Kota Bandung dikenal sebagai kota wisata. Kota Bandung menjadi tujuan para wisatawan yang ingin menikmati udaranya yang segar. Tidak hanya menawarkan keindahan alamnya saja, Bandung juga memiliki beragam macam makanan yang menjadi ciri khas dari Kota Kembang tersebut. Kata “seblak” pasti tidak terdengar asing lagi bagi kita. Setelah mendengar kata tersebut, yang terlintas di benar kita adalah makanan berkuah pedas yang berasal dari Bandung. Seblak menjadi salah satu makanan yang sangat digemari oleh hampir semua kalangan, mulai dari yang muda hingga tua karena rasanya yang pedas dapat membangkitkan selera makan. Seblak juga memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia yang kebanyakan menyukai makanan pedas, gurih, dan memiliki aroma serta rasa yang kuat dari bumbu tradisional.
Nama “seblak” itu sendiri berasal dari nama bumbu yang menjadi bahan dasar pembuatannya, yakni kencur atau cikur (Agustina, 2015). Topping yang menjadi ciri khas seblak biasanya memiliki tekstur yang kenyal, yakni kerupuk. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, seblak juga mengalami perkembangan. Kini, rasa dan topping seblak dapat dikreasikan sesuai selera. Berikut ini proses pembuatan seblak ceker: (Furnia, 2019)
Bumbu halus: • 8 buah cabai merah • 7 buah cabai setan • 5 siung bawang merah • 2 siung bawang putih • 50 ml air
Topping Seblak: • 10 ceker yang sudah direbus • 10 butir bakso sapi • 50 gr makaroni mentah, rebus setengah matang • 50 gr kerupuk mentah, rebus setengah matang • 4 sdm minyak goreng • 200-250 ml air
Bumbu: • 1-2 sdt bubuk cabai • 1 sdt gula pasir • ½ sdt garam • 1 ½ sdt kaldu jamur bubuk
Proses pembuatan:
Referensi: Agustina, A. (2015). Ini dia asal usul seblak, si pedas beraroma kencur. Retrieved from https://www.merdeka.com/gaya/ini-dia-asal-usul-seblak-si-pedas-beraroma-kencur.html Furnia, M. (2019). Hits & Simple Daily Cooking (1st ed.; N. Khairunnisa, ed.). Jakarta: Visimedia.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang