3.355 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Doangang / Doa-doa
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

  Doangang La Naungko Ri Butta                       Doa Menjejakkan Kaki Ditanah     I kau Butta kuonjo'                                              Wahai tanah yang aku injak                            1 Palewanga' Tallasakku                                         Luruskanl...

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
Sintagmatik dan Paradigmatik Kebudayaan di Desa Patanyamang/Camba
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

  Tudang Sipulung Pertanian.   a.   Sintagmatik Tudang Sipulung Pertanian dimulai dari:      -     Warga tani berdatangan pada tempat yang telah ditentukan dengan membawa       Kampalo, Apang, Baje dan Onde-onde ” (kue-kue tradisional) sebagai simbol “         Tolak Baja’ agar hasil pertanian berhasil tanpa ganguan hama.       -     Pemilihan “ Pinati ” (pemandu tani).       -     Kesepakatan kapan turun sawah, varietas benih, menabur benih dan waktu tanam.       -     Doa “ TolakBala” yang dipimpin oleh tokoh agama dan tokoh-tokoh adat.             b.   Paradigmatik Tudang sipulung pertanian:...

avatar
Sobatbudayamakassar
Gambar Entri
Peusijuk
Ritual Ritual
Aceh

Peusijuek adalah sebuah prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh yang masih dipraktekan hingga saat ini. Tradisi peusijuek ini dilakukan pada hampir semua kegiatan adat dalam kehidupan masyarakat di Aceh. Misalnya ketika memulai sebuah usaha, menyelesaikan persengketaan, terlepas atau selesai dari musibah, menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan haji, kembalinya keluarga dari perantauan dan masih banyak lagi. Pada kalangan masyarakat pedesaan di Aceh peusijuek merupakan prosesi adat yang cukup biasa dilakukan bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun misalnya ketika membeli kendaraan baru atau ketika hendak menabur benih padi di sawah. Sementara bagi masyarakat perkotaan yang lebih modern tradisi peusijuek ini hanya dilakukan dalam kegiatan-kegiatan adat saja misalnya dalam prosesi adat perkawinan. Ritual peusijuek ini mirip dengan tradisi tepung tawar dalam budaya Melayu . Di Aceh yang melakukan acara peusijuek adalah tokoh...

avatar
Fauzan Mufid
Gambar Entri
Upacara adat Hodo
Ritual Ritual
Jawa Timur

Upacara adat Hodo merupakan upacara untuk meminta hujan, yang diselenggarakan oleh warga Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Upacara ini dilakukan berdasarkan tradisi lisan yang masih hidup di kalangan warga Desa Bantal, yakni tradisi yang terkait dengan kisah perjalanan Raden Damarwulan, seorang tokoh dari Kerajaan Majapahit. Raden Damarwulan konon diutus untuk memerangi Kadipaten Blambangan. Setelah berhasil menaklukkan Blambangan, Raden Damarwulan dan prajuritnya kembali ke Majapahit. Pada saat tiba di tempat kering dan tandus yang diapit oleh dua bukit (tempat ini kemudian dikenal dengan nama “Dukuh Pariopo”), mereka kehausan dan kelaparan. Mereka lalu membuat batu tomang (tungku) sebagai tempat untuk memasak. Namun karena kesulitan air, Raden Damarwulan lalu bersemadi di sebuah gua di sebelah utara batu tomang. Dalam semadi tersebut Raden Damarwulan mendapat petunjuk agar memotong hewan kurban berupa kambing berwarna hitam d...

avatar
Ubaydillah
Gambar Entri
Matrilineal
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Sistem Matrilineal merupakan sebuah sistem yang dipegang teguh oleh masyarakat Minangkabau sampai sekarang ini. Di Minangkabau terkenal dengan garis keturunan matrilineal. Biasanya wanita-wanitanya yang memiliki rumah dan sawah. Rumah tangga-rumah tangga dikelompokkan menjadi clan yang didasarkan pada garis keturunan wanita. Setiap anak wanita mendapat warisan dari ibunya dengan memperoleh bagian yang sama besarnya dari sawah milik ibunya. 

avatar
Nuirpan
Gambar Entri
tabut
Ritual Ritual
Bengkulu

Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak. Upacara Tabot / Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di Bengkulu dan di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Husein.

avatar
Nuirpan
Gambar Entri
Buang Jong
Ritual Ritual
Kepulauan Bangka Belitung

Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya, selama ratusan tahun, menetap di lautan. Baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan, dan hanya melaut jika ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil (Jong) yang di dalamnya berisi sesajian dan  ancak  (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal). Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yakni antara bulan Agustus—November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyarakat suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat menimpa mereka selam...

avatar
Nuirpan
Gambar Entri
sapi sonok
Ritual Ritual
Jawa Timur

Kontes Sapi Sonok merupakan seni pertunjukan masyarakat Madura dalam rangka menghargai dan menghormati hewan sapi. Kegiatan ini selalu digelar setiap tahun secara bergiliran di 4 kota kabupaten Madura (Bangkalan, Sampang, Dan Sumenep). Kontes sapi Sonok dilaksanakan bersamaan dengan Karapan Sapi. Dalam kontes ini, sepasang Sapi Sonok dinilai berdasarkan kriteria tertentu yang meliputi kecantikan, keserasian, serta kesehatannya.

avatar
Nuirpan
Gambar Entri
Mane’e
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

  Mane’e merupakan kegiatan menangkap ikan dengan janur (Samih) yang dilakukan oleh masyarakat Kakorotan. Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada kabupaten Kep. Talaud (Perbatasan Filipina) provinsi Sulawesi Utara. Mane’e atau penangkapan ikan bersama bagi masyarakat kepulauan Talaud telah berlangsung sejak lama. Menurut penuturan masyarakat, dimulai sekitar abad ke-16. Kebiasaan ini dilakukan pada setiap tahun  biasanya jatuh pada bulan Mei atau Juni dan telah  berlangsung sejak dahulu sampai saat ini, sehingga pemerintah kabupaten berupaya mengangkat tradisi ini menjadi salah satu objek wisata. Lokasi “Mane’e” yang dipilih dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terdapat di desa Kakorotan.

avatar
Putrigiras