dongeng cerita rakyat
74 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pande Gelang dan Putri Cadasari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Pangeran Pandeglang dan Putri Cadasari Pada suatu hari di Bukit Manggis terlihat seorang putri yang sangat cantik duduk terpaku. Tatapan matanya kosong, ia terlihat sedih. Melintaslah seorang laki-laki separuh baya dengan memilkul karung diatas pundaknya. Laki-laki itu terdiam sejenak ketika melihat sang Putri. Terlihat di wajah lelaki itu dia khawatir dengan kondisi sang putri, "Sampurasun...," sapa laki-laki paruh baya itu, "Maaf apabila saya telah membuat Tuan Putri terkejut, ada apa gerangan yang membuat Tuan Putri terlihat bersedih hati?" Ucap Laki-laki itu sambil menundukkan kepalanya. "Rampes," jawab sang putri. Sang Putri tidak segera menjawab. Dia memperhatikan penuh seksama lelaki yang berdiri di hadapannya. Putri merasa yakin, lelaki itu adalah lelaki baik. "Aku pikir tiada guna aku menceritakan masalah pribadiku kepada orang lain." Jawab Sang Putri Cantik "Jika demikian, mohon maafkan aku yang telah ikut campur masalahTuan Putri," ucap laki-laki itu. Dia...

avatar
Aulya Uswatun Hasanah
Gambar Entri
Patingtung Bambu
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

Kata P atingtung  diambil dari bunyi-bunyian waditra atau alat musik, seperti gendang atau  kendang.  Patingtung dapat diuraikan menjadi tiga suku kata, yaitu pa-ting-tung.  Pa  dari kata  pak  dimaksudkan suara gendang kulanter atau talipak (kendang kecil yang diberdirikan);  tIng  suara gendang talipung (kendang kecil yang dibaringkan) dan  tung  suara kendang atau bedug yang besar. Seni Patingtung merupakan jenis kesenian yang memadukan pencak silat dengan tarian. Keberadaan tarian di dalam seni Patingtung sebagai selingan. Adapun gerak dasar tarian dalam Seni Patingtung sangat didominasi oleh gerakan pencak silat sehingga seni ini dapat dikatakan identik dengan pencak silat. Tarian dalam seni Patingtung bersifat atraktif karena gerakan-gerakannya menggambarkan ketangkasan,baik dalam hal menggunakan piring-piring dari beling maupun menggunakan belati yang ditikamkan di dada penari sendiri. Sejarah da...

avatar
Dita Indrani
Gambar Entri
Dzikir Saman
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

Perkembangan Dzikir Saman oleh grup layungsari yang berada di kampung sawah saketi pandeglang.  dzikir saman disebut juga dzikir maulud yaitu kesenian tradisional rakyat banten khususnya di kabupaten pandeglang yang menggunakan media gerak lagu atau vokal dan syair-syair yang dilantunkan meng agungungkan asma allah dan pujian kepada rasullah saw.  dzikir saman awal mulanya dari karuhun yaitu ki saman. sekarang diteruskan oleh keturunan ke 5 oleh abah inting. secara literatur disebut dzikir dicetuskan pertama kali oleh syeh saman yang berasal dari aceh tari saman berasal dari kesultanan banten yang dibawa para ulama pada abad ke 18 sebagai upacara keagamaan untuk memperingati hari kelahiran nabi muhammad pada bulan mulud namun seiring dengan perkembangannya dapat pula dilakukan pada acara pernikahan dkhitanan dan acara besar lainnya.  grup kesenian dzikir saman layungsari sudah 40 tahun yang didrikan oeh abah inting. pola permainan seni dzikir saman dilakuk...

avatar
Amiekakaaro
Gambar Entri
Sate Bandeng
Makanan Minuman Makanan Minuman
Banten

Sate Bandeng identik dengan Banten. Makanan ini dapat diperoleh di hampir seluruh daerah di Banten, terutama Banten Utara. Biasanya makanan ini dapat diperoleh pada acara perjamuan perkawinan atau pesta lainnya yang melibatkan hubungan kekeluargaan atau hubungan kerja. Sebagai makanan khas, Sate Bandeng punya cerita tersendiri. Cerita ini terbagi menjadi dua versi. Versi pertama menyebutkan, makanan ini berasal dari keinginan sultan Banten, yang tak diketahui sultan yang mana, untuk menyajikan makanan pada tamunya. Sultan menginginkan agar makanan tersebut tidak memiliki duri dalam daging sehingga tidak merepotkan tamunya. Masakan tak berduri itulah yang kemudian dikenal sebagai Sate Bandeng. Sementara versi kedua, mengatakan, makanan ini biasa dikonsumsi oleh kalangan ulama untuk menjamu tamu-tamunya. Meski kedua versi ini tampak berbeda, keduanya bisa jadi benar sekaligus. Sebab, ulama di Banten biasanya keturunan sultan Banten yang menjauhi kehidupan politik kerajaan. Kini, m...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Misteri dan Karomah Batu Qur’an Pandeglang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Misteri dan Karomah Batu Qur’an Pandeglang http://kumpulanbaru.blogspot.co.id/2015/12/misteri-dan-karomah-batu-quran.html Dalam catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang berkaitan erat dengan Syekh Maulana Mansyur, ulama Banten yang terkenal di abad ke 15. Konon lokasi di mana Batu Quran ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah.   Dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul bersama dengan air dari tanah yang tidak berhenti mengucur. Banyak orang  menyakini bahwa air yang mengucur tersebut adalah air zam zam. Syekh Maulana Mansyur kemudian bermunajat kepada Allah dengan salat dua rakaat di dekat keluarnya air tersebut. Selesai salat Syekh Maulana Mansyur kemudian...

avatar
Sifqa
Gambar Entri
Debus
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin ( 1532 - 1570 ). Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa ( 1651 — 1692 ) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara . [1] Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya: Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka. Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok. Memakan api. Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah. Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh. Menggoreng telur di at...

avatar
Dangerous
Gambar Entri
Kisah di Balik Nama "Tanjung Lesung"
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Alkisah hiduplah seorang pengembara bernama Raden Budog. Ia dipercaya berasal dari Laut Selatan. Suatu ketika Raden Budog bermimpi bertemu dengan seorang gadis. Sangat cantik wajah gadis itu. Raden Budog sangat terpesona dan langsung jatuh hati. Ia lalu memutuskan untuk kembali mengembara untuk mencari keberadaan si gadis berwajah sangat jelita itu. Dengan menunggangi kuda kesayangannya, Raden Budog menuju arah utara. Anjing miliknya turut pula menemani kepergiannya. Mereka terus menuju arah utara hingga tiba di Gunung Walang. Di tempat itu pelana Raden Budog robek hingga ia tidak lagi menunggung kuda. Raden Budog menuntun kudanya dan anjingnya tetap setia menemani pengembaraan Raden Budog. Mereka akhirnya tiba di pantai Cawar. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, Raden Budog berniat mandi di pantai yang indah itu. Setelah puas mandi dan membersihkan dirinya, Raden Budog berniat melanjutkan perjalanannya kembali. Diajaknya kuda dan anjingnya itu untuk ke...

avatar
Dangerous
Gambar Entri
Suku Baduy
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Menilik sejarah Suku Baduy tentunya tidak terlepas dari asal-usul masyarakat etnis itu sendiri. Suku Baduy atau Badui, dan biasa juga menyebut masyarakatnya sebagai “urang Kanekes” disinyalir merupakan sebutan yang mengacu pada nama wilayah atau tempat asal mereka, yaitu Kanekes. Menurut pendapat lain, sebutan “Baduy” merupakan sebutan masyarakat luar untuk menyebut etnis tersebut yang diawali dari sebutan para peneliti Belanda untuk menamakan masyarakat nomaden (masyarakat yang hidup berpindah-pindah) di sekitaran gunung dan sungai Baduy yang terletak di bagian utara wilayah Kanekes. Suku Baduy termasuk ke dalam etnis Sunda yang tinggal di  Kabupaten Lebak Banten . Hingga saat ini sebagian besar masyarakatnya, terutama yang terdapat di pedalaman Baduy, masih sangat menutup diri dari dunia luar serta memegang kuat nilai adat-istiadat secara turun-temurun. Asal-usul Suku Baduy Secara garis besar, ada tiga pendapat berbeda...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sultan Ageng Tirtayasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Sultan Ageng Tirtayasa yang ketika kecil ber-nama Abdul Fatah lahir pada tahun 1631. Ketika beliau baru lahir, kerajaan Banten diperintah oleh Pangeran MANGKUBUMI. Dalam memerintah kerajaan Banten, Pangeran Mangkubumi banyak melakukan kerjasama dengan VOC yang dikendalikan oleh penjajah Belanda. Tetapi setelah Abdul Fatah naik tahta pada tahun 1661 dan bergelar Sultan Ageng Tirtayasa, suasana kerajaan berubah seratus delapan puluh derajat. Jika raja sebelumnya melakukan kerjasama dalam banyak hal dengan VOC, Sultan Ageng Tirtayasa adalah sebaliknya. Sultan Ageng Tirtayasa tidak suka sama sekali dengan sikap bangsa Belanda yang bersikap sebagai bangsa penjajah bagi kerajaan Banten.  Sebagai bukti nyata bahwa Sultan Ageng Tirtayasa tidak suka de-ngan tingkah laku bangsa Belanda sebagai bangsa penjajah, dengan cara bergerilya Sultan Ageng Tirtayasa melakukan penyerangan-penyerangan terhadap VOC dan benteng-benteng Belanda di mana berada. Penyerang-an-penyerangan bergerilya...

avatar
Deni Andrian