|
|
|
|
Kopi Tatungkuik Tanggal 30 Nov 2018 oleh Nckyrz Nickyriaazizman. |
Di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terdapat satu warung nasi yang menyajikan seduhan kopi dengan cara unik. Bibir cangkir atau gelas kopi yang seharusnya menghadap ke atas, tetapi oleh pemilik warung dibuat terbalik.
Penyajian dengan cara tersebut diberi nama sebagai kopi tatungkuik atau tertelungkup.
"Uniknya kopi di sini disajikan dalam posisi tatungkuik. Ini yang membuatnya berbeda dengan kopi yang lainnya, " kata pengelola warung Lapau Nasi Putuih Basambuang, M.Yursal (48), Senin (26/11/2018).
Ia menjelaskan, cara penyajian seperti ini pertama kali di daerah itu. Usaha ini sudah dirintis sejak 2013.
Sajian kopi ini sama seperti Kupi Khop di Meulaboh, Aceh Barat. Selain memang kopi yang didatangkan Yusral dari Aceh, cara penyajiannya memang terinspirasi dari Kupi Khop Meulaboh.
Dia mengatakan, usaha keluarga itu dirintis oleh adiknya. Namun karena adiknya pindah sejak empat bulan lalu, Yursal lalu melanjutkan usaha tersebut.
Menurut Yursal, penyajian dengan posisi terbalik bisa membuat kopi terasa lebih nikmat. Selain itu, panas seduhan kopi dapat bertahan lebih lama, mengingat hawa di Malalak tergolong cukup dingin.
"Dalam segelas kopi panas ditambahkan butiran ketan hitam dan susu yang kemudian gelas tersebut dibalikkan yang menempel ke tadah dan penikmatnya pun bisa menyeruput kopi yang ke luar di tadah memakai sedotan sehingga kopi yang terkurung di dalam gelas tetap terjaga panasnya," katanya menguraikan.
Cara mengeluarkan kopi dalam gelas terbalik dilakukan dengan perlahan mengangkat gelas sedikit demi sedikit dari tadah atau yang lebih mudah dengan menghisap bagian pertemuan gelas dan tadah memakai sedotan.
"Karena ketika diseruput butiran kopi dan ketan hitam juga akan ikut terbawa, sehingga bisa dikunyah oleh penikmatnya, "ujarnya.
Ia menyebutkan, kopi yang ia hidangkan dipesan langsung dari Aceh dan harga jualnya juga terjangkau oleh kantong yakni hanya Rp8.000 per gelasnya.
Seorang penikmat kopi tatungkuik, Febrianti (28) mengatakan cara penyajian kopi dengan gelas terbalik adalah unik dan belum pernah dijumpai di warung kopi lain yang pernah ia dikunjungi.
"Awalnya saya sempat binggung bagaimana cara minumnya, setelah ditanya kepada pemiliknya baru saya mengerti," ucapnya saat menikmati kopi tatungkuik.
https://www.covesia.com/travel/baca/64586/seduhan-kopi-tatungkuik-di-malalak-ini-bakal-bikin-penasaran
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |