sedang duduk di atas batu di bawah pohon rindang. Tak jauh dari situ Bangun Hijau berjongkok memetik bunga-bunga kecil berwarna kekuningan. “Untuk apa bunga-bunga itu? Warnanya jelek, baunya tidak sedap!” kata Bangun Merah dengan ketus. “Bangun Merah, bunga-bunga ini sangat indah. Aku akan menaruhnya di rumah. Aku dan ayah sangat menyukainya. Bunga-bunga kecil ini mengingatkan kami pada ibu. Ibu suka menaruh bunga-bunga ini di atas meja tempat tidurku dan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Tengku Syiah Kudam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada zaman dahulu ada seorang raja yang sangat luas kekuasaannya. Pada waktu memerintah usianya telah lanjut. Raja itu memiliki seorang anak laki-laki yang telah dewasa. Raja besar itu menginginkan kelak anaknya menggantikannya sebagai raja yang besar pula. Anak Raja itu sejak kecil diajar berbagai ilmu pengetahuan. Guru-guru dan ahli didatangkan ke istana untuk mengajar putra mahkota itu berbagai ilmu. Ilmu perang, ilmu tata negara, ilmu perbintangan, ilmu hukum, ilmu perdagangan dan lain-lain. Setelah beranjak dewasa diketahui putra itu paling menguasai ilmu perdagangan. “Ananda lebih pantas menjadi seorang saudagar!” kata guru kepala kepada Raja. “Apa, anakku pantas menjadi pedagang, mengapa begitu?” “Sebab Ananda mudah sekali memahami dan menguasai seluk beluk berdagang, lain dengan ilmu perang atau tata negara. Ananda susah memahami dan menangkap maksudnya. Oleh sebab itu, lebih baik Ananda menjadi sudagar saja!” Usai mengadakan perte...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Nahkoda Sekam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada zaman dahulu tersebutlah laki-laki bernama Nahkoda Kadir. Pekerjaannya berlayar mengarungi samudra dan singgah di pulau-pulau yang jauh, membawa barang dagangan yang laku dijual. Begitulah kehidupan Nahkoda Kadir, berdagang sekaligus menjadi nahkoda perahu botnya sendiri. Suatu hari Nahkoda Kadir berlayar ke Pulau Penang. Perahu bot itu membawa barang dagangan dari Aceh. Rotan, damar, dan jernang telah dikepak dengan rapi. Nahkoda Kadir mengumpulkannya dari para pedagang setempat kemudian menjualnya ke Pulau Penang. Barang-barang dagangan ini laku keras karena tidak dijumpai di Pulau Penang. Setelah berjam-jam mengendari perahu botnya. Nahkoda Kadir mendarat di Pulau Penang. Nahkoda Kadir memerintahkan awak perahunya supaya berjaga-jaga. Nahkoda Kadir berjalan ke darat mencari saudagar yang mau membeli barang-barangnya. Tak lama kemudian Nahkoda Kadir bertemu dengan seorang saudagar yang berperawakan seperti dirinya. Saudagar besar itu berasal dari India, bernama Gulam Ahma...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Kandi Jadi Batu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Telah bertahun-tahun Baginda Raja menikah dengan permaisurinya. Meski begitu belum mempunyai seorang anak pun. Untuk mengisi kesepiannya mereka memelihara seorang anak kecil bernama Kandi. Hingga gadis kecil itu beranjak dewasa. Gadis itu sudah bisa disuruh kesana-kesini untuk melayani sang raja dan permasuri. Hanya si Kandilah orang yang paling dekat dengan Baginda Raja dan permaisuri. Usai menunaikan shalat, mereka memohon kepada Allah supaya dikaruniai seorang anak. Jangan sampai tidak ada anak yang kelak menggantikannya menjadi raja. Jika tak mempunyai keturunan, Baginda Raja khawatir kekuasaannya akan diambil dan dijadikan rebutan orang. Jangan sampai hari tuanya hidup sendiri, sebab perlahan-lahan nanti si Kandi akan menemukan jodohnya dan hidup dengan pasangannya. Jika mereka tidak beranak maka hidupnya akan kesepian, tidak ada yang melayani makan minum dan merawat mereka di kala sakit. Sang raja bertanya ke sana-ke sini. Kepada dukun-dukun obat. Mereka mengatakan tubuhny...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Bayan Budiman
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada zaman dahulu, daratan Aceh dihuni sebuah negeri makmur kaya raya, bernama Negeri Santarira. Negeri itu diperintah oleh seorang raja besar termasyhur keagungannya. Daratan-daratan subur, hutan, dermaga pelabuhan dan samudra yang luas berada di bawah kekuasaannya. Raja Santarira menjadi raja yang paling meugah. Wilayah kekuasaannya meliputi Pasir Putih Ayam Denah, yaitu daerah Riau, antara Sabang dan Pulau Andaman diberi nama Durian Tokok Raja, yakni durian yang ditanam dan ditandai oleh raja sebagai bukti bahwa daerah tersebut berada di bawah pemerintahannya. Raja Santarira memiliki tiga anak laki-laki. Diantara ketiga anaknya, anak kandungnya hanyalah seorang, diberi nama Sultan Parisi. Anak yang kedua adalah anak seorang menteri, diberi nama Nizam. Sedangkan anaknya yang seorang lagi adalah anak saudagar besar, diberi nama Aria. Ketiga anak laki-laki itu lahir pada waktu dan hari yang sama. Raja Santarira mengasuh ketiga anak itu layaknya anak kandung sendiri, tidak dibedaka...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Si Luncai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Si Luncal hidup sengsara karena ia seorang yatim piatu. Beberapa kali ia mohon kepada penjaga istana untuk menghadap Maharaja Isin yang bertahta di negeri Indra Pati, tetapi permintaannya selalu ditolak, Suatu hari dikenakannya pakaian yang bagus menurut dia, dengan memakai topi berjambul. Sebenarnya pakaian itu sudah robek dan kotor, tetapi menurut Luncai pakaian itulah yang terbagus. Kebetulan ia diizinkan raja untuk menemuinya, dan diterimalah ia oleh raja sambil berpangkas rambut. Ketika ditanya raja apa keperluannya, ia menjawab bahwa ia sekadar ingin bertemu dan melihat raja saja, tidak untuk apa-apa. Tiba-tiba Luncai menangis tersedu-sedu, sehingga raja heran karenanya. Ketika ditanya mengapa ia menangis, ia menjawab bahwa ia merasa sedih melihat dogol (tengkuk= kuduk) raja. Melihat dogol raja ia teringat kepada dogol almarhum ayahnya. Mendengar itu raja sangat murka karena ia disamakan dengan almarhum ayah Luncai. Luncai ditangkap dan disuruh benamkan di sungai. Ia d...

avatar
Sobat Budaya