Sebagai kota dengan curah hujan yang tinggi, Bogor dikenal dengan sebutan kota hujan atau rain city. Curah hujan yang tinggi di Kota Bogor disebabkan oleh letak kota Bogor yang dikelilingi oleh pegunungan yaitu Gunung Gede, Pangrango, dan Gunung Salak. Kota Bogor merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS. Kota Bogor terletak 59 km dari sebelah selatan DKI Jakarta. Kota Bogor terdiri dari 6 kecamatan dengan total 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (boit'n-zôrkh") yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram". Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran. Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai pe...
Sejarah Pawai Kuda Kosong bermula ketika seorang pimpinan Cianjur yaitu Raden Kanjeng Aria Wiratanurdatar yang merupakan Bupati Pertama di Cianjur (Dalem Cianjur). Saat itu daerah kasundaan di bawah pimpinan raja Mataram dan Cianjur harus selalu menyerahkan upeti ke Mataram. Upeti tersebut berupa 3 butir padi, 3 butir pedes (lada) dan 3 buah cabe rawit. Setelah berembuk, Dalem Cianjur mengirimkan perwakilan yaitu Aria Natadimanggala untuk menyerahkan, dan di setiap upeti yang diserahkan memiliki arti masing-masing dan Raja Mataram bisa memahami dan memberikan balasan berupa keris, kuda kerajaan dan juga pohon saparantu untuk dalem Cianjur. Akhirnya kuda tersebut dibawa pulang ke Cianjur dengan dituntun, tidak ditunggangi karena Aria Natadimanggala begitu patuh dan sangat menghargai bahwa kuda tersebut diberikan sebagai hadiah untuk kakaknya (Dalem Cianjur). Pada saat sampai di Cianjur, kuda tersebut diarah mengelilingi kota Cianjur dan menjadi sebuah kebanggan bagi Kabupaten Cian...
GEDUNG JUANG 45 BEKASI Kota Bekasi, kini Bekasi tak hanya penuh dengan kepulan asap dan juga polusi, tumpukan sampah yang kau lihat ditepi – tepi kini sudah dibenahi. Jika kau berkunjung ke sini nanti, akan kau temui bekasi yang indah nan asri. Makanan khas negri dapat kau temui di sepanjang jalanan bekasi. Gedung – gedung pejuang negri masih kokoh berdiri di bekasi. Macet dan riuh nya bekasi tak perlu kau hindari, agap saja bekasi ingin kau nikmati hari di kota yang penuh dengan berjuta kenangan negri ini. Meski dikenal sebagai kota yang penuh dengan hiruk pikuk, Kota bekasi justru menyimpan berbagai misteri yang masih tersembunyi. Jika mengulik lebih jauh mengenai bekasi, berbagai wisata baik gedung-gedung bersejarah, taman rekreasi, serta berbagai wisata kuliner, kini dapat dijumpai di bekasi. Seperti objek wisata yang satu ini, objek wisata ini dikenal dengan sebutan “Gedung Juang 45”. Gedung Juang 45, merupakan salah satu icon bekasi yang sangat diminati apalagi oleh para mu...
RASI merupakan salah satu jenis pangan sumber karbohidrat yang berasal dari singkong, dan merupakan ampas singkong hasil sampingan pembuatan aci. Kebiasaan mengkonsumsi rasi telah dilakukan secara turun temurun sejak jaman penjajahan Belanda, dan telah menjadi kebiasaan masyarakat Kampung Cireundeu sampai sekarang. Munculnya tradisi mengkonsumsi Rasi didorong oleh semangat kemandirian pangan yang berbasis pangan lokal. (Farkhan, Bachmid, & Majid, 2014). Masyarakat kampung adat cireundeu memanfaatkan pohon singkong terutamanya RASI (Beras Singkong) yang dikenal juga dalam bahasa Sunda yaitu sangueun menjadi makanan pokok kampung Cirendeu sampai sekarang. Berbagai olahan makanan telah berkembang di kawasan ini mengingat Kampung Adat Cireundeu saat ini telah menjadi contoh wilayah ketahanan pangan. Menurut Kahya (57 tahun) selaku masyarakat asli kampung Adat Cireundeu menurutnya bahwa memakan Beras Singkong sudah dimulai pada tahun 1924 yang di gagas oleh Aki Haji Ali disaat beliau s...
Gedung Sate atau dalam bahasa sundanya Gedong Sate adalah sebutan dari masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Bandung untuk kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat. Letaknya berada di Kota Bandung tepatnya di Jalan Diponegoro No. 22. Gedung sate mulai dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 di zaman pemerintahan kolonial Belanda. Pada zaman pemerintahan kolonial dulu, bangunan ini disebut dengan Gouvernments Bedrijven. Bangunan ini diarsiteki oleh Ir. J. Gerber yang merupakan seorang arsitek muda ternama lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland serta Ir. G. Hendriks dan Ir. Eh De Roo yang menjadi sebuah tim ahli dari Belanda. Ide untuk membangun gedung Sate awalnya dari penilaian kolonial Belanda bahwa Batavia sudah tidak pantas menjadi Ibu Kota karena berbagai perkembangan yang terjadi pada saat itu. Rencana awalnya, Gedung Sate dibangun untuk dijadikan pusat pemerintahan kolonial Belanda, karena mereka berpendapat bahwa iklim di Bandung mirip dengan iklim di Perancis Selatan saat seda...
Hadro adalah salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang, merupakan perpadua antara budaya Parsi (Timur Tengah) dengan budaya Priangan. Kesenian ini diiringi oleh tabuhan rebana, tilingtik, kempring, kompeang, bangsing, terompet dan bajidor (beduk kecil). Sementara lagu-lagunya merupakan gubahan dari karya Syeh Jafar Albarjanji, yang lebih dikenal dengan Kitab Barjanji. Selain tabuhan dan lagu, Hadro juga dibarengi dengan tarian yang gerakannya sangat didominasi oleh gerakan pencak silat (penca). Para penari yang jumlahnya sekitar 40 orang itu berpakaian kampret putih dan bercelana hitam, serta menggunakan totopong (ikat kepala), layaknya pemain silat. Yang membedakannya, para penari Hadro selalu menggunakan selendang berwarna merah. enurut catatan para penggerak kesenian Hadro, kesenian ini diciptakan sekitar tahun 1917 oleh K.H. Ahmad Sayuti, K.H. Sura, dan Pak Sastra, yang berasal dari Tanjung Singuru, Samarang Garut, untuk tu...
Ilmu Antropologi mengenal teori sistem simbol yang diperkenalkan oleh Clifford Geertz, seorang Antropolog Amerika. Dalam bukunya yang berjudul Tafsir Kebudayaan (1992), Geertz menjelaskan makna dibalik sistem simbol yang ada pada suatu kebudayaan. Geertz menyatakan bahwa sistem simbol yang merefleksikan suatu kebudayaan, dapat diinterpretasikan dengan menggunakan sistem makna (System of Meaning). Jadi bila ingin menginterpretasi sebuah kebudayaan dapat dilakukan dengan menafsirkan sistem simbolnya. Demikian juga dengan kesenian sisingaan dari Subang yang tak bisa dipisahkan dari simbol boneka singa yang biasanya ditunggangi anak-anak dalam pertunjukannya. Dalam sejarahnya, sisingaan merupakan simbol kebencian warga Subang terhadap kapitalis perkebunan dari Belanda dan Inggris yang mendapat proteksi pihak pemerintah kolonial (Kurnia,2003). Ketika itu, kaum kapitalis dari Inggris mendirikan sebuah perusahaan perkebunan swasta bernama P & T Lands (Pamanoekan en Tjiasemlanden). Per...
Kota Bandung dikenal sebagai kota wisata. Kota Bandung menjadi tujuan para wisatawan yang ingin menikmati udaranya yang segar. Tidak hanya menawarkan keindahan alamnya saja, Bandung juga memiliki beragam macam makanan yang menjadi ciri khas dari Kota Kembang tersebut. Kata “seblak” pasti tidak terdengar asing lagi bagi kita. Setelah mendengar kata tersebut, yang terlintas di benar kita adalah makanan berkuah pedas yang berasal dari Bandung. Seblak menjadi salah satu makanan yang sangat digemari oleh hampir semua kalangan, mulai dari yang muda hingga tua karena rasanya yang pedas dapat membangkitkan selera makan. Seblak juga memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia yang kebanyakan menyukai makanan pedas, gurih, dan memiliki aroma serta rasa yang kuat dari bumbu tradisional. Nama “seblak” itu sendiri berasal dari nama bumbu yang menjadi bahan dasar pembuatannya, yakni kencur atau cikur (Agustina, 2015). Topping yang menjadi ciri khas seblak biasanya memiliki tekstu...
Cireng Isi merupakan jajanan atau cemilan khas Jawa Barat, tepatnya Bandung dan sudah terkenal sejak tahun 1980-an. Cireng isi merupakan makanan yang diolah dari tepung tapioka dan diberi isian ayam suwir, abon, sosis, dan lain-lain. Saat ini, cireng isi memiliki bentuk dan rasa yang bermacam-macam. Cireng isi merupakan cemilan favorit bagi anak-anak karena bentuknya yang unik dan rasanya yang beragam. Resep Cireng Isi Bahan : Tepung kanji 250gr, tepung terigu 100gr, sosis 3 buah, bawang putih 2 siung, penyedap rasa 2 sdt, garam 1 sdt, air secukupnya. Cara Membuat : Campurkan dan aduk rata tepung tapioka, tepung terigu, penyedap rasa, garam, dan bawang putih di dalam mangkuk. Beri sedikit air sampai adonan terasa elastis. Ambil adonan dan bentuk sesuai selera, kemudian masukan isian sosis. Goreng adonan cireng yang sudah dibentuk di minyak yang panas agar krispi. Cireng isi siap dinikmati Sumber referensi : https://www.merdeka.com/jateng/5-cara-membuat-cire...