×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Prasasti

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Desa Petarongan

Prasasti Rukam

Tanggal 07 Aug 2018 oleh Oskm18_16218024_ribka .

Prasasti Rukam merupakan sebuah prasasti di Indonesia yang mencatat peristiwa gunung meletus pada masa kerajaan. Prasasti ini berangka tahun 829 Saka atau 907 Masehi, ditemukan pada tahun 1975 di Desa Petarongan, Kecamatan Parakan, Temanggung, di kawasan lereng Gunung Sindoro di Jawa Tengah. Prasasti ini terdiri atas dua lempeng tembaga yang berbentuk persegi panjang. Lempeng pertama berisi 28 baris dan lempeng kedua berisi 23 baris. Aksara dan bahasa yang digunakan adalah Jawa Kuno.

Menurut arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto, prasasti ini ditemukan bersama temuan-temuan arkeologis lain berupa alat-alat upacara dari perunggu (baki berbentuk bulat yang tersusun mulai dari yang kecil hingga yang besar), bokor, cepuk, gentong, gantungan lampu, mangkok-mangkok baik terbuat dari perunggu maupun dari keramik asing, dan beberapa benda kecil. Prasasti ini merupakan prasasti tinulad otentik, yang artinya berupa salinan yang dibuat bersamaan dengan prasasti aslinya. Kondisinya masih dalam keadaan baik. Aksaranya pun masih sangat jelas. Hanya saja pada lempeng pertama, tembaganya agak rusak sehingga dua huruf tidak terbaca.

Bunyi baris pertama Prasasti Rukam:

Selamat! tahun Saka telah berjalan 829 tahun, bulan Karttika, tanggal 10 paro terang, pada hari Mawulu (paringkelan), Pahing (pasaran), hari Senin (menurut perhitungan 7 hari), bintang Satabhisa, (di bawah naungan): dewa Baruna, yoga: Wrddhi. Pada waktu itu perintah Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung Sri Dharmmodaya Mahasambhu

Prasasti ini berisi mengenai penganugerahan sima (daerah yang dibebaskan pajaknya) atas Wanua i Rukam oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung Sri Dharmmodaya Mahasambhu. Alasan pemberian sima merujuk pada kata-kata ”ilang dening guntur”, yang berarti sebuah desa hilang (atau hancur) karena terkena letusan gunung.

Ada yang berpendapat bahwa desa yang hilang akibat peristiwa gunung Meletus adalah Desa Rukam. Diduga, Wanua i Rukam memang berada di sekitar wilayah Kabupaten Temanggung sekarang. Penemuan candi dan bekas perkampungan kuno di lereng Gunung Sindoro, Dusun Liyangan, Kelurahan Purbasari, Ngadireja, tahun 2008, menguatkan dugaan ini. Pendapat lain mengatakan bahwa desa yang disebutkan dalam Prasasti Rukam bukanlah Wanua i Rukam, melainkan desa yang belum diketahui namanya. Pendapat kedua lebih dapat diterima karena membangun kembali pusat kerajaan di lokasi yang pernah diterjang bencana bisa dikatakan sebagai ketidakniscayaan.

Pada tahun 2008, sejumlah penambang pasir menemukan permukiman Mataram Kuno yang terkubur material letusan gunung api dengan kedalaman hingga 8 meter di kawasan itu. Para peneliti menduga Liyangan adalah desa yang hilang karena letusan gunung api. Terlebih lagi lokasinya berdekatan dengan tempat penemuan Prasasti Rukam.

Sugeng mengatakan, hasil penanggalan karbon dari bambu yang menjadi arang di Liyangan menunjuk angka 971 Masehi dengan standar deviasi (penyimpangan) 112 tahun. Oleh karena itu, angka tahun 907 pada Prasasti Rukam masih berada di antara angka 971 ± 112. Meskipun demikian, Sugeng beranggapan, masih diperlukan kajian mendetail terhadap Prasasti Rukam untuk memastikan kaitannya dengan Situs Liyangan.

Seperti umumnya prasasti-prasasti dari masa Rakai Kayuwangi sampai Rakai Balitung, Prasasti Rukam memakai bahasa prosa. Kalimat-kalimatnya seperti bahasa telegram sekarang. Dengan demikian kalau ingin dibaca dengan tata bahasa yang baik, maka harus ditambahkan kata-kata tertentu yang hanya dimengerti oleh ahli epigrafi.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...