Indonesia berjuta bahasa.
Daerah beribu aksaranya.
Lalu, kota? Pasti ratusan logatnya.
Pemalang, salah satu kota yang unik di Jawa Tengah. Letaknya yaitu diantara Kota Tegal dan Pekalongan. Jarang yang mengetahui letaknya, padahal dekat dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah yaitu Semarang, sekitar dua jam jika menaiki kereta api.
Hari jadi kota ini yaitu tanggal 24 Januari 1575, umurnya sekitar 443 tahun. Terbayang bagaimana kayanya kota ini penuh dengan budayanya. Budaya di kota ini sangatlah banyak dari tarian, makanan khas, busana, asal-usul desa, dan lain sebagaimana. Kali ini ulasan adalah bahasa yang merupakan warisan dari kota ini yang masih terkenal sakralnya.
Kota ini memiliki slogan "Pemalang Pusere Jawa" yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah Pemalang Pusar dari Pulau Jawa. Menurut cerita orang sekitar, dapat dikatakan Pemalang adalah titik tengah dari Pulau Jawa. Oleh sebab itu, Pemalang memiliki beragam budaya dari Pulau Jawa, terutama bahasa.
Bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Menurut sejarah, Pemalang merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Yogyakarta. Oleh karenanya, Kota Pemalang memiliki Tugu Sirandu yang bentuknya sangat mirip dengan Tugu Jogja yang ada di Yogyakarta. Kemudian, untuk bahasa, Pemalang memiliki logat seperti bahasa pada zaman Mataram Kuno yaitu Bahasa Jawa Logat Jogja-Semarang yang biasaya dipakai oleh masyarakat Pekalongan.
Selain logat yang diwariskan oleh Masa Mataram Kuno, kota ini memiliki Bahasa Jawa Logat Ngapak yang dahulunya diwariskan oleh Kasunanan Cirebon. Bahasa Jawa Logat Ngapak ini biasanya agak sama dengan Logat Banyumas karena letak Kota Pemalang yang dekat dengan Kota Purbalingga dan Kabupaten Banyumas.
Selain itu, kota ini juga memiliki Bahasa Jawa Logat Campuran yang ada di Pemalang Kota. Biasanya logat ini disebut Logat Kebondalem. Jadi, apabila berada di Pemalang kota, dapat merasakan keseragaman logat yang berbeda-beda.
Jadi, kota ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian dalam bahasanya. Kecamatan Warungpring yang merupakan perbatasan dengan Kota Tegal dan Kecamatan Belik yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, kedua kecamatan ini biasa disebut Turkish yang merupakan singkatan dari Turunan Kidul atau Turunan Selatan yaitu yang letaknya berada di Selatan Pemalang, menggunakan Bahasa Jawa Logat Ngapak.
Bagian Tengah, yaitu Pemalang Kota menggunakan Logat Kebondalem yang pengucapannya lebih berat namunn sedikit tercampur logat Pekalongan. Kemudian untuk Pemalang Utara, yang dekat dengan pantai seperti Kecamatan Ulujami yang merupakan perbatasan dengan Kota Pekalongan menggunakan Bahasa Jawa Logat Jogja-Semarangan.
Dapat dilihat bagaimana kayanya Negara Indonesia kita ini yang memiliki logat yang berbeda-beda di setiap bagian daerahnya. Bahkan di setiap kecamatan di Kabupaten Pemalang memiliki logat kata yang berbeda.
Oleh sebab itu, Rakyat Indonesia sebagai Nirmala Pembangun Bangsa wajib untuk mengenal budayanya.
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang