 
            Cultural digitization is a term used to describe the process of converting any kind of audio, visual, or written material into digital format. This process is becoming increasingly popular in Indonesia, as it allows for wider access to the nation's cultural heritage. Additionally, cultural digitization also presents an opportunity to preserve deteriorating materials and protect them from being lost permanently. The preservation of Indonesia's cultural heritage through digitization is crucial for the recognition and identity of Indonesian people, especially among younger generations and the global community. By digitally preserving Indonesia's cultural heritage, it can be more easily shared and studied by people worldwide. Furthermore, cultural digitization can also propel Indonesia's economic development. As a growing number of people become interested in Indonesian culture, cultural digitization creates new opportunities for industries such as tourism and education. Academicians an...
 
                     
            Apa hal yang identik dengan lebaran? selain hari yang suci, saling bermaafan, atau THR? yak ketupat. Ketupat atau Kupat di Jawa merupakan makanan khas hari raya yang sangat sering dijumpai di meja makan, kata ‘Kupat’ sendiri memiliki filosofi sebagai wujud permintaan maaf, sebagaimana kata itu berasal dari frasa ngaku lepat atau mengakui kesalahan (Misbah, 2018). Di Indonesia sendiri tentu setiap daerahnya memiliki tradisi yang berbeda, ada salah satu tradisi di Jawa Tengah yang menggunakan ketupat ini, dengan menggantungnya di depan atau di atas pintu rumah. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati anggota keluarga yang telah meninggal. Terutama anggota keluarga yang ‘pergi’ saat usia dini. Dipercaya dengan melakukan hal ini mereka juga dapat merasakan hidangan yang rumah itu buat di hari raya, kepercayaan semacam ini seperti yang dijelaskan Liliweri (2021) bahwa kita dapat mengatakan bahwa "sistem kepercayaan" sama dengan pondasi dari keyakinan manusia, keyakinan ata...
 
                     
            Sebagai anak kecil apa yang lebih disukai selain bermain dan bersenang-senang? Ada banyak sekali pilihan permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak. Dalam buku “Bermain Asyik Permainan Tradisional” Rahmawati (2010) mengemukakan setidaknya ada 750 macam permainan tradisional di Indonesia, dan banyak yang belum terinventarisasi. Di pulau Jawa sendiri terdapat banyak sekali permainan tradisional salah satunya adalah pasaran atau masak-masakan dan dagang-dagangan. Pada dasarnya permainan seperti ini dilakukan anak-anak untuk sekedar mengisi kebosanan dan bersenang-senang. Namun jika kita lihat lagi, ada hal lain juga yang dapat kita ambil dari permainan ini, yaitu belajar berniaga sejak dini. Selain itu, menurut Rahmawati (2010) juga permainan semacam ini dapat mengasah kemampuan otak, membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan membangun EQ (Emotional Quotient Intelligence). Seperti waktu bermain anak-anak pada umumnya, dolanan pasaran juga sering dilakukan sewaktu pulang se...
 
                     
            Pernahkah terlintas di pikiran kalian jika kodok bisa dikonsumsi? Mungkin terdengar aneh, namun nyatanya terdapat makanan khas dari daerah kecil di Jawa Tengah yang berbahan dasar daging kodok. Swike Kodok merupakan masakan khas Purwodadi berupa sup daging kodok. Hidangan ini menjadi makanan favorit yang cocok dimakan di cuaca dingin. Rasanya yang asam dan pedas sangat cocok dimakan dengan nasi hangat. Hidangan ini merupakan pengaruh dari masakan Tionghoa di Indonesia. Istilah Swike berasal dari dialek Hokkian, kata ‘sui’ yang artinya air dan ‘ke’ yang artinya ayam. Dengan kata lain Swike dapat diartikan sebagai ‘ayam air’. Kenapa disebut ayam air? Nah, hal ini dikarenakan tekstur daging kodok sendiri setelah dimasak sangat mirip dengan daging ayam, bahkan jauh lebih lembut. Kodok yang digunakan dalam hidangan ini yakni kodok hijau yang biasa ditemukan di sawah. Kodok akan dikuliti dan dicuci bersih baru kemudian dimasak. Daging kodok yang sudah bersih akan dimasak menggunakan k...
 
                     
            Dalam waktu terdekat ini umat budha di seluruh dunia akan merayakan hari raya waisak. Waisak di belahan negara memiliki istilah yang berbeda-beda, seperti di Thailand di kenal dengan visakha bucha, di Sri Langka dan Malaysia dikenal dengan vesak, di India dikenal dengan Budha Purnima, dan di Tibet dikenal dengan Saga Dawa (Fajri, 2023) waisak merupakan hari raya yang sakral bagi umat budha, di mana pada hari itu umat budha memperingati tiga peristiwa penting, yakni lahirnya sidhdharta gautama, pencapaian pangeran Siddharta sebagai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) dan meninggalnya gautama parinibana pada tahun 543 sm. Pada tanggal 4 Juni 2023, umat budha melaksanakan hari raya waisak yang ke 2567 BE (Bhuddhis Era). Perayaan waisak di pusatkan di pelataran candi borobudur dengan jumlah umat budha yang datang diprediksi mencapai kurang lebih 4.500 orang (Firmansyah, 2023). Seperti pada perayaan-perayaan keagamaan lainya, perayaan waisak menjadi perayaan yang...
 
                     
            Pengaruh Wali Songo dalam kegiatan masyarakat di Jawa memang cukup kental. Salah satunya adalah tradisi gamelan sekaten di Surakarta. Tak hanya saat Idul Adha, gamelan sekaten juga menjadi tradisi Idul Fitri dan Maulid Nabi Muhammad saw. Khusus saat perayaan Idul Adha, tabuhan musik gamelan akan mulai setelah shalat Idul Adha selesai. Acara ini terbuka untuk umum, jadi bisa banget kamu masukkan ke daftar kegiatan saat berlibur ke Surakarta. Biasanya, warga yang menyaksikan gamelan sekaten akan mengunyah kinang. Menurut warga setempat, kegiatan mengunyah kinang bertujuan agar mereka mendapat umur panjang dan bisa menyaksikan tradisi ini di tahun-tahun berikutnya. Referensi: https://www.traveloka.com/id-id/explore/activities/pl-tradisi-idul-adha-di-indonesia-unik-dan-penuh-makna/148790
 
                     
            Dalam dunia arsitektur, setiap bangunan memiliki cerita dan filosofi unik di balik desainnya. Salah satu contoh menarik adalah rumah joglo, sebuah bentuk rumah adat Jawa yang kaya akan sejarah dan makna. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang filosofi rumah joglo, menggali dari sejarah hingga karakteristik yang menggambarkan keunikan dari rumah tradisional yang indah ini. Sejarah dan Asal Usul Rumah Joglo Rumah joglo memiliki akar yang dalam dalam budaya Jawa, khususnya pada masa Kesultanan Mataram. Asal usulnya terkait erat dengan peninggalan arsitektur Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-17. Bangunan ini awalnya digunakan sebagai tempat tinggal para bangsawan, raja, dan keluarga kerajaan. Namun, seiring berjalannya waktu, rumah joglo mulai digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Rumah joglo memiliki ciri khas atap tinggi yang melengkung dengan hiasan ukiran yang indah. Atap ini tidak hanya menjadi pelindung dari hujan dan panas, tetapi juga memiliki m...
 
                     
            Batik adalah salah satu kebudayaan warisan Indonesia yang berkembang dan turun menurun. Kata Batik sendiri berasal berasal dari Bahasa Jawa yaitu "amba" yang artinya tulis dan "nitik" yang berarti titik. Maksud dari gabuangan kedua kata tersebut adalah menulis denagn lilin. Batik memiliki banyak motif dan setiap motif terdapat filosofi dan arti yang berbeda beda di setiap motif batik. Total terdapat 30 jenis batik yang tercatat. Setiap jenis batik memiliki ciri khasnya tersendiri. Salah satunya motif batik adalah batik lurik. Batik Lurik dengan corak unik dan warna cerah tidak hanya menampilkan bakat luar biasa perajin Tanah Air, namun juga mewakili aspek budaya dan sosial masyarakat setempat. Batik Lurik yang berasal dari Jawa Tengah merupakan tekstil tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad. Batik ini memiliki filosofi yang mengandung harapan,nasihat, bahkan kekuatan spiritual. Nama "Lurik" ini mengacu pada garis...
 
                     
            Semarak Natal semakin meriah seiring akhir tahun menjelang. Berbagai persiapan Natal dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Di antara berbagai acara adat, terdapat sebuah tradisi unik menyambut Natal yang telah diwariskan turun-temurun di wilayah ini, yakni Wayang Wahyu. Bagi masyarakat Jawa, wayang memang menjadi identitas budaya yang khas dan penuh amanat sehingga pesan-pesan edukasi seringkali diselipkan di dalamnya. Tetapi, berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya yang menampilkan kisah Mahabarata atau Ramayana, Wayang Wahyu mengadaptasi kisah dari kitab suci kristiani atau yang awam disebut Alkitab. Wayang Wahyu pertama kali dicetuskan pada tahun 1960 oleh Bruder Timotheus L. Wignyosoebroto, FIC. Inspirasi beliau diambil dari pertunjukan Wayang Kulit Purwa yang ia tonton dua tahun sebelumnya. Sekitar tahun 1970-1980, popularitas Wayang Wahyu melejit pesat sehingga pertunjukannya sering dilakukan di berbagai paroki. Wayang Wahyu terbuat dari...
