×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi dan Adat Kampungku

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Bulukumba

Ammatoa yang Tak Digerogoti oleh Waktu

Tanggal 20 Aug 2015 oleh Iinindy .

Tak ada kata lain selain kata unik untuk menggambarkan keadaan kampung dan sukuku. Bagaimana tidak, ciri khas sukuku satu-satunya di Indonesia dan cukup terkenal di penjuru Indonesia. Tak jarang banyak masyarakat asing yang bukan dari sukuku rela datang jauh-jauh dengan menempuh perjalanan 7 jam dari kota Makassar. Belum lagi jalan yang banyak rusak dan menanjak untuk memasuki wilayah yang kami sebut Ammatoa. Hey, tahukan Ammatoa?bahkan hampir setiap stasiun televisi pernah mengabadikan gambar desa Ammatoa.

            Belum tahu letak desa Ammatoa?. Desa Ammatoa berada di Provinsi Sulawesi Selatan yang terkenal dengan suku bugisnya tetapi desa Ammatoa adalah suku Kajang dan satu-satunya hanya ada di Kabupaten Bulukumba. Desa Ammatoa sendiri berada di kecamatan Kajang. Oh yah Ammatoa itu menunjukkan nama desa sedangkan suku kami ya suku Kajang.

            Memasuki wilayah Ammatoa serasa terhempas melewati tembok kokoh ruang dan waktu. Keadaan desa Ammatoa masih sama dengan sepuluh tahun yang lalu, dua puluh, lima puluh, berabad-abad yang lalu. Tradisi adat-istiadat nenek moyang terasa kental seperti tarikan magnet yang kuat. Kepercayaan itu dipegang teguh oleh pemuka adat karena bagi mereka tak ada alasan meninggalkan kebiasaan purba kami yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.

            Sebelum memasuki desa Ammatoa, kalian tidak diperbolehkan memakai sandal bahkan sepatu. Tak ada sama sekali yang melapisi kulit kaki untuk menyentuh tanah. Disini kaki dibiarkan bebas merasakan dingin dan panas, kasar dan halusnya tanah. Filosofinya sederhana, untuk menghormati arwah para leluhur yang dikubur di tanah. Tapi bagi saya dengan beralaskan kaki strata sosial menjadi sama. Lihatlah bahkan ketika kalian memakai sepatu terkeren sekalipun kalian harus menanggalkannya untuk masuk desa Ammatoa. Sungguh perbedaan yang jauh di era modern saat ini, dimana status sosial seseorang bisa diketahui dari merek sepatu. Tak heran banyak orang rela tidak makan seminggu demi memiliki sepatu yang katanya merek terkenal.

            Selain tidak beralas kaki, ciri khas tersendiri suku Kajang desa Ammatoa adalah pakaian mereka yang serba hitam. Mulai dari atas kepala sampai celana semua serba hitam. Mungkin ada yang bertanya kenapa hitam. Eits, jangan salah ini tidak ada hubungannya dengan kemistisan yah. Alasan saya sesimpel jawaban saya yaitu kesederhanaan.

Yah suku Kajang menjunjung tinggi kesederhanaan. Dengan memakai hitam menandakan kesederhanaan dan kesetaraan bagi semua orang. Lagi-lagi menunjukkan di suku Kajang tak ada istiliah strata sosial orang kaya atau miskin. Disini semua sama. Lagi pula agama saya juga mengajarkan kesederhanaan tanpa hidup berlebih-lebihan, jadi sinkronkan antara agama dan adat.

            Memasuki kawasan desa Ammatoa sekali lagi kalian bagaikan melewati mesin waktu. Keadaan desa Ammatoa serasa berada di zaman sebelum kemerdekaan. Bukan karena di desa Ammatoa masih ada penjajah tapi kehidupan disini tanpa listrik sedikitpun. Bahkan radio tidak diperbolehkan digunakan disini tah apalagi seperti lampu, televisi, setrika maupun mesin cuci. Sungguh kesederhanaan yang sangat sederhana.

            Masyarakat suku Kajang desa Ammatoa juga memiliki tradisi lain yang cukup panjang jika saya sebutkan satu-satu tapi tradisi diatas adalah tradisi yang cukup terkenal dari suku Kajang desa Ammatoa. Tapi jika kalian penasaran silahkan observasi langsung di lapangan. Sulit menemukan tradisi seperti ini di Indonesia apalagi di era digital seperti ini. Jadi kalian sependapatkan jika saya katakan kampung dan sukuku itu Unik!.

DISKUSI



  • Zulengka Tangallilia

    Wah, Keren. Kapan ada waktu tuk jalan ke kota kamu?. bisa kan difasilitasi?.

    Diskusi oleh Zulengka_tangallilia . 25 Jan 2016, 03:43:31.


  • TERBARU


    Pertunjukan Man...

    Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
    Seni Budaya

    Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

    Budaya Begalan...

    Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
    Budaya Begalan

    Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

    Seni Pertunjuka...

    Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
    budaya

    Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

    Ting-Ting Tempe

    Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
    Camilan

    Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

    Bebantan laman

    Oleh . | 24 Aug 2024.
    Ritual adat

    Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

    FITUR


    Gambus

    Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
    Alat Musik

    Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

    Hukum Adat Suku...

    Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
    Aturan Adat

    Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

    Fuu

    Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
    Alat Musik

    Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

    Ukiran Gorga Si...

    Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
    Ornamen Arsitektural

    Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...