|
|
|
|
Kue Apem Klaten Tanggal 25 Sep 2014 oleh Eniwinarti . |
Ada dua pendapat yang melatarbelakangi sejarah kue apem. Sebagian pendapat menyebutkan kue ini datang dari India. Sebagian lagi bilang, apem berasal dari Arab. Mereka yang menyebut kue ini datang dari India, memperlihatkan adanya kesamaan nama pada kue ini. Di sini disebut ''apem" sedangkan di India disebut "Appam" . Keduanya dibuat dari tepung beras. Keduanya juga dibuat melalui proses fermentasi.
Legenda yang menyebutkan kue apem berasal dari Arab, menyebutkan kue ini dibawa Ki Ageng Gribig, keturunan Prabu Brawijaya sepulangnya dari Tanah Suci. Karena terlalu sedikit jumlahnya untuk bisa dibagi-bagi kepada para tetangga, maka kue apem ini dibuat ulang oleh istrinya.
Karena dibuat ulang, maka seluruh penduduk bisa ikut menikmatinya. Dalam versi cerita ini, sebutan ''apem" berasal dari ''affan" bahsa Arab yang artinya mohon ampun. Tak heran kalau kue ini kemudian jadi kue ini jadi sajian menjelang Ramadhan.
Di Kabupaten Klaten, misalnya: ada upacara Yaqowiyu yaitu upacara memperebutkan apem. Karena ketika Prabu Brawijaya membagikan apem kepada para tetangga, ia meneriakkan "Yaqowiyu".
Biasanya apem dalam acara ini disusun menggunung hingga beratnya mencapai ton-an agar bisa memenuhi kebutuhan penduduk di sana.
(sumber: Majalah Sedap edisi 1/XVII/2016)
Kue Apem menurut sejarah berasal dari Klaten. Kue ini sering dulu merupakan makanan yang sering dibagikan oleh Ki Ageng Gribig ketika pulang dari beribadah haji. Karena pada masa itu, beliau kekurangan oleh-oleh, lalu beliau membuat kue yang menyerupai penganan yang ia bawa, dengan membuat kue Apem. Nama Apem dipercaya adopsi dari kata "affan" yang berarti ampunan. Perayaan tersebut disebut Yagowiyuu, yang hingga kini masih sering digelar oleh masyarakat Klaten.
Surabaya, Jawa Timur terkenal dengan resep apem selong yang rasanya tidak kalah dengan kue apem lainnya dan yang sekarang sedang trend adalah resep apem nasi yang terinspirasi dari nasi sisa. Anda juga bisa lihat resep apem kukus gula merah
(sumber : http://gagalgaul.com/asal-usul-apem/).
Bahan:
200 gram tepung beras
3/4 sendok teh ragi instan
75 gram gula pasir
400 ml santan dari setengah butir kelapa
1/2 sendok teh garam
Cara Membuat":
1. Panaskan cetakan serabi yang diberi parutan kelapa. Aduk-aduk kelapa sampai berminyak. Buang kelapanya dan panaskan kembali cetakannya di atas api sedang selama 5 menit.
2. Aduk rata tepung beras, ragi instan dan gula pasir. Tuang 325 ml santan (bagian dari 400 ml santan td) sedikit-sedikit sambil diuleni dan dikeplok-keplok selama 20 menit.
3. Masukkan sisa santan dan garam. Aduk rata. Diamkan 30 menit. Tuang adonan putih ke dalam cetakan. Biarkan sampai berlubang. Tutup dan biarkan sampai matang. Cunkil.
(sumber: Majalah Sedap edisi 1/XVII/2016)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |