Sebagai kota dengan curah hujan yang tinggi, Bogor dikenal dengan sebutan kota hujan atau rain city. Curah hujan yang tinggi di Kota Bogor disebabkan oleh letak kota Bogor yang dikelilingi oleh pegunungan yaitu Gunung Gede, Pangrango, dan Gunung Salak. Kota Bogor merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS. Kota Bogor terletak 59 km dari sebelah selatan DKI Jakarta. Kota Bogor terdiri dari 6 kecamatan dengan total 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (boit'n-zôrkh") yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram". Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran. Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20. Dalam sejarah perkembangan kebudayaan di Indonesia, di kawasan Bogor di masa lalu, juga pernah tercatat sebuah kerajaan kuno yang sangat mashur yang dikenal dengan sebutan “Pakwan Padjajaran”. Banyak terdapat dikemukan para ahli tentang kerajaan ini, di antaranya ada yang menyimpulkan bahwa kota Bogor di masa lalu merupakan bagian dari pusat Pakwan Padjadjaran. Masa klasik di Kota Bogor di masa lalu tersebut dibuktikan dengan sejumlah temuan baik berupa prasasti maupun arca-arca batu yang mewakili masa klasik yang pernah berlangsung di masa lalu. Secara geografis Kota Bogor merupakan bagian dari Jawa Barat yang identik dengan Etnis Sunda, namun di Kota Bogor juga terdapat etnis tionghoa dan arab yang memberikan warna dalam keragaman budaya di Kota Bogor. Di kawasan Empang dikenal sebagai kawasan etnis arab, setiap tahun selalu melakukan acara peringatan maulid Nabi yang dihadiri oleh ribuan jemaah. Begitupun di kawasan Suryakencana atau kawasan pecinan selalu mengadakan kegiatan Cap Go Meh yang juga selalu meriah dengan dihadiri ribuan orang, baik itu warga Bogor maupun wisatawan. Selain dikenal dengan sebutan kota Hujan, kota Bogor juga dikenal dengan destinasi wisata yang menjadi salah satu ikon kota Bogor yaitu Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor adalah hutan di tengah kota Bogor yang menjadi paru-paru kota. Tempat ini begitu asri dan sejuk sehingga banyak wisatawan datang kesana untuk menikmati keindahan dan suasana alam untuk rehat dari hiruk pikuk kota yang sudah semakin padat. Selain mengunjungi destinasi wisata, tak lengkap rasanya apabila kita berkunjung ke suatu tempat tanpa mencicipi makanan khasnya. Kota Bogor menjadi kota dengan bamyak makanan khas yang lezat dan disukai oleh banyak orang. Beberapa contoh santapan khas Bogor yaitu asinan, roti unyil, doclang, cungkring, laksa bogor, soto mie bogor, talas, toge goreng, es pala dan masih banyak lagi. Salah satu santapan yang paling terkenal dan dijadikan buah tangan oleh wisatawan yang berkunjung adalah asinan. Asinan Bogor mirip dengan acar, namun diawetkan. Meski diawetkan, kudapan ini tidak mengandung pengawet. Asinan Bogor terdiri dari tiga jenis yaitu asinan sayur, asinan buah, dan campuran. Asinan Bogor sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Asinan Bogor yang paling terkenal adalah Asinan Gedung Dalam. Sejarahnya dimulai ketika seorang Kapitan Cina (Pemimpin Cina) yang tinggal di Bogor, Tan Goan Piauw (1825-1889) memutuskan untuk membangun sebuah gedung penampungan bernama Gedung Dalam dengan tujuan untuk memfasilitasi tempat tinggal bagi bangsa China yang baru tiba di kota Bogor. Namun, lama kelamaan, gedung ini pun menjadi pusat kebudayaan China di kota Bogor. Asinan Bogor pun dijajakan pertama kali pada era 70-an. Asinan Sedap Gedung Dalam pun menjadi label awal dari asinan Bogor sebelum dikenal luas oleh masyarakat sekitar. Asinan tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, kudapan ini bahkan sampai mendunia. Dilansir dari detik.com ada seorang warga negara Australia bernama Nick Molodysky yang sangat menyukai asinan sampai-sampai ia membuka toko asinannya sendiri di Sydney. Bahan-bahan untuk membuat asinan sangat mudah ditemui di swalayan. Bahan-bahan untuk membuat asinan yaitu buah nanas, manga muda, jambu air, mentimun, tauge dan kol. Bumbunya terdiri dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, gula pasir, garam, cuka, terasi, dan air matang. Cara membuatnya pun sangat mudah, kupas buah, potong-potong buah dan sayur kemudian cuci bersih. Kemudian haluskan cabai, terasi, garam,dan gula. Setelah itu campur dengan air dan cuka. Jika bumbu sudah siap dan mencapai rasa yang diinginkan, campurkan buah dan sayur yang telah kita potong-potong, aduk sampai rata kemudian santapan ini siap dihidangkan.
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.