×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Sulawesi Selatan

Legenda Toakala (Kera Putih)

Tanggal 20 Aug 2015 oleh Rizal Pauzi.

Legenda Toakala (kera Putih)

(Filosofi Patung Monyet di Bantimurung)

 

Di Maros dikenal legenda Kera Putih atau yang biasa dikenal dengan sebutan Toakala. Toakala adalah seorang menteri sekaligus tangan kanan dari Raja Kera yang bernama Marakondang yang kerajaannya berada di daerah Bantimurung.


Suatu ketika Raja Marakondang terpikat oleh kecantikan dari seorang Putri kerajaan Manusia yang dipimpin oleh Raja yang Bernama Raja Pattiro. Ialah Bissu Daeng, Putri kerajaan Pattiro yang membuat Raja Marakondang jatuh cinta.


Perasaan cinta menggebu-gebu Raja Marankondang membuatnya mengutus Toakala dan Puto Pabintingparia, serta menteri lainnya untuk melamar Putri Raja Pattiro, Bissu Daeng. Sesampainya di kerajaan Pattiro, Toakala menuturkan niat baik Rajanya untuk meminang Bissu Daeng, namun sayangnya niatan baik ini hanya bertepuk sebelah tangan. Raja Pattiro menolak mentah-mentah lamaran Raja Marakondong, lantaran ia adalah Kera. Toakala dan menteri lainnya akhirnya pulang dengan membawa kekecewaan.


Sesampainya di Kerajaan. Raja Marakondang yang sedang di Mabuk cinta mendapatkan kabar yang tidak ia harapkan dari Toakala terkait penolakan terhadap lamarannya kepada Bissu Daeng. Dengan perasaan kesal Raja Marakondang berniat untuk berperang melawan kerajaan Pattiro, para menteri lainnya pun setuju. Namun, Toakala berpikiran lain dan menawarkan suatu rencana kepada kepada Raja Marakondang, dan Marakondang pun menyetujui rencana tersebut.


Suatu hari di kerajaan Pattiro, Bissu Daeng sedang asyik bermain-main dalam istananya. Tiba-tiba dari jendela, ia melihat seekoar anak kera dan tertarik dengan anak kera tersebut. Bissu Daeng akhirnya keluar istana dan mengejar anak kera tersebut dan bermain-main dengannya. Anak kera tersebut ternyata bagian dari rencana Toakala untuk menculik Bissu Daeng. Bissu Daeng akhirnya diculik oleh Toakala dan dibawah ke Kerajaan Marakondang. Penculikan Bissu Daeng, akhirnya sampai ke telinga Raja Pattiro. Seorang ayah jika tahu putri kesayangannya diculik, pastilah akan marah, begitu pula dengan Raja Pattiro, namun saking sayangnya ia kepada Bissu Daeng, ia takut terjadi hal yang tidak diinginkan kepada putrinya.


Singkat cerita, akhirnya Raja Pattiro berdamai dan menyetujui pernikahan putrinya dengan Raja Marakondang. Raja Pattiro kemudian mengundang Raja Marakondang bersama para menterinya untuk melangsungkan pernikahan di Kerajaan Pattiro. Marakondang dengan senang hati menyambut niatan baik ini dan segera bersama Toakala dan Menteri lainnya menuju ke Kerajaan Pattiro untuk melangsungkan pernikahan.


Sesampainya di Kerajaan Pattiro, Bissu Daeng akhirnya kembali ke istana dan bersiap-siap untuk dinikahkan. Rombongan Raja Marakondang disambut dengan ramah dan dipersilahkan menunggu di dalam ruangan yang tak berjendela.

 

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...