Guys , di daerah kalian ada tradisi ater-ater gak si ? Jika diantara kalian ada yang belum atau kurang tahu apa itu tradisi ater-ater, sini penulis spill ya. Ater-ater berasal dari Bahasa Jawa “ angateri ” yang berarti mengantar. Tradisi ater-ater merupakan budaya lokal dari masyarakat di wilayah jawa, Indonesia. Tradisi ini biasanya memberikan sebuah hantaran atau bahasa kekiniannya yaitu hampers dari jenis barang atau produk tertentu. Nah , dalam hantaran ini ternyata tidak hanya satu jenis barang saja loh tetapi bisa beberapa jenis barang dalam satu hantaran yaitu bisa berupa gula, teh, maupun roti atau makanan minuman siap saji. Tradisi ater-ater dilakukan dengan memberikan hantaran kepada orang-orang yang pantas mendapatkan hantaran tersebut seperti kepada sanak saudara yang lebih tua atau terdekat. Sehingga, tradisi ater-ater ini dapat membuat orang menyimpulkan bahwa seseorang yang memberikan hantaran itu bersifat dermawan, baik hati, ramah dan bersolidaritas tingg...
Halo sobat budaya, udah pada tahu apa belum nih kalau orang jawa punya cara unik buat ngebungkus makanan lhoo. Orang jawa pada zaman dahulu sebelum adanya piring mereka menggunakan dedaunan guna membungkus maupun sebagai tempat makan. Dedaunan yang biasa digunakan adalah daun pisang. Daun pisang banyak digunakan oleh orang jawa untuk membungkus maupun menjadi alas makan. Daun pisang yang digunakan dibentuk menjadi beragam bentuk lhooo, salah satunya yang paling sering dijumpai adalah teknik membungkus makanan yang bernama “Pincuk”. Bagi sebagian orang jawa, pasti sudah ga asing dengan kata-kata tersebut. Akan tetapi, bagi kalian yang bukan orang jawa pasti bertanya-tanya apa sih pincuk itu. Pincuk dapat dikatakan sebagai salah satu teknik membungkus yang dimiliki orang jawa. Dimana pincuk sendiri biasanya daun yang digunakan adalah daun pisang. Pincuk ini biasanya digunakan untuk alas makan sehari-sehari bahkan saat dilakukan tradisi loooh. Melansir dari penelitian Afriani (2020...
Haloo sobat budayaaaa, kalian pasti tau kan kalau Indonesia itu memiliki berbagai macam kuliner yang identik nih dengan perayaan lebaran. Nah salah satunya adalah suku jawa. Pada saat lebaran orang jawa terbiasa membuat kupat. Bahkan kupat menjadi suatu tradisi bagi orang jawa lhooo. Yapss tradisi itu bernama “ Bakda Kupat” selain disebut sebagai bakda kupat, biasa disebut juga sebagai Kupatan ataupun Kupat Syawalan. Tradisi adalah sebuah tradisi dimana saat hari ke tujuh lebaran masyarakat jawa membuat kupat sebagai makanan utama yang akan dihidangkan bagi tamu yang datang. Kupat sendiri merupakan makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa yang muda atau yang biasa disebut janur(Achroni,2017). Kupat sendiri identik dengan bentuk persegi panjang maupun berbentuk segi empat. Bakda kupat telah ada dalam tradisi masyarakat jawa sejak mulai disebarkan nya agama islam ke tanah jawa. Bakda kupat diperkenalkan oleh salah satu dari walisongo yaitu Sunan Ka...
Kota Surakarta menjadi salah satu surga kuliner di Indonesia karena keragaman masakan yang dimilikinya. Salah satu masakan khas solo yang cukup dikenal banyak masyarakat adalah timlo. Masakan timlo merupakan sebuah sup yang di dalamnya terdapat isian irisan dadar gulung, irisan sosis solo, suwiran ayam, bihun, telur pindang coklat, irisan ati ampela ayam, irisan wortel, jamur kuping, irisan kentang goreng dan jeroan (tambahan opsional). Adapun kuah dari timlo sendiri memiliki cita rasa yang asin gurih yang berasal dari sari kaldu ayam, garam, bawang putih, bawang merah, garam, merica, dan gula. Pada dasarnya, cara membuat timlo hampir sama dengan cara membuat soto namun hanya berbeda pada macam-macam isian dan bumbunya saja. Timlo dapat disajikan dengan atau tanpa nasi dan saat hendak menyantapnya dapat ditambahkan dengan berbagai jenis sambal, kecap, dan perasan jeruk nipis. Timlo diduga merupakan hidangan yang terinspirasi dari kuliner tionghoa yang dikenal dengan sebutan sup kim...
Surakarta dikenal sebagai salah satu kota di Indonesia yang kaya akan produk budayanya dan menjadi ikon bagi kota Surakarta itu sendiri. Salah satu produk budaya asli Surakarta tersebut adalah kain batik yang menjadi batik khas Surakarta dan cukup terkenal baik di kalangan masyarakat setempat atau di luar daerah. Batik merupakan suatu karya seni yang cukup populer asli dari Indonesia karena terdapat beberapa daerah yang juga memiliki produk batik khas daerah masing - masing. Begitu pula Surakarta yang memiliki produk batik tradisional dan sudah berkembang menjadi industri . Terdapat beberapa sentra batik yang tersebar dan populer di beberapa bagian kota Surakarta, seperti sentra kampung batik Kauman dan batik Laweyan. Batik Kauman merupakan produk batik tulis tradisional khas Surakarta yang terpusat di kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Kampung Batik Kauman ini lah yang menjadi cikal bakal lahirnya industri batik tradisional di kota Surakarta yang berkembang hingga saat ini. Kampu...
Sambal tumpang adalah makanan khas yang berasal dari Sragen, dengan bahan dasar Tempe. Sambal ini sangat unik karena bahannya memakai tempe yang sudah membusuk atau semangit. Yang khas dari sambal ini adalah penggunaan dua jenis tempe, tempe yang sudah menjelang busuk atau terlalu matang dan tempe yang masih bagus. Tempe Sragen ini disimpan 3 hari saja sudah busuk, beda dengan tempe dari daerah lainnya. Meskipun begitu, rasa dari sambal tumpang yang berbahan tempe hampir busuk sangatlah nikmat. Tidak ada orang Sragen yang tidak suka dengan olahan sambal tumpang. Di Sragen sendiri, awalnya sambal tumpang tidak harus disiramkan di atas sayuran, tetapi langsung di atas nasi. Namun, sekarang sambal tumpang juga disajikan bersama sayuran rebus. Sambel tumpang khas Sragen menggunakan santan untuk kuahnya, sementara isiannya didominasi tempe yang dihaluskan. Langkah-langkah memasak sambel tumpang khas Sragen : Potong semua tempe menjadi dadu-dadu kecil, rebus air secukupnya kedalam wajan,...
Di daerah Desa Ngreden Kabupaten Klaten terdapat makanan khas yang biasa disebut Legondo. Legondo di Desa Ngreden biasanya diperjualbelikan kepada orang-orang yang mengunjungi makam Ki Ageng Perwito yang juga berada di Desa Ngreden. Biasanya, para peziarah pasti akan membeli legondo sebagai oleh-oleh atau tanda bahwa mereka telah sampai ke makan Ki Ageng Perwito. Tak hanya para peziarah, legondo juga dibeli oleh orang-orang yang lewat atau sekadar mampir. Ki Ageng Perwito sendiri merupakan seorang keturunan Kerajaan Demak, tepatnya anak ke empat dari Sultan Trenggono. Ki Ageng Perwito awalnya mempunyai nama Pangeran Prawoto. Saat Kerajaan Demak runtuh dan pusat pemerintahan berpindah ke tangan Sultan Hadiwijaya, Pangeran Prawoto pun juga ikut pindah ke Pajang. Setelah itu, ada peristiwa babat alas yang dilakukan oleh Danang Sutowijaya, Pangeran Prawoto pun menyusul, tetapi justru bertemu dengan Sunan Kalijaga. Kemudian Pangeran Prawoto diminta untuk tinggal di daerah delanggung yan...
Kota Surakarta tidak hanya dikenal akan keberagaman budayanya tetapi juga kaya akan kuliner khas yang memanjakan lidah. Beragamnya kuliner tersebut yang menjadi daya tarik wisata bagi para wisatawan dari berbagai daerah baik domestik atau luar negeri. Salah satu kuliner atau makanan khas Surakarta yang menjadi warisan budaya dan mungkin sudah tidak asing lagi adalah selat solo. Selat solo menjadi makanan khas Surakarta yang terdiri dari daging olahan yang biasanya di cincang, sayuran pelengkap seperti potongan wortel, buncis, daun selada, tomat, acar timun, mayonaise, dilengkapi pula dengan kentang rebus, kentang goreng, telur rebus, dan disajikan dengan kuah berwarna coklat bercita rasa manis gurih yang segar. Sehingga selat solo ini memiliki kandungan nutrisi yang pas dan seimbang antara protein, karbohidrat, mineral, dan lainnya yang baik untuk tubuh. Selat solo merupakan salah satu makanan modifikasi dari budaya barat di masa lampau yang disesuaikan dengan cita rasa dan selera...
Orang Jawa memiliki prinsip hidup yaitu prasaja yang berarti hidup yang sederhana, jujur, terus terang, dan apa adanya. Prinsipnya adalah kehidupan harus dijalani secara pas atau dapat berarti bahwa tidak berlebihan maupun berkekurangan. Hidup prasaja ini dilihat dari perilaku, sikap, dan cara bertutur kata. Kuliner juga termasuk dalam prinsip tersebut, salah satunya yaitu kuliner cabuk rambak yang dapat ditemui di Kota Solo. Cabuk rambak ini menggunakan bahan-bahan dan penyajian yang begitu sederhana sesuai dengan konsep hidup prasaja tersebut. Cabuk rambak adalah salah satu makanan tradisional khas Solo. Cabuk rambak terdiri dari kata cabuk dan rambak. Cabuk adalah saus yang dibuat dari wijen putih dan parutan kelapa yang disangrai sampai kering sehingga menghasilkan cita rasa yang tidak terlalu pedas dan sedikit gurih. Bumbu kering ini dapat bertahan lama dan ketika akan dihidangkan hanya perlu ditambahkan air sampai kental. Rambak adalah kerupuk kulit kerbau atau sapi....