×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Surakarta

Gantung Kupat

Tanggal 04 May 2023 oleh Haha_nabila_21 .

Apa hal yang identik dengan lebaran? selain hari yang suci, saling bermaafan, atau THR? yak ketupat. Ketupat atau Kupat di Jawa merupakan makanan khas hari raya yang sangat sering dijumpai di meja makan, kata ‘Kupat’ sendiri memiliki filosofi sebagai wujud permintaan maaf, sebagaimana kata itu berasal dari frasa ngaku lepat atau mengakui kesalahan (Misbah, 2018). Di Indonesia sendiri tentu setiap daerahnya memiliki tradisi yang berbeda, ada salah satu tradisi di Jawa Tengah yang menggunakan ketupat ini, dengan menggantungnya di depan atau di atas pintu rumah.

Hal tersebut dilakukan untuk menghormati anggota keluarga yang telah meninggal. Terutama anggota keluarga yang ‘pergi’ saat usia dini. Dipercaya dengan melakukan hal ini mereka juga dapat merasakan hidangan yang rumah itu buat di hari raya, kepercayaan semacam ini seperti yang dijelaskan Liliweri (2021) bahwa kita dapat mengatakan bahwa "sistem kepercayaan" sama dengan pondasi dari keyakinan manusia, keyakinan atas apa yang mereka pikirkan, keyakinan tentang apa yang mereka petakan secara mental, semuanya berdasarkan konseptualisasi.

Tradisi menggantung ketupat ini biasanya dilakukan 7 hari atau seminggu setelah lebaran, atau biasa orang Jawa sebut dengan “Bakda Kupat” karena di hari itu biasanya mereka baru membuat ketupat dan bukan tepat di hari lebaran. Tradisi yang berdekatan dengan bulan Ramadhan seperti ini juga terjadi sebelum bulan puasa, seperti melakukan sadranan, padusan, atau yang mirip dengan menggantung ketupat ini adalah membuat pancenan atau sesajen. Dibuatnya pancenan tersebut juga untuk menghormati arwah leluhur terutama para tetua terdahulu dengan menyiapkan makanan favorite mereka dan juga kue apem di malam sebelum memasuki puasa.

Gantung kupat ini masih banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah, salah satunya kota Solo. Meskipun juga tidak semua rumah melakukan ini karena tradisi ini biasanya turun temurun dilakukan di keluarga. Tempat menggantung ketupat itu sendiri biasanya digantungkan di tengah atau di dekat pintu rumah.

Orang yang biasanya melakukan tradisi ini kebanyakan masyarakat Jawa yang masih erat dengan budaya atau warisan turun temurun. Selain itu tradisi ini juga dilakukan anggota keluarga yang memiliki anak namun telah meninggal. Anggota keluarga yang mempunyai anak yang sudah tiada baik saat di kandungan, masih bayi, ataupun sudah bertumbuh, wajib menggantung satu ketupat untuk setiap anaknya.

Karena sedikit berbeda dengan daerah lain yang makan ketupat di hari-H lebaran, sebagian orang Jawa membuat dan menyantap ketupat satu minggu setelah hari lebaran. Kemudian mereka menyisihkan ketupat sejumlah anak yang telah meninggal dunia dari orang yang tinggal di rumah tersebut, lalu menggantungnya di pintu rumah. Tradisi ini dapat dijadikan suatu simbol bahwa keluarga tidak melupakan anggota keluarga lain yang sudah tiada dan masih menghormati keberadaan mereka.

REFERENSI

  • Liliweri, A. (2021). Dari Sistem Kepercayaan dan Religi Tradisional ke Agama: Seri Pengantar Studi Kebudayaan. Nusamedia.
  • Misbah, M. Ma’aruf. (2018). The Ketupat Eating Tradition on Lebaran Ketupat Day in Java. Proceedings of the 2nd International Conference on Culture and Language in Southeast Asia (ICCLAS 2018), Advances in Social Sciences, Education and Humanities Research, 302.
  • Wawancara dengan Keluarga Bapak Bambang Santoso di Kadirejo, Gandhekan, Surakarta

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...