×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

teknik membungkus makanan secara tradisional

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Surakarta

Tradisi membungkus makanan dengan teknik “Pincuk”

Tanggal 30 Apr 2023 oleh Haha_gurun_21 . Revisi 8 oleh Haha_gurun_21 pada 04 May 2023.

Halo sobat budaya, udah pada tahu apa belum nih kalau orang jawa punya cara unik buat ngebungkus makanan lhoo. Orang jawa pada zaman dahulu sebelum adanya piring mereka menggunakan dedaunan guna membungkus maupun sebagai tempat makan. Dedaunan yang biasa digunakan adalah daun pisang. Daun pisang banyak digunakan oleh orang jawa untuk membungkus maupun menjadi alas makan.

Daun pisang yang digunakan dibentuk menjadi beragam bentuk lhooo, salah satunya yang paling sering dijumpai adalah teknik membungkus makanan yang bernama “Pincuk”. Bagi sebagian orang jawa, pasti sudah ga asing dengan kata-kata tersebut. Akan tetapi, bagi kalian yang bukan orang jawa pasti bertanya-tanya apa sih pincuk itu. Pincuk dapat dikatakan sebagai salah satu teknik membungkus yang dimiliki orang jawa. Dimana pincuk sendiri biasanya daun yang digunakan adalah daun pisang.

Pincuk ini biasanya digunakan untuk alas makan sehari-sehari bahkan saat dilakukan tradisi loooh. Melansir dari penelitian Afriani (2020) bahwa pincuk biasanya digunakan dan hadir dalam upacara atau tradisi nyadran. Tradisi nyadran biasanya diakhiri dengan acara makan bersama,nah disinilah pincuk hadir sebagai tempat atau alas makan sobat. Jadi, bisa disimpulkan nih kalau pincuk itu bukan Cuma untuk makan sehari-hari tapi juga sebagai salah satu sarana pelengkap tradisi.

Tapi, pincuk kan cuman alat bungkus apa istimewanya? Eitss jangan salah salah meskipun cuman alat bungkus makanan pincuk mempunyai arti tersendiri lhoooo. Pincuk terbuat dari lembar daun pisang. Lembaran ini memiliki arti bahwa kita harus memulai sesuatu dengan lembaran yang baru dan bersih. Selain itu, cara menyangga daun pisang yang dipincuk juga memiliki makna bahwa kita harus menerima dengan ikhlas segala hal terjadi di hidup kita. Lembar daun yang dijadikan satu dengan lidi juga menunjukan bahwa manusia harusnya solid dan hidup rukun dengan sesamanya.

Nah istimewakan makna ataupun filosofi dari tradisi membungkus secara pincuk. Meskipun sudah jarang digunakan, tetapi teknik membungkus secara pincuk masih eksis lhoo. Pincuk sendiri ternyata identik dengan beragam jenis makanan sobat. Ada beberapa makanan yang identik dengan pincuk,yaitu ada sate lontong, pecel , cabuk rambak dan juga gudangan ( urap). Makanan- makanan tersebut sampai sekarang masih disajikan dengan cara pincuk.

Namun, gimana sih caranya bikin pincuk? buat kalian yang belum tau caranya, ada beberapa langkah nih buat bikin pincuk. Pertama, siapkan dua lembar daun pisang yang tidak terlalu muda tetapi juga tidak terlalu tua. Daun yang terlalu muda atau tua akan membuat daun mudah robek saat dibentuk. Kedua, lipat bagian atas daun sehingga membentuk lancip pada bagian bawah daun yang dilipat. Ketiga, bagian atas yang dilipat tadi kemudian disemat lidi. Pada zaman sekarang pincuk tidak hanya terbuat dari daun pisang saja tetapi juga dari kertas minyak dikarenakan harga daun pisang yang seringkali mengalami kenaikan harga(Nugrahani, 2022).

Nah itu tadi sedikit informasi mengenai tradisi membungkus ala orang jawa, semoga bisa menambah pengetahuan bagi sobat budaya yang membacaaaa.

Sumber: Afriani, I., & KA, S. P. (2020). Tradisi Nyadran Di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 8(1), 37-44. Nugrahani, A., & Parela, K. A. (2022). Leksikalisasi Pembungkus Tradisional Dari Daun Pisang: Kajian Etnosemantik. ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 2(2), 148-159.

FOTO MAKAN BERSAMA DENGAN ALAS MAKAN PINCUK
FOTO MAKAN BERSAMA DENGAN ALAS MAKAN PINCUK

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...