|
|
|
|
![]() |
Nama adalah Doa Tanggal 08 Aug 2015 oleh Sri Wahyudi Astuti. |
Dalam pemberian nama sebuah daerah biasanya di angkat dari sebuah peristiwa ataupun dari nama tokoh yang terkenal dari daerah tersebut. Tidak jauh beda di kampungku, dalam pemberian namanya di ambil dari sebuah peristiwa. Dusun watu-watu Desa Julupa’mai. Sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Pallangga Kab. Gowa. Makna dari nama pada kampungku tidak terlepas dari asal usul kampung tersebut.
Untuk Julupa’mai itu sendiri berasal dari bahasa makassar yang artinya satu nafas. Masyarakat berharap, semua yang tinggal di desa ini selalu bersatu dalam satu nafas. Semuanya menginginkan untuk untuk bisa selalu bersatu dan tidak akan bercerai berai. Masyarakat di kampungku sangat mengutamakan kekeluargaan. Kami saling menganggap bahwa tetangga adalah keluarga terdekat yang mampu menolong kita saat kesusahan. Suatu contoh, ada tetangga yang mengalami kecelakaan dan hampir semua warga kampung datang untuk melihatnya. Dari kejadian ini kita bisa melihat bahwa mereka sangat mengutamakan kekeluargaan yang tidak ternilai harganya. Hal ini yang tidak akan kita dapatkan di daerah perkotaan.
Pada kampungku, mayoritas masyarakatnya berbahasa asli Makassar. Dasar dari nama Watu-Watu dari bahasa Makassar yaitu Batu-Batu. Pada awalnya, daerah ini semua jalannya dari batu sehingga masyarakat terdahulu sepakat untuk mengangkat nama kampungnya menjadi batu-batu. Tetapi lama kelamaan, nama ini kurang enak di dengar oleh sebagian orang dan akhirnya kembali untuk di ubah. Sehingga mereka mendapat kesepakatan untuk mengubahnya menjadi watu-watu. Dari cerita yang saya dengar, tidak ada cerita pasti kenapa bisa berubah menjadi watu-watu.
Dari situlah awal dari penamaan dusun watu-watu. Selain dari sejarah itu, masih ada satu kisah di balik nama Watu-watu tersebut. Konon ceritanya, dahulu setiap masyarakat yang pindah ke watu-watu, keluarganya akan lenggeng dan bertahan hingga maut memisahkan. Selain itu, banyak juga cerita bahwa setiap keluarga yang pindah ke daerah ini akan sejahtera.
Benar ungkapan selama ini bahwa dalam pemberian sebuah nama ada doa yang terkandung di dalamnya. Doa itulah yang di percaya oleh semua masyarakat yang menetap di Watu-watu Desa Julupa’mai. Semua berharap doa itu akan menhampiri mereka dan meraih sebuah kebahagiaan.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |