Adat dan Upacara Kelahiran Daerah Jambi. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Jambi. Suwondo, B. 2013. Jambi.)
Adat dan Upacara Sebelum Dewasa Daerah Jambi. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Jambi. Suwondo, B. 2013. Jambi.)
Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Jambi. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Jambi. Suwondo, B. 2013. Jambi.)
Adat dan Upacara Kematian Daerah Jambi. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Jambi. Suwondo, B. 2013. Jambi.)
Salah satu dari banyaknya budaya Maluku adalah Kalwedo. Kalwedo adalah bukti yang sah atas kepemilikan masyarakat adat di Maluku Barat Daya (MBD). Kepemilikan ini merupakan kepemilikan bersama atas kehidupan bersama orang bersaudara. Kalwedo telah mengakar dalam kehidupan baik budaya maupun bahasa masyarakat adat di kepulauan Babar dan MBD. Pewarisan budaya Kalwedo dilakukan dalam bentuk permainan bahasa, lakon sehari-hari, adat istiadat, dan pewacanaan. Nilai Adat Kalwedo Kalwedo merupakan budaya yang memiliki nilai-nilai sosial keseharian, dan juga nilai-nilai religius yang sakral yang menjamin keselamatan abadi, kedamaian, dan kebahagiaan hidup bersama sebagai orang bersaudara. Budaya Kalwedo mempersatukan masyarakat di kepulauan Babar maupun di Maluku Barat Daya dalam sebuah kekerabatan adat, dimana mempersatukan masyarakat menjadi rumah doa dan istana adat milik bersama. Nilai Kalwedo diimplementasikan dalam sapaan adat kekeluargaan lintas pulau...
Tradisi Sasahil pada masyarakat adat di Negeri Siri Sori Serani dan Siri sori Islam di Pulau Saparua, maupun Nekora pada masyarakat Desa Telalora di Pulau Masela memiliki basis nilai (basic value) yang sama yaitu tolong menolong antar warga untuk melaksanakan tradisi tuutp rumah. Perbedaan pada tradisi Sasahil dan Nekora terletak pada cara dan proses pelaksanaan karena sistem kontruksi, bahan dasar, dan tata ruang serta fungsi yang berbeda. Nilai dasar tentang tolong menolong yang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun Nekora memiliki basis solidaritas yang kuat, dan menciptakan relasi saling memberi dan menerima antar warga agar suatu pekerjaan yang berat untuk mengerjakan rumah bisa lebih ringan. Dalam menghadapi dinamika perubahan yang terus berlangsung pada aspek tertentu dalam tradisi Sasahil, maupun Nekora tetapi hakikat orang basudara untuk saling tolong menolong dalam tradisi tutup rumah masih terpelihara secara baik, dan terus-menerus dilestarikan oleh masyarakat pendukung t...
Arumbae adalah bentukan karakter masyarakat Maluku, baik yang tinggal di pesisir maupun di pegunungan. [9] Arumbae adalah kebudayaan berlayar dalam masyarakat Maluku. [9] Perjuangan melintasi lautan merupakan bagian dari terbentuknya suatu masyarakat. [9] Sebagai contoh, masyarakat Tanimbar - dalam mitos Barsaidi meyakini bahwa leluhur mereka tiba di pulau Yamdena setelah melewati perjuangan yang sulit di lautan. [9] Perjuangan melintasi lautan merupakan sejarah keluhuran. Kedatangan para leluhur dari pulau Seram, pulau Jawa (seperti Tuban dan Gresik) dan pulau Bali menjadi bagian dari cerita keluhuran masyarakat di Maluku Tengah, Buru, Ambon, Lease, dan Maluku Tenggara. Ragam cerita inilah yang membentuk terjadinya persekutuan Pela Gandong antar negeri. Dalam pataka daerah Maluku, Arumbae menjadi simbol daerah yang di dalamnya terdapat lima orang sedang mendayung menghadapi tantangan lautan. Secara filosofis, maknanya ialah masyarakat Maluku adalah masyarakat yang dinamis, dan...
Festival Figura merupakan kalender kegiatan pariwisata yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di kota Manado untuk mengakhiri tahun lama dan memasuki tahun yang baru. Sebagai kesenian rakyat, Figura berasal dari bahasa Latin yakni Figur atau Sosok. Kesenian rakyat ini telah muncul beberapa ratus tahun lalu dijazirah pesisir teluk Manado. Ditilik dari perjalannya figura merupakan seni budaya yang diadopsi dari kesenian Yunani Klasik. Seni ini lebih dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seorang tokoh yang dikenal atau diciptakan. Kesenian ini dibawa oleh pelaut Spanyol (conquistadores) yang singgah dan tinggal disekitar pelabuhan Manado. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam mengisi tradisi baik buruk dari sosok dan watak manusia. Figura oleh masyarakat Kota Manado saat ini diselenggarakan dalam bentuk festival pada setiap minggu ke-4 b...
Masyarakat Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat hingga saat ini masih mempertahankan tradisi "Manduduakan Urang" atau berkumpulnya ninik mamak, sumando (minantu pria), dubalang dan kaum ibu untuk bermusyawarah guna mencapai mufakat. Kegiatan itu bertujuan membagi tugas dalam mengabarkan/menginformasikan pihak keluarga dan warga sekitar hajat dilaksanakan. Adapun maksud diadakannya acara "Manduduakan Urang" adalah pertama,ketika menentukan waktu/hari menggelar perhelatan pernikahan (baralek) pihak pria ataupun pihak wanita. Kedua, kegiatan digelar ketika akan memperingati/mendoa seratus hari (malapeh) meninggalnya salah satu anggota keluarga. Tradisi ini biasanya digelar saat malam sehabis salat Maghrib di rumah keluarga yang ingin melakukan hajat. Pembagian tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Misalnya, kaum ibu menyiapkan makanan untuk dihidangkan untuk yang menghadiri musyawarah itu. "Bagi keluarga yang mampu tak jarang menyembelih kerbau atau sapi untuk hidangan...