Dalam pemberian nama sebuah daerah biasanya di angkat dari sebuah peristiwa ataupun dari nama tokoh yang terkenal dari daerah tersebut. Tidak jauh beda di kampungku, dalam pemberian namanya di ambil dari sebuah peristiwa. Dusun watu-watu Desa Julupa’mai. Sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Pallangga Kab. Gowa. Makna dari nama pada kampungku tidak terlepas dari asal usul kampung tersebut. Untuk Julupa’mai itu sendiri berasal dari bahasa makassar yang artinya satu nafas. Masyarakat berharap, semua yang tinggal di desa ini selalu bersatu dalam satu nafas. Semuanya menginginkan untuk untuk bisa selalu bersatu dan tidak akan bercerai berai. Masyarakat di kampungku sangat mengutamakan kekeluargaan. Kami saling menganggap bahwa tetangga adalah keluarga terdekat yang mampu menolong kita saat kesusahan. Suatu contoh, ada tetangga yang mengalami kecelakaan dan hampir semua warga kampung datang untuk melihatnya. Dari kejadian ini kita bisa melihat bahwa mere...
Manre-Anre di Tanah Jatie Pangkajene dan Kepulauan atau dikenal dengan Pangkep, merupakan miniatur Negara Indonesia menurut kacamata Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. Mengapa demikian ? karena kondisi geografis wilayahnya yang terdiri atas wilayah pegunungan, daratan dan lautan (kepulauan). Pangkep juga adalah kabupaten yang berhasil merukunkan dua suku dari dua kerajaan besar, Bugis (Bone) dan Makassar (Gowa). Jika diperhatikan dari segi tradisi dan budaya, maka kondisinya sama dengan yang berlaku di dua suku itu. Baik itu pada tradisi perkawinan, hukum, adat istiadat dan lain sebagainya. Hingga kini, Pangkep mencatatkan diri masih menjalankan tradisi utama dalam menjalani kehidupan sosial budayanya. Salah satunya “Mappalili” atau acara turun sawah. Namun, di daerah ini terdapat dua versi yang berbeda dalam pelaksanaannya. Pertama, Labakkang. Di mana suku dan tradisi yang berlaku di sini adalah suku Makassar. Dalam pelaksanaan mappalili ini...
https://www.youtube.com/watch?v=ccPQDCfVrEc
Kapurung (Pugalu) Kapurung adalah salah satu makanan olahan khas dari Sulawesi Selatan yang terbuat dari sagu. Makanan yang mirip cendol dengan ukuran yang lebih besar, berkuah sayur dan campuran ikan ini merupakan kuliner khas dari daerah Palopo (dan pemekarannya; Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara). Di daerah asalnya kapurung disebut juga Pugalu . Kapurung sangat nikmat disantap selagi panas dan hangat sebab bila telah dingin sagunya akan mengeras. Proses pembuatan kapurung cukup mudah yakni sagu ditaruh dalam sebuah baskom kemudian ditambahkan air panas sembari mengaduk-aduknya hingga seluruh adonan sagu bercampur air. Sagu yang awalnya masih berbentuk tepung akan berubah menjadi kental layaknya lem. Warnanya pun akan berubah tergantung pada jenis sagunya. Adonannya terus diaduk hingga tidak ada lagi sagu yang masih berupa tepung. Adonan kapurung dibentuk bulat (tidak utuh) sebesar kepala sendok makan dengan cara kedua sumpit bambu ( pidui’ ) mengambil beberapa bag...
TARI SERE API DAN IRINGAN PADENDANG Sere Api atau Massere Api berasal dari bahasa bugis yang berarti bergerak/menari di dalam kobaran api. Keberadaan Sere Api diketahui sejak tahun 1920 tepatnya di Desa Gattareng, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru. Sere Api berkembang dan muncul pertama kali di Dusun Lempang, Desa Gattareng. Keberadaan Sere Api sampai sekarang belum diketahui siapa penciptanya karena menurut masyarakat diwilayah tersebut, Sere Api lahir secara spontanitas sejak nenek moyang hingga sekarang. Tari Sere Api ini adalah ritual tahunan masyarakat Desa Gattareng yang berfungsi sebagai alat atau sarana komunikasi kepada dewi padi “ Sang Hyang Sri ” dan sebagai perayaan rasa syukur atas hasil cocok tanam yang akan segera dipanen. Selain sebagai media hiburan, Sere Api juga mempunyai fungsi sosial, sebab Sere Api dapat mempererat hubungan silaturahmi dan hubungan emosional antar warga setempat. Lebih lanj...
Asal-usul kampungku…. Batutanengnge. Batutanengnge… Mungkin ada yang bertanya apa sih itu Batutanngnge? Dalam bahasa Bugis Batutanengnge sendiri artinya adalah batu yang di tanam, tapi saya tidak akan membahas batu yang di tanam sehingga menjadi rindang dan kemudian menghasilkan buah atau bunga, tapi asal usul kenapa ada sesuatu yang disebut Batutanengnge. Batutanengnge sendiri adalah nama tempat disebuah daerah di kec. Kahu, kab. Bone, sul-sel. Daerah pedesaan indah nan asri yang kata orang mirip ubud bali. Menurut eyang-eyang yang saat ini kebetulan Alhamdulillah masih hidup, dahulu Batutanengnge bernama Latepo, tapi alkisah dalam legenda pada saat jaman penjajahan entah itu jaman penjajahan Jepang atau Belanda saya juga tidak tahu yang jelasnya mereka menyebutnya jaman gerillia, di Latepo tersimpan sebuah harta karun berupa bongkahan emas yang yang di anggap suci ole...
MITOS DAN CERITA RAKYAT PUANG BARANI, MANUSIA SETENGAH DEWA Lolisang merupakan salah satu desa di Kecamatan Kajang. Masyarakatnya yang masih berpegang teguh terhadap mitos atau imajinasi magis dari para nenek moyang kami. Masyarakat Desa Lolisang, menanamkan kesadaran magis dalam dirinya bahwa Puang Barani adalah penolong dan pemberi kebaikan. Kerak peristiwa masyarakat Kajang, Lolisang khususnya ketika mendapati dirinya dalam kesusahan maka dia akan berteriak meminta kepada Puang Barani untuk kesalamatan dirinya, Hal ini juga sering terjadi ketika mobil yang dinaikinya tidak bisa menanjaki jalanan yang berbukit maka mereka akan melakukan do’a massal kepada Puang Barani agar (mesin) mobil yang dikendarai diberi tenaga dalam usaha menanjaki jalan berbukit itu. Puang Barani m...
Legenda Toakala (kera Putih) (Filosofi Patung Monyet di Bantimurung) Di Maros dikenal legenda Kera Putih atau yang biasa dikenal dengan sebutan Toakala. Toakala adalah seorang menteri sekaligus tangan kanan dari Raja Kera yang bernama Marakondang yang kerajaannya berada di daerah Bantimurung. Suatu ketika Raja Marakondang terpikat oleh kecantikan dari seorang Putri kerajaan Manusia yang dipimpin oleh Raja yang Bernama Raja Pattiro. Ialah Bissu Daeng, Putri kerajaan Pattiro yang membuat Raja Marakondang jatuh cinta. Perasaan cinta menggebu-gebu Raja Marankondang membuatnya mengutus Toakala dan Puto Pabintingparia, serta menteri lainnya untuk melamar Putri Raja Pattiro, Bissu Daeng. Sesampainya di kerajaan Pattiro, Toakala menuturkan niat baik Rajanya untuk meminang Bissu Daeng, namun sayangnya niatan baik ini hanya bertepuk sebelah tangan. Raja Pattiro menolak mentah-mentah lamaran Raja Marakondong, lantaran ia adalah Kera. Toakala dan menteri lainnya...
Tak ada kata lain selain kata unik untuk menggambarkan keadaan kampung dan sukuku. Bagaimana tidak, ciri khas sukuku satu-satunya di Indonesia dan cukup terkenal di penjuru Indonesia. Tak jarang banyak masyarakat asing yang bukan dari sukuku rela datang jauh-jauh dengan menempuh perjalanan 7 jam dari kota Makassar. Belum lagi jalan yang banyak rusak dan menanjak untuk memasuki wilayah yang kami sebut Ammatoa. Hey, tahukan Ammatoa?bahkan hampir setiap stasiun televisi pernah mengabadikan gambar desa Ammatoa. Belum tahu letak desa Ammatoa?. Desa Ammatoa berada di Provinsi Sulawesi Selatan yang terkenal dengan suku bugisnya tetapi desa Ammatoa adalah suku Kajang dan satu-satunya hanya ada di Kabupaten Bulukumba. Desa Ammatoa sendiri berada di kecamatan Kajang. Oh yah Ammatoa itu menunjukkan nama desa sedangkan suku kami ya suku Kajang. Memasuki w...