|
|
|
|
Tiwah Tanggal 07 Sep 2012 oleh hokky saavedra. Revisi 3 oleh hokky saavedra pada 07 Sep 2012. |
Tiwah adalah upacara kematian tingkat akhir bagi penganut kaharingan. Tiwah merupakan prosesi kematian paling akhir setelah penguburan yang dianjutkan dengan Balian Tantulak Ambun Rutas Matei (ritual membuang sial setelah kematian). Ritual ini dilaksanakan oleh suku daya di Daerah Aliran Sungai Kahayan dan Kapuas. Pada ritual ini zat atau roh orang yang meninggal akan dipindahkan atau dikembalikan kepada orangtuanya. Zat atau roh dari ayah dikembalikan ke ayah, sedangkam roh dari ibu dikembalikan kepada ibunya. Sementara roh dari Tuhan kembaki ke Tuhan, yang disebut roh Panyalumpuk atau Hambaruan.
Ritual kematian lain yang dilakukan yaitu Ijambe atau Wara oleh suku Dayak di DAS Barito dan Nyorot oleh suku Dayak di DAS Katingan dan Mentaya.
Setelah ritual itu dilakukan orang yang mati akan hidup sempurna di surga (Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang Rundung Raja Isen Dia Kamalesu Uhat).
Kelengkpan ritual Tiwah adalah sangkai raya balai nyahu, duhung, mandau, pakaian (sangkurat), patung(sapundu), sandung, dan lain-lain.
Sumber: Museum Balanga, Palangkaraya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |