|
|
|
|
Kitab Waruga Jagat Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16418203_Muhamad Luthfi Luthansyah. |
Kitab Waruga Jagat merupakan sebagian kecil dari isi naskah yang tersimpan di Museum Yayasan Pangerang Sumedang (YPS) di Sumedang. Bagian yang lainnya dari naskah tersebut merupakan semacam perimbon, yang isinya terdiri dari bermacam-macam hal, sebagai catatan yang berhubungan dengan ilmu kebatinan.
Naskah tersebut tidak berasal dari kertas biasa, melainkan dari bahan yang dikenal dengan nama “kulit sach”, sejenis daluang yang terbuat dari kulit kayu. Hingga kini pembuatan daluang dari kulit sach itu masih diproduksi orang di daerah Wanaraja, kabupaten Garut, dipergunakan sebagai alat pembungkus.Naskah itu berukuran kwarto, yang tidak mengenai KWJ tertulis dalam huruf ‘pegon’ (Arab Jawa) dengan bahasa Jawa-Sunda, tebalnya hanya terdiri dari atas 12 lembar.
Kecuali sebuah naskah yang tersebut diatas, pada YPS, tersimpan pula dua buah naskah yang lain, sebuah di antaranya ialah Silsilah Keturunan Bupati-bupati Sumedang, mempergunakan bahasa Jawa-Sunda, berhuruf pegon, dengan bahan kertas biasa, berukuran folio, ditulis atas nama Raden Adipati Suryalaga II, yang pernah menjadi bupati di Bogor, Karawang dan Sukapura, masa hidupnya sezaman dengan Pangeran Kornel, pada abad ke 18 – 19 M.Yang sebuah lagi ialah naskah dengan bahan kulit sach dalam keadaan sangat rusak, paling tebal di antaranya yang ketiga, sukar ditebak apa isinya, mempergunakan bahasa dan huruf Jawa-Sunda yang sulit dibaca, dalam bentuk puisi/kidung.
Setelah dibaca dengan susah payah, karena hanya bagian tengahnya yang dapat dibaca agak lengkap, berhubung sebagian terbesar telah hancur dimakan tikus, dan barulah diketahui insinya, antara lain mengenai uraian masa percintaan antara Mundingsari dengan puteri Ambetkasih di Negara Sindangkasih. Setelah bagian itu diketahui, barulah dapat ditentukan, bahwa naskah yang sangat rusak itu adalah “babad Siliwangi”, naskah aslinya, sedangkan di Museum Pusat Jakarta, hanya tersimpan copy/turunannya, dengan judul yang sama, turunan naskah itu dikerjakan oleh Raden Panji Surya Wijaya, Betawi tahun 1866.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |